. Petaka Semburan Gas di Pondok Pesantren Pekanbaru Riau, Santri Mengungsi

Petaka Semburan Gas di Pondok Pesantren Pekanbaru Riau, Santri Mengungsi

Lokasi semburan gas dan lumpur di pekarangan pondok pesantren (Ponpes) Al Ihsan di Jalan Abdurrahman, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis (4/2/2021). (Matra/Ist/Net)

(Matra, Pekanbaru) – Keinginan para santri dan pengajar di pondok pesantren (Ponpes) Al Ihsan di Jalan Abdurrahman, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau untuk menikmati air bersih dari sebuah sumur bor akhirnya berbuah petaka.

Ketika pembuatan sumur bor dilakukan di samping ponpes tersebut, tiba-tiba muncul semburan gas bercampur lumpur. Semburan gas dan lumpur tersebut pun membuat para santri dan pengajar terpaksa mengungsi dan bangunan pondok pesantren rusak berat dan tidak bisa digunakan.

Gubernur Riau, Syamsuar di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Minggu (7/2/2021) menjelaskan, lokasi semburan gas di Ponpes Al Ihsan, Pekanbaru sudah disterilkan atau dipasang garis polisi. Aktivitas masyarakat di lokasi kejadian tidak diperbolehkan. Pos penjagaan juga sudah didirikan di lokasi kejadian agar untuk memantau perkembangan semburan gas sekaligus mengawasi agar tidak ada orang yang dekat dan melakukan kegiatan di lokasi kejadian.

“Pihak perusahaan minyak dan gas (migas) Energi Mega Persada (EMP) Bentu, Riau juga sudah kami minta bantuannya agar menangani masalah semburan gas dan lumpur tersebut. Sedangkan seluruh santri di Ponpes Al Ihsan tersebut sudah diungsikan ke pesantren induknya di kawasan Kubang, Kabupaten Kampar, Riau,”katanya.

Dijelaskan, semburan gas dan lumpur di lokasi Ponpes Al Ikhsan, Pekanbaru tersebut terjadi ketika pihakponpes melakukan pengeboran sumur untuk mendapatkan air bersih, Kamis (4/2/2021). Ketika pengeboran sudah mencapai kedalaman 115 meter sekitar 13.30 WIB muncul semburan gas bercampur lumpur. Penggali sumur bor pun langsung meninggalkan lokasi dan mepalor karena semburan gas tersebut dinilai berbahaya.

“Pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB, warga sekitar mendengar adanya suara ledakan keras dari lokasi kejadian. Ternyata setelah dicek, dari lokasi sumur bor muncul semburan lumpur dan batu – batuan.  Batu-batuan tersebut menimpa atap pondok pesantren, sehingga pondok pesantren rusak. Semburan lumpur juga menimbulkan atap dan halaman  pondok pesantren terutup,”katanya.

Secara terpisah, pakar Perminyakan Riau, Dr Eng Muslim mengatakan, semburan gas yang terjadi di Pondok Pesantren Al Ihsan, Pekanbaru Kamis (4/2/2021) kemarin merupakan gas bio genik atau gas rawa. Gas tersebut dinilaitidak berbahaya.

Hal yang sama dikatakan Kepala  Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Indra. Menurut, berdasarkan hasil pengukuran menggunakan alat gas detector, semburan gas di lokasi Ponpes  AlIkhsan, Pekanbaru tersebut bara di ambang batas 6 persen Lower Explosive Limit (LEL) dan berpotensi menimbulkan ledakan.

“Namun kandungan gas beracun atau H2S dari semburan gas tersebut nol persen. Karena itu semburan gas tersebut tidak berbahaya. Tetapi warga tetap dilarang dekat ke lokasi kejadian, apalagi membawa telepon genggam (handphone),”katanya.

Dikatakan, berdasarkan pantauan petugas di menggunakan kamera drone di lokasi kejadian, diameter lubang semburan gas di Ponpes AlIkhsan Pekanbaru tersebut semakin membesar. Semuila diameter lubang semburan hanya 3 - 4 inci. Namun  pada Sabtu (6/2/2021), diameter lubang semburan sudah mencapai empat meter.

Sementara Kepala Ponpes Al Ihsan, Untung Wahyudi mengatakan, pihaknya sudah mengevakuasi seluruh santri dan mengangkut semua barang-barang mereka. Santri sudah kami evakuasi saat kejadian, Kamis (4/2/2021) ke pondok induknya di Kubang, Kampar. Sedangkan seluruh barang-barang dan bahan pelajaran mereka kamiangkut Sabtu (6/2/2021),”katanya. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber)



Berita Lainya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama