. Kopi Asal Kecamatan Sitiotio Kabupaten Samosir Sumut Juara 2 Kategori Arabika Wash Di KKSI XV Tahun 2023

Kopi Asal Kecamatan Sitiotio Kabupaten Samosir Sumut Juara 2 Kategori Arabika Wash Di KKSI XV Tahun 2023

Mantua Sinaga

Pangururan, S24 – Kontes Kopi Spesialiti Indonesia (KKSI) telah mengumumkan daftar nama 5 besar untuk 4 Kategori yakni Arabika Natural, Arabika Wash, Robusta, Liberika/Excelsa, lewat akun media sosial resminya, Minggu (22/10/2023).

Dari 5 nama yang diumumkan, Kopi asal Kecamatan Sitio-tio, Kabupaten Samosir, yang dibawa oleh Kelompok Petani Setia, Mantua Sinaga, keluar sebagai juara kedua, untuk Kategori Arabika Wash.

Di mana posisi pertama dimenangkan oleh Abdul Aziz Thohari dari Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi, juara ketiga diduduki oleh Ikhwan dari Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, 

Juara keempat diduduki oleh Aulia Kahfi dari Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, dan Juara Kelima diduduki oleh Alif Zen F dari Pejawaram, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kontes ini dilaksanakan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Untuk penilaian pada babak final, diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki Jakarta.

Saat ditemui di Warung Kopi Synergy dihari yang sama, Mantua Sinaga, mengaku senang dan bangga atas prestasi yang telah diraihnya.

“Puji Tuhan, ini merupakan kebanggaan. Di mana Kopi asal Kabupaten Samosir berhasil masuk menjadi juara kedua ditingkat Nasional,”ujar Mantua.

Ia menyebut, dari awal dirinya telah mempersiapkan sampel Kopi yang akan dikirim dengan sangat teliti. Persiapan yang matang, menambah keyakinannya sampai ke kategori 5 besar.

“Karena ini pertama sekali saya mengikuti Kontes Kopi Spesialiti ini, dan ternyata bisa jadi juara kedua,” sambungnya.

Mantua mengaku telah menekuni dunia kopi sejak 8 tahun yang lalu. Meskipun sejak kecil ia dan orangtuanya telah lama menjadi petani kopi di Samosir. “Jadi menekuni agar menghasilkan kopi terbaik sudah 8 tahun,” katanya.

Ia bercerita tentang keluh kesah perjalanan menekuni kopi dari awal hingga kini. “Di mana dulu salah satu kendala kita adalah harga kopi yang tergolong rendah. Hingga saya bertemu dengan teman yang mengajari bagaimana cara bertani agar menghasilkan kopi yang baik,” tuturnya. 

Mantua Sinaga berharap, dengan terpilihnya menjadi juara kedua, Kopi Samosir semakin dikenal dan diminati oleh orang banyak, terkhusus para pecinta kopi.

Semoga diminati hingga tinggkat internasional. Maka harga kopi juga semakin meningkat, dan saya yakin akan menambah semangat para petani, menghasilkan kopi terbaik,” harapnya.

Selain itu, ia juga berharap kepada pemerintah, khususnya Pemerintah daerah agar memberikan perhatian lebih dalam upaya mendukung para petani kopi kedepannya. “Semisal ada bantuan pupuk, dan juga mesin. Itu akan menambah semangat kami lagi nantinya,” pungkasnya. ((S24/Red/FS).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama