. Dongkrak Kunjungan Wisata, Pemerintah Pusat Revitalisasi Objek Wisata Sejarah di Jambi

Dongkrak Kunjungan Wisata, Pemerintah Pusat Revitalisasi Objek Wisata Sejarah di Jambi


 Pesawat tempur Republik Indonesia yang digunakan untuk berjuang mengusir penjajah di masa penjajahan Jepang hingga kini masih bertengger diabadikan di Museum Perjuangan Jambi. (Matra/Rds)


(Matra, Jambi) – Berbagai objek wisata sejarah dan budaya di Provinsi Jambi selama ini belum mampu secara maksimal dijadikan sebagai penarik wisatawan. Hal tersebut disebabkan belum adanya penataan yang baik terhadap objek-objek wisata sejarah dan budaya di Jambi.

Untuk memaksimalkan peran objek wisata sejarah dan budaya dalam meningkatkan atau mendongkrak kunjungan wisata ke Jambi, Pemerintah Pusat (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) pun terpaksa turun tangan membenahi objek wisata sejarah dan budaya di Jambi. 


“Pemerintah Pusat tahun ini akan melakukan revitalisasi (penataan kembali) museum perjuangan Jambi, taman budaya Jambi, sarana kesenian di sekolah-sekolah dan revitalisasi desa adat. Program tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan fungsi objek-objek wisata sejarah dan budaya tersebut dalam meningkatkan kunjungan wisata ke Jambi. Selain itu Pemerintah Pusat juga akan memberikan anugerah kebudayaan dan maestro untuk meperintah daerah yang berhasil memelihara dengan baik peninggalan sejarah,”kata Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Program dan Anggaran Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Syukur Asih Suprojo pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi 2017 di Grand Hotel Jambi, Kamis (16/03/2017).

Situs Purbakala Candi Muarojambi di tepian Sungai Batanghari, Desa Muarojambi dan Danau Lamo, Kecamatan Marosebo Ulu, Kabupaten Muarojambi yang memiliki luasa areal sekitar  12 km persegi (260 ha) dan panjang lebih dari 7 km merupakan kompleks percandian terbesar di Asia Tenggara. Candi Muarojambi yang berasal dari abad XI masehi bekas pusat pengembangan Hindu-Buddha di Sumatera, peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Perayaan Waisak di Candi Muarojambi baru-baru ini. (Matra/Rds)



Menurut Syukur Asih Suprojo, Provinsi Jambi perlu dikembangkan menjadi salah satu destinasi atau tujuan wisata bertaraf internasional kerena daerah itu memiliki banyak tempat wisata sejarah dan budaya yang menarik. Di antaranya situs purbakala Candi Muarojambi, Kabupaten Muarojambi.


Untuk mengembangkan objek wisata sejarah dan budaya tersebut, lanjut Syukur Asih Suprojo, perlu kerja sama antara Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah di Jambi. Kerja sama itu terutama di bidang penataan kawasan objek wisata Candi Muarojambi. Kemudian kawasan percandian tersebut juga perlu diperkenalkan kepada masyarakat luas melalui promosi-promosi ke negara tetangga terdekat seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.


Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi, H Fachrori Umar pada kesempatan tersebut mengatakan, pembangunan pariwisata Jambi perlu bersinergi atau saling mendukung dengan pembangunan pariwisata di tingkat regional dan pusat. Dengan demikian promosi wisata Jambi semakin cepat meluas dan program-program pembangunan pariwisata Jambi pun mendapat perhatian Pemerintah Pusat.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Program dan Anggaran Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Syukur Asih Suprojo (kanan) dan WakilGubernur Jambi, Fachrori Umar menjadi narasumber pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi 2017 di Grand Hotel Jambi, Kamis (16/03/2017). (Matra/Rds)



Selain itu, lanjut Fachrori Umar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi juga perlu melakukan kerja saam dengan pemerintahkabupaten/kota untuk mengembangkan pariwisata. Hal itu penting karena sebagian besar objek wisata berkelas nasionaldan internasional berada di wilayah kabupaten dan kota. 


“Provinsi Jambi memiliki begitu banyak potensi sumber daya alam, objek dan daya tarik wisata yang beragam. Untuk saat ini terdapat tiga kawasan wisata yang telah dikenal secara nasional bahkan internasional yaitu Kabupaten Kerinci, Kabupaten Muarojambi dan Kabupaten Merangin,”katanya.


Dijelaskan, Kabupaten Kerinci dan Muarojambi telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional oleh Kementerian Pariwisata RI melalui Peraturan Pemerintah (PP)  Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional. Hal ini tentu menjadi motivasi bagi kabuapten/kota lainnya untuk mempersiapkan dan mengembangkan kepariwisataan termasuk kebudayaan agar lebih dikenal secara nasional bahkan internasional. (Matra/Rds)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama