. Jambi yang Tak Pernah Lelah Membangkitkan Semangat Pariwisata

Jambi yang Tak Pernah Lelah Membangkitkan Semangat Pariwisata




Tarian kolosal Melayu Jambi yang dipentaskan pada “Malam Keagungan Budaya Melayu Jambi” dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Jambi dan Ratu Convention Center (RCC), Kota Jambi, Minggu (7/1/2018). (MLS/RSM)

MediaLintasSumatera-Jambi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi seakan tak pernah lelah berusaha membangkitkan pariwisata. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke daerah itu. Selama beberapa tahun belakangan, Pemprov Jambi menetapkan agenda-ageda wisata rutin murah – meriah yang bisa merangsang minat wisatawan berkunjung ke Jambi.

Di antaranya pergelaran seni-budaya dan lomba pacu perahu (lomba dayng sampan) di Sungai Batanghari. Berkaitan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Jambi Jambi, 6 Januari 2018 misalnya, Pemprov Jambi menggelar  Malam Apresiasi Menuju Budaya Melayu Jambi.

Malam apresiasi kesenian dan kebudayaan Jambi yang digelar di Ratu Convention Center (RCC),Kota Jambi, Minggu (7/1/2018) tersebut pun mendapat respon antusias dari selgenap lapisan masyarakat Jambi. Gubernur Jambi, Zumi Zola sendiri turut member apresiasi terhadap pergelaran seni – budaya tersebut.

Sajian Wisata

Memberikan apresiasi pada Malam Keagungan Melayu Jambi tersebut, Gubernur Jambi, Zumi Zola Zulkifli dan isteri Sherrin Tharia juga mempersembahkan kemampuan seni mereka. Zumi Zola membacakan puisi Melayu diiringi gesekan biola Sherrin Tharia.

Zumi Zola pada kesempatan tersebut mengatakan, pergelaran seni budaya Jambi pada peringatan HUT ke-61 Provinsi Jambi bertujuan menggali, melestarikan dan mempromosikan seni - budaya Jambi. Kemudian pergelaran seni budaya Melayu Jambi tersebut juga diharapkan menjadi sajian seni  budaya untuk menarik minat wisatawan ke Jambi.

Menurut Zumi Zola, Jambi memiliki kekayaan seni budaya, khususnya seni budaya Melayu. Seni budaya Melayu Jambi yang masih bertahan di sembilan kabupaten dan dua kota terus diupayakan agar lestari dengan menampilkannya di setiap acara wisata dan HUT pemerintah daerah.

Selama ini seni budaya Melayu Jambi sudah sering dipentaskan Festival Danau Kerinci, Festival Sungai Batanghari, Festival Candi Muaro Jambi, Mandi Safar Tanjungjabung Timur dan perayaan HUT pemerintah daerah.

“Pergelaran seni budaya Melayu Jambi terus dilakukan sebagai salah satu upaya peningkatan pengetahuan dan kecintaan masyarakat Jambi terhadap seni  budaya leluhur. Kemudian pelestarian seni budaya Melayu Jambi juga dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Jambi,”ujarnya.
Gubernur Jambi, Zumi Zola Zulkifli (kanan) memberikan penghargaan kepada seniman Jambi, Nawawi Ismail  (tengah) dan Harun Nahri (kiri) pada “Malam Keagungan Budaya Melayu Jambi” dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Jambi dan Ratu Convention Center (RCC), Kota Jambi, Minggu (7/1/2018). (PJN/RSM)
Penghargaan Seni

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jambi memberikan motivasi dan penghargaan kepada para seniman dan budayawan Jambi yang selama ini dinilai konsisten mempertahankan seni  budaya Melayu Jambi. Seniman yang mendapatkan penghargaan tersebut, seniman musik dan tari Melayu Jambi, Nawawi Ismail  dan Harun Nahri .

Selain itu, pada Malam Keagungan Melayu Jambi tersebut juga ditampilkan musik dan tarian kolosal Melayu Jambi, melibatkan 80 orang seniman muda Jambi. Kolaborasi musik tari, lagu  dan puisi Melayu Jambi diawali dengan lantunan kulintang kayu bersama harmoni nyanyian anak-anak dari sanggar seni Mindulangit Jambi. Lalu para penari lengkap berpakaian Melayu Jambi menampilkan lenggak-lenggok dan kelincahan langkah kaki penari zapin Melayu.

Malam Budaya Melayu Jambi bertajuk “Telusuri Jejak Leluhur Tanah Berpijak Budaya Berjejak” tersebut menyampaikan pesan bahwa seni budaya Melayu Jambi masih eksis dan mesti terus dipertahankan. Seni  budaya Melayu Jambi harus tetap lestari agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap bisa dimanfaatkan menempa karakter dan budi pekerti seseorang menjadi lebih santun ala tradisi Melayu.

Sebagian Kecil

Sementara Ketua Panitia Malam Keagungan Budaya Melayu Jambi yang juga Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Provinsi Jambi, Ujang Hariadi pada kesempatan tersebut mengatakan, seni budaya Melayu Jambi yang dipentaskan pada malam kesenian dan kebudayaan Jambi tersebut baru sebagian kecil dari sekian banyak jenis seni budaya Melayu Jambi.

"Apa yang tadi ditampilkan anak-anak bermain musik dan tari merupakan salah satu bentuk pembinaan seni budaya Melayu Jambi. Proses regenerasi seniman dan budayawan Melayu Jambi akan terus dilanjutkan agar seni budaya Melayu Jambi tetap lestari,”katanya.

Dikatakan, untuk meningkatkan pengetahuan dan pelestarian seni budaya Melayu Jambi di kalangan generasi muda, Dinas Pariwisata Jambi dan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi kini menjajaki kerja sama menjadikan seni musik dan tari Melayu Jambi menjadi salah satu materi pelajaran di sekolah-sekolah.

“Pendidikan seni budaya Melayu Jambi ini kami nilai penting agar generasi muda lebih mencintai seni budaya Melayu Jambi dan bisa mengembangkan kreasi seni budaya daerahnya,”ujarnya.

Sebanyak 51 tim dayung dari Jambi, DKI Jakarta dan daerah lain berpacu meraih prestasi terbaik pada  lomba dayung nasional memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Jambi di Taman Tanggo Rajo, Sungai Batanghari, Kota Jambi, Jumat – Minggu (5 - 7/1/2018). (PJN/RSM)

Lomba Perahu

Lomba perahu di Sungai Batanghari, Kota Jambi yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-61 Pemprov Jambi juga mampu memikat pengunjung. Lomba sampan tradisional dan perahu naga di Sungai Batanghari, Jumat – Minggu (5 - 7/1/2018) tersebut disaksikan puluhan ribu pengunjung.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jambi, HM Dianto pada pembukaan lomba sampan tradisional dan perahu naga di Sungai Batanghari, Kota Jambi, Jumat (5/1/2018) mengatakan, lomba dayung sampan tradisional dan perahu naga tersebut diikuti 52 tim dayung dari berbagai daerah.

Di antaranya dari DKI Jakarta, Riau, Bekasi, Marinir TNI dan tim dayung se-Provinsi Jambi. Lomba tersebut dibagi tiga kategori, yakni dragon boat (perahu naga) yang diikuti 19 tim dayung, sampan tradisional Tipe A diikuti 13 tim dayung dan Tipe B diikuti 20 tim dayung.


“Peserta lomba dayung sampan tradisional dan perahu naga berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Riau, Kota Bekasi, Marinir TNI dan tim dayung dua kota dan sembilan kabupaten se - Provinsi Jambi,”katanya.

Dijelaskan, lomba dayung tersebut dibagi lima kategori, yakni kategori perahu naga, sampan tradisional tipe A dan B. Lomba perahu naga diikuti 19 tim dayung, lomba dayung sampan tradisional tipe A diikuti 13 tim dayung dan tipe B diikuti 20 tim dayung.

Selain untuk promosi wisata, lanjut HM Dianto, lomba dayung sampan tradisional dan perahu naga di Sungai Batanghari ini juga dimanfaatkan mencari bibit-bibit atlet dayung nasional dari Jambi. Pedayung muda yang berprestasi pada lomba dayung HUT Provinsi Jambi ini nanti akan direkrut dan dibina.
Gubernur Jambi, Zumi Zola (kanan) menyerahkan piala bergilir kepada Juara I lomba dayung nasional memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Jambi di Taman Tanggo Rajo, Sungai Batanghari, Kota Jambi, Minggu (7/1/2018). (PJN/RSM)

Jakarta Juara

Sementara itu lomba pacu perahu HUT ke-61 Provinsi Jambi dimenangkan Tim dayung Gadjah Mada DKI Jakarta setelah menyisihkan 19 tim dayung lainnya. Atas prestasi tersebut tim dayung Gadjah Mada DKI Jakarta berhasil meraih hadiah Rp 50 juta.

Keberhasilan tim dayung DKI Jakarta tersebut disusul tim dayung dragon boat Kota Bekasi yang meraih Juara II dengan hadiah Rp 40 juta. Kemudian tim dayung Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau menempati urutan III dengan hadiah Rp 25 juta dan tim dayung Muarojambi, Provinsi Jambi berada pada urutan IV dengan perolehan hadiah Rp 8 juta.

Pada cabang dayung sampan tradisional Tipe A yang juga digelar pada lomba dayung HUT ke-61 Provinsi Jambi tersebut, tim dayung Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Kabupaten Muarojambi berhasil meraih Juara I dengan hadiah Rp 30 juta. Tim dayung Tedung Kembang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Kota Jambi meaih Juara II dengan hadiah Rp 25 juta. Disusul tim dayung Kodak Junior Kota Jambi dengan hadiah Rp 20 juta. Sudangkan Juara IV diraih tim dayung Ashabul Yaman Seberang Kota Jambi dengan hadiah Rp 10 juta.

Zumi Zola menilai, lomba dayung nasional memperingati HUT ke-61 Provinsi Jambi yang berlangsung sejak Jumat – Minggu (5 - 7/1/2018) tersebut berhasil mendongkrak kunjungan wisata lokal ke Taman Wisata Tanggo Rajo Sungai Batanghari,Kota Jambi. Hal tersebut ditandai dengan jumlah pengunjung yang menyaksikan lomba dayung tersebut mencapai puluhan ribu orang.

Kehadiran tim dayung DKI Jakarta dan daerah lain di Jawa pada lomba dayung nasional tersebut juga menjadi daya tarik bagi pengunjung, sehingga mereka berbondong-bondong menyaksikan lomba selama tiga hari berturut-turut.

Lomba dayung tersebut, lanjut Zumi Zola menjadi tontonan menarik bagi masyarakat karena hadir juga tim dayung nasional dari Jakarta dan daerah lain. Puluhan ribu pengunjung memadati sisi kiri - kanan Sungai Batanghari dan di atas Jembatan Pedestrian Gentala Arasy, Taman Tanggo Rajo, Kota Jambi. Lomba serupa akan digelar kembali September mendatang. (PJN/RSM)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama