(Matra, Jambi) – Warga Tionghoa di Kota Jambi benar-benar mendukung program pemerintah untuk mencegah dan menanggulangi penularan Covid-19. Karena itu menghadapi perayaan Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili, pihak Vihara dan Kelenteng di Kota Jambi menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Penerapan prokes secara ketat itu ditandai dengan mewajibkan umat mematuhi prokes, khususnya 3M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir dan menjaga jarak. Selain itu pihak Vihara dan Kelenteng di Kota Jambi juga membatasi kegiatan dan ibadah (sembahyang) perayaan Imlek mencegah terjadinya kerumunan.
Ketua Yayasan Caka Maha Jaya Vihara Sakyakirti Jambi, Robin Alisanto Lie melalui Sekretaris Yayasan Caka Maha Jaya Vihara Sakyakirti Kota Jambi, Erwan kepada MediaLintasSumatera.com (Matra) di Kota Jambi, Kamis (11/2/2021) mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi mengenai pembatasan kegiatan perayaan Imlek kepada seluruh umat Buddha di Jambi, khususnya di Vihara Sakyakirti, Kota Jambi. Pembatasan ibadah atau sembahyang dan perayaan Imlek tersebut dilakukan demi mencegah kerumunan.
“Kami meminta seluruh umat Buddha Jambi yang ingin sembahyang atau menghormati leluhur di Vihara tetap mematuhi prokes, khususnya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak. Kemudian kami juga meminta seluruh umat Buddha di Vihara Sakyakirti Jambi agar melakukan ibadah Imlek sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,”katanya.
Dikatakan, mencegah terjadinya kerumunan di vihara-vihara di Jambi, khususnya Vihara Sakyakirti, seluruh kegiatan di vihara dihentikan mulai, Jumat (12/2/2021) hingga Minggu (14/2/2021). Kegiatan di Vihara Sakyakirti bisa normal kembali Senin (15/2/2021).
“Kegiatan menyambut Imlek 2572/2021 di Vihara Sakyakirti Kota Jambi dibuka terakhir, Kamis (11/2/2021) mulai pagi hingga pukul 16.00 WIB. Setelah itu Vihara tutup dan tak boleh ada kegiatan lagi hingga Minggu,”katanya.
Hal senada juga dikatakan unsur pimpinan Kelenteng Siu San Theng Tua Pek Kong, Kampung Manggis, Pasar, Kota Jambi, Alex (45). Menurut Alex, pihaknya juga membatasi kegiatan perayaan Imlek di kelenteng mencegah kerumunan. Umat Khonghucu di kota itu diharapkan lebih banyak sembahyang dan merayakan Imlek di rumah saja.
“Kami juga mengimbau seluruh umat Khonghucu di Kota Jambi mengikuti ibadah dan perayaan Imlek secara online (virtual) di rumah masing-masing. Kalaupun ada yang sembahyang di kelenteng, jumlah umat yang boleh datang dan waktu sembahyang di kelenteng dibatasi,”ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Polda (Wakakapolda) Jambi, Brigjen Pol Drs Yudawan R, S.H, M.H, pada pertemuan dengan para Ketua Yayasan dan Tokoh Masyarakat Pengusaha Tionghoa di rumah dinas Wakapolda Jambi, Rabu (10/2/2021) mengharapkan agar perayaan Tahun Baru Imlek di Jambi dirayakan secara sederhana dengan tetap mematuhi prokes.
“Kami berharap melalui perayaan Tahun Baru Imlek di masa pandemi ini, warga Tionghoa di Jambi benar-benar menjadi contoh bagi masyarakat untuk menerapkan prokes dengan baik demi pencegahan dan penanggulangan penularan Covid-19,”katanya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar