. Meraih Suka Cita Paskah Bersama Kaum Difabel di Pematangsiantar

Meraih Suka Cita Paskah Bersama Kaum Difabel di Pematangsiantar

Anak – anak difabel dari Pos Rehabilitasi Bimbingan Masyarakat Difabel GKPS Resort Batu 6 dan GKPS Resort Sion menyumbangkan kidung pujian pada ibadah peryaaan Paskah di GKPS Sion Pematangsiantar, Minggu (17/4/2022). (Foto : Matra/FebP).

(Matra, Pematangsiantar) – Suka cita perayaan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian (Paskah) tidak hanya perlu dirasakan umat Kristen yang memiliki kondisi kehidupan fisik dan mental secara normal. Suka cita Paskah juga perlu dihadirkan di kalangan umat Kristen yang mengalami gangguan kondisi fisik dan mental atau kaum difabel (penyandang disabilitas).

Upaya itulah yang dilakukan Pengurus Pos Rehabilitasi Bimbingan Masyarakat (RBM) Difabel Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Resort Batu 6 dan GKPS Resort Sion Pematangsiantar. Pada ibadah perayaan Paskah di GKPS Sion Pematangsiantar di Jl Jeruk Raya, Sejahtera, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Minggu (17/4/2022) anak-anak difabel turut mengikuti ibadah.

Pada kesempatan tersebut, akank-anak sekolah minggu dari kalangan difabel tersebut tampil mempersembahkan sebuah lagu pujian, “Ku Mau Cinta Yesus”. Penampilan vocal grup anak difabel tersebut cukup mengharukan karena mereka bisa melantunkan lagu tersebut dengan baik kendati kondisi mereka tidak sempurna. 

Kehadiran anak-anak kaum difabel pada peryaan Paskah tersebut juga mampu meraih simpati dari seluruh jemaat. Mereka memberi aplaus (sambutan) meriah atas penampilan vocal grup kaum difabel tersebut. 

Koordinator Pos RBM Difabel GKPS Resort Batu 6 dan GKPS Resort Sion Pematangiantar, Sy (diaken) Riana Sidabalok pada kesempatan tersebut mengatakan, Pos RBM tersebut baru berdiri sekitar enam bulan di bawah pimpinan Pdt Edi Jasin Saragih, STh. Kehadiran Pos RBM dimaksudkan untuk memberdayakan anak-anak dan warga masyarakat penyandang disabilitas (difabel). 

Sementara itu Penginji Wanita (PW) GKPS Resort Batu 6, Pematangsiantar, PW Rohni Haholongan Sipayung selaku Pengurus RBM mengatakan, mereka membawa anak-anak sekolah minggu difabel pada perayaan Paskah tersebut  untuk memberikan pengalaman kepada para anak asuh sekaligus perkenalan kepada warga jemaat. 

“Kami baru pertama kali berkunjung ke gereja GKPS Resort Sion ini. Kami belum bisa mengunjugi semua gereja di GKPS Pematangsiantar karena anak-anak asuh kami ada juga yang berasal dari GKPS Batu 5, Batu 6, Jubileum dan Bahjambi. GKPS Resort Sion sendiri memiliki jemaat Sion, Marihat Lela dan Titi Bosi,”katanya. 

Dikatakan, anak-anak asih Pos RBM GKPS Resort Batu 6 berjumlah 28 orang. Mereka memiliki berbagai talenta. Seluruh jemaat diharapklan memberikan doa dan dukungan untuk pengembangan pembinaan anak-anak difabel Pos RBM. Pos RBM se-GKPS tersebut bertempat di Bulung Pange Raya. Masih banyak anak difabel di lingkungan GKPS yang belum tertampung di Pos RBM karena berbagai keterbatasan.

“Pada Paskah kali ini kami membawa para anak asuh ke GKPS Sion. Kami berharap semangat mereka bis abangkit bertepatan dengan peringatan kebangkitan Yesus Kristus saat ini,”katanya.

Sementara itu, Mantan Ketua Majelis Jemaat GKPS Sion, St (Penatua) Karel Sipayung pada kesempatan tersebut mengharapkan GKPS memberikan motivasi dan kepedulian kepada para anak-anak difabel. Kemudian pemerintah atau dinas instansi terkait di Pematangsiantar dan Simalungun  memberikan perhatian terhadap Pos RBM GKPS tersebut. 

“Kami berharap pemerintah terjun ke lapangan melihat pembinaan anak-anak difabel di Pos RBM ini. Pemerintah perlu melihat apa sumbangan atau bantuan yang bisa diberikan untuk pembinaan anak-anak difabel di Pos RBM,”katanya.

Sementara itu, Bendahara Jemaat GKPS Sion Pematangsiantar, Jhon Damanik pada kesmepatan itu menjelaskan, anak – anak difabel warga GKPS otomatis menjadi warga Jemaat GKPS Sion. Karena itu GKPS Sion akan mendukung program pelayanan Pos RBM. 

“Kami siap memfasilitasi kebtutuhan yang diperlukan atau yang mereka harapkan dari gereja. Misalnya jika Pos RBM membutuhkan bantuan biaya atau dana melalui Pimpinan Sinode GKPS, kami sebagai jemaat siap mendukung. Selama ini bantuan masih kurang karena informasi tentang kegiatan Pos RBM masih kurang,”katanya.

Jhon Damanik mengharapkan, kalangan orang tua yang anaknya mengalami difabel bisa langsung menyerahkan pembinannya kepada Pos RBM. Informasi tersebut bisa disampaikan kepada pengurus gereja agar pihak gereja bisa memfasilitasi atu memberi bantuan. 

“Pengurus Pos RBM jangan sampai salah pilih. Pengurus Pos RBM harus benar – benar orang yang terampil, mengerti kebutuhan dan cara-cara pembinaan anak-anak difabel. Hal ini penting agara hasil pembinaan anak-anak difabel benar-benar maksimal,”katanya. (Matra/FebP).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama