![]() |
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) oleh PT Hutama Karya. ( Foto: Ist ) |
(Matra, Jambi)- Ditengah kekwatiran tanggap darurat terkait penyebaran virus corona, PT Hutama Karya yang saat ini tengah ditugasi untuk menggarap pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), turut menerapkan work from home (WFH) dan beberapa protokol yang wajib dipatuhi oleh seluruh karyawan pada proyek pembangunan JTTS.
Mulai Rabu, (18/3/2020), sesuai dengan arahan Bapak Jokowi, manajemen telah menerapkan contingency plan yang diberlakukan bagi seluruh karyawan Hutama Karya, baik di kantor pusat maupun di seluruh proyek pembangunan JTTS dan proyek lainnya.
Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan dalam siaran pers, Rabu (18/3/2020) menjelaskan, di tahun 2020 ini, Hutama Karya terus melanjutkan pembangunan JTTS.
Beberapa ruas yang menjadi prioritas untuk penyelesaian di tahun ini adalah ruas tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 km yang konstruksinya sudah mencapai rata-rata 97 persen serta ruas tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 13,5km yang progress pembangunannya telah mencapai rata-rata 99 persen.
Dia menjelaskan bahwa contingency plan berisikan sejumlah peraturan yang harus ditaati oleh karyawan Hutama Karya sesuai dengan Kebijakan Direksi tentang pelaksanaan kerja atau dinas kantor, antara lain telah diberlakukan sistem work from home (WFH) bagi karyawan yang menggunakan transportasi publik atau berusia lebih dari 50 tahun, dalam kondisi hamil atau menyusui, serta status pemulihan kesehatan khusus yang rentan terhadap penurunan imunitas.
Penerapan aturan ini juga berlaku di seluruh wilayah operasional Hutama Karya termasuk proyek pembangunan JTTS. Manajemen Hutama Karya menegaskan bahwa kebijakan ini dipastikan tidak menghambat proses pembangunan Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
“Manajemen telah menginstruksikan kepada Project Manager untuk melakukan pembagian kerja di proyek, ruas, cabang tol dengan pembagian shift, membatasi waktu kerja serta menghindari pekerjaan lembur,” terang Fauzan.
Ia juga menambahkan bahwa aksi cepat tanggap pun akan dilakukan oleh masing-masing proyek jika terdapat pekerja yang terinfeksi. Perseroan juga telah menyusun berbagai skenario terkait respon jika terjadi penyebaran Covid-19 di lokasi proyek dengan memastikan adanya alternatif subkon jika subkon yang ada saat ini tidak dapat menjalankan bisnisnya akibat Covid-19.
Di sisi lain, Fauzan juga menerangkan bahwa proses rekrutmen calon karyawan management trainee yang saat ini sedang berjalan di Hutama Karya juga tidak akan terganggu dengan kebijakan ini. “Untuk pengumuman seleksi administrasi akan keluar dalam minggu ini, setelah itu akan ada ujian pertama secara online, itu masih on schedule ya,” imbuhnya.
Untuk proses lanjutan setelah tahap online test, perusahaan masih melihat situasi, kondisi, dan kebijakan pemerintah juga apakah perlu ditunda atau tidak. “Namun target kami proses rekrutmen ini tetap bisa selesai di pertengahan tahun ini,” imbuhnya.(Matra/Lee)
0 Komentar