. Pemberdayaan Terus Ditingkatkan, UMKM Tidak Boleh Kalah Melawan Dampak Pandemi Covid -19

Pemberdayaan Terus Ditingkatkan, UMKM Tidak Boleh Kalah Melawan Dampak Pandemi Covid -19

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri yang kini mengemban tugas sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni terus mendorong pemberdayakan Usaha Mikro, Kecildan Menengah (UMKM) di Jambi menghadapi dampak pandemi Covid-19. (Foto : Matra/KominfiProvJambi)

(Matra, Jambi) – Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perlu terus ditingkatkan agar tidak sampai kalah atau terpuruk menghadapi dampak pandemi  Covid-19. Pemberdayaan UMKM tersebut dapat dilakukan melalui pemberian insentif (bantuan modal), kemudahan perizinan dan pemasaran secara digital.  Melalui ketiga program tersebut, UMKM di Jambi akan mampu menjadi sumber perekonomian strategis Provinsi Jambi di masa yang akan datang.

Hal tersebut diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni pada "Opening Ceremony Karya Kreatif Indonesia (KKI) Virtual Tahun 2021" yang digelar Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sejumlah e-commerce (ekonomi digital) secara virtual di salah satu kafe dan toko oleh-oleh hasil kerajinan UMKM binaan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi, Kota Jami, Rabu (3/3/2021).

Menurut Hari Nur Cahya Murni, Pemerintah Pusat kini melakukan kemudahan perizinan bagi UMKM melalui terbitnya Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2021  tentang Cipta Kerja. UU tersebut telah dijabarkan dalam 49 Peraturan Pemerintah (PP), yakni PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, PP Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah dan PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, dan Menengah.

Kemudian, lanjutnya, pemanfaatan teknologi digital serta dukungan dari berbagai stakeholder (pemangku kepentingan), UMKM juga akan mampu bangkit dan bertahan di tengah pandemi Covid-19.

"Pemanfaatan teknologi digital sudah tentu menjadi hal yang substansial bagi seluruh pelaku UMKM. Kemudian digitalisasi juga menjadi sebuah kunci dalam pengembangan UMKM di era teknologi 4.0. Teknologi digitalisasi itu penting meningkatkan nilai tambah produk, efisiensi mekanisme transaksi, sinergi kebijakan pusat dan daerah dalam mendorong kemajuan UMKM dan sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional dan daerah," ujarnya.

Menurut Hari Nur Cahya Murni, UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian Provinsi Jambi telah menunjukkan progress yang cukup baik dalam mengimplementasikan UMKM berbasis digital.  Saat ini sekitar 62.165 merchant yang ada di Provinsi Jambi sudah terdaftar dalam ekosistem digital Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Seperti diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini, kata Hari Nur Cahya Murni, Gernas BBI tahun 2020 telah mengajak lebih dari 3.8 juta pelaku UMKM untuk mampu on-boarding ke platform e-commerce. Melalui program Gernas BBI tersebut, UMKM dan pariwisata Indonesia diharapkan tumbuh bersama ekonomi kreatif. Kemudian program itu juga diharapkan menjadi daya tarik dan motivasi baru bagi para pelaku UMKM daerah untuk dapat mengembangkan usahanya.

"Upaya ini mejadi sebuah trigger bagi Pemerintah Provinsi Jambi untuk dapat mendukung setiap potensi yang ada untuk dapat dioptimalkan pengembangannya, baik secara domestik maupun global,"katanya.

Hari Nur Cahya Murni pada kesempatan tersebut mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi sangat mengapresiasi upaya Bank Indonesia yang tanpa henti terus berinovasi dalam membina sekaligus mengembangkan UMKM di Indonesia, khususnya melalui event Karya Kreatif Indonesia (KKI).

"Sebagai salah satu wujud nyata dari rangkaian Gernas BBI, event KKI dapat dijadikan sebagai momentum bagi pelaku UMKM di Provinsi Jambi, untuk terus bersemangat dalam berkarya dan menciptakan produk- produk UMKM yang inovatif dan berdaya saing di tengah pandemi Covid-19,"ujarnya.

Hari Nur Cahya Murni lebih lanjut mengatakan, ketika berkunjung ke beberpa kabupaten di Jambi, dirinya telah melihat langsung beberapa jenis batik yang unik dan menarik di masing-masing wilayah. Kekayaan batik Jambi tersebut seharusnya dapat menjadi potensi yang  memiliki daya jual tinggi dan berdaya saing.

Usaha rempeyek dan tempe goreng, "Ilham Snack" di Lorong Teladan, Nomor 58, RT31, Kelurahan Payolebar, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi yang dikelola Ketua Asosiasi Makanan dan Minuman (Asmami) Kota Jambi, Zaitun termasuk salah satu UMKM yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 berkat pemanfaatan pemasaran secara digital. (Foto : Matra/AdeSM)

Ekonomi Stabil

Terkait kondisi ekonomi Jambi di tengah pandemi Covid-19, Hari Nur Cahya Murni yang juga menjabat Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri mengatakan, Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi dengan tingkat perkembangan perekonomian yang dapat dikatakan stabil selama pandemi Covid-19.

"Tercatat hingga Januari tahun 2021, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi masih mencapai 2,85 %. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari peran dan kontribusi UMKM yang hingga saat ini masih tetap teguh dalam mempertahankan roda perekonomian daerah," tambahnya.

Tidak menutup kemungkinan, tambah Hari Nur Cahya Murni, stabilitas pertumbuhan ekonomi Jambi dan berbagai pemberdayaan yang dilakukan pemerintah membuka kesempatan bagi pelaku UMKM Indonesia untuk meningkatkan kualitas produknya dan dapat memperluas jejaring pemasaran produk tersebut ke berbagai negara di dunia.  

"Semoga dengan kerjasama sister province/sister city yang sedang kami bangun, dapat membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para pelaku UMKM se- Provinsi Jambi untuk dapat memperluas akses pemasaran dan pengembangan usahanya disertai dengan tukar menukar teknologi,"paparnya. (Matra/AdeSM)


Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama