. Menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, Menanti Tangan Dingin Duet Al Haris – Abdullah Sani Mendongkrak Ekonomi Rakyat

Menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, Menanti Tangan Dingin Duet Al Haris – Abdullah Sani Mendongkrak Ekonomi Rakyat

Penjabat Gubernur Jambi, Dr Hari Nur Cahya Murni, MSi (kiri) berbincang dengan Bupati Merangin yang terpilih menjadi Gubernur Jambi,  Al Haris (kanan) di rumah dinas Bupati Merangin, Provinsi Jambi, medio Februari 2021. (Foto : Matra/KominfoJambi)
 
Pengantar

Perhelatan akbar politik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubrnur (Pilgub) Jambi yang digelar dalam rangkaian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 berakhir sudah. Setelah melalui proses yang cukup alot, yakni mulai dari  Pilgub Jambi 9 Desember 2020 hingga Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi 27 Mei 2021, akhirnya Pilgub Jambi mengantarkan pasangan Al Haris – Abdullah Sani memimpin Provinsi Jambi empat tahun ke depan. 

Untuk melihat harapan masyarakat Jambi dan tekad Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi yang baru meningkatkan pembangunan Jambi, Pemimpin Redaksi medialintassumatera.com (Matra) Radesman Saragih menurunkan laporan khusus tentang Pilgub Jambi berikut ini. Selamat membaca.***
 
Ketetapan hati sebagian besar masyarakat Jambi memilih Al Haris – Abdullah Sani menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi periode 2021 – 2024 tak tergoyahan lagi. Bupati Merangin, Al Haris dan mantan Wakil Wali Kota Jambi, Abdullah Sani kini sah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi yang baru menyusul kemenangan mereka dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jambi. 
 
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi pun sudah menetapkan Al Haris – Abdullah Sani sebagai pemenang Pilgub Jambi periode 2021 – 2024, Sabtu (12/6/2021).  Sementara gugatan terhadap hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi 27 Mei 2021 tidak ada. 
 
Berdasarkan hasil Pilgub Jambi 9 Desember 2020 dan PSU Pilgub Jambi 27 Mei 2021, pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi nomor urut 3 yang diusung koalisi PAN, PKS dan PKB, Al Haris – Abdullah Sani  meraih suara terbanyak,  yakni mencapai 600.733 suara atau 38,26 % dari total suara sah Pilgub Jambi sekitar 1.572.285 suara.
 
Sedangkan pesaingnya yang menggugat hasil Pilgub Jambi ke MK, Cek Endra - Ratu Munawaroh yang diusung PDIP dan Golkar berada di peringkat kedua dengan perolehan 587.918 suara (37,44 %). Sedangkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi nomor urut 2 (patahana), Fachrori Umar – Syafril Nursal yang diusung koalisi Partai Demokrat dan Gerindra meraih 381.634 suara (24,3 %). 

Harapan masyarakat Jambi untuk memiliki Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi definitif hasil Pilkada Serentak 2020 sempat tertunda menyusul adanya gugatan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, Cek Endra – Ratu Munawaroh ke Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap hasil Pilgub Jambi 9 Desember 2020 yang dimenangi Al Haris – Abdullah Sani. 

Gugatan hasil Pilgub Jambi yang dikabulkan MK pun akhirnya memaksa dilakukannya PSU Pilgub Jambi di 88 tempat pemungutan suara (TPS), di wilayah 41 desa/kelurahan, 15 kecamatan, satu kota dan empat kabupaten. PSU Pilgub Jambi tersebut dilaksanakan 27 Mei 2021. 

Berbagai elemen masyarakat di Jambi merasa was-was terjadinya insiden pada PSU Pilgub Jambi yang dilaksanakan dalam suasana (konstelasi) politik yang cukup panas dan menegangkan.  Namun akhirnya PSU Pilgub Jambi bisa berlangsung aman, tertib dan lancar tanpa insiden. Selain itu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, Cek Endra – Ratu Munawaroh yang mengugat hasil Pilgub Jambi 9 Desember 2020 ke MK juga menerima hasil PSU Pilgub Jambi dengan legowo. 

Penjabat Gubernur Jambi, Dr Hari Nur Cahya Murni, MSi (dua dari kiri) berbincang dengan Gubernur Jambi terpilih, Al Haris (dua dari kanan) pada rapat penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi  hasil Pilgub Jambi 2020 di Ratu Convention Center (RCC), Kota Jambi, Sabtu (12/6/2021).  (Foto : Matra/KominfoJambi)

Perjuangan Bersama

Berlangsungnya Pilgub Jambi dan PSU Pilgub Jambi dalam suasana kondusif tidak terlepas dari upaya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jambi, penyelenggara Pilkada Serentak 2020, yakni KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) se-Provinsi Jambi melakukan persiapan secara matang dan pemangamanan ketat penyelenggaraan  Pilgub Jambi. 

Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Dr Hari Nur Cahya Murni, MSi sendiri turut terjun langsung ke TPS-TPS di berbagai kabupaten/kota memantau persiapan dan kesiapan penyelenggaraan PSU Pilgub Jambi. Hari Nur Cahya Murni juga langsung memantau distribusi logistik Pilgub Jambi ke kantor KPU di empat kabupaten dan satu kota yang menyelenggarakan PSU Pilgub Jambi. 

Pada hari H (pelaksanaan) PSU Pilgub Jambi, 27 Mei 2021, Hari Nur Cahya Murni didampingi Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo dan Komandan Komando Rayon Militer (Danrem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi turut memantau proses pencoblosan di beberapa TPS yang melakukan PSU Pilgub Jambi di Kabupaten Tanjungjabung Timur dan Muarojambi. 

Kemudian himbauan dan harapan Hari Nur Cahya Murni agar seluruh elemen masyarakat Jambi mendukung PSU Pilgub Jambi dalam setiap pertemuan dan kunjungan persiapan PSU Pilgub Jambi mendapat apresiasi warga masyarakat. Apresiasi tersebut tercermin dari antusiasme para pemilih menggunakan hak pilih mereka dengan tertib, langsung, umum, bebas dan rahasia pada PSU Pilgub Jambi. Selain itu, warga masyarakat juga merespon positif himbauan Hari Nur Cahya Murni untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) selama proses PSU Pilgub Jambi.

Satu hal lagi himbauan yang sangat penting disampaikan Hari Nur Cahya Murni  PSU Pilgub Jambi, yakni  harapan agar seluruh elemen masyarakat Jambi, khususnya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jambi agar menerima hasil PSU Pilgub Jambi. 

Ketika meninjau pelaksanaan PSU Pilgub Jambi di Tempat Pemungutan Suara  (TPS) 02 Desa Sido Mukti, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi, Kamis (27/5/2021), Hari Nur Cahya Murni  meminta semua pihak menghormati hasil PSU Pilgub Jambi karena PSU tersebut merupakan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).  

Permintaan tersebut ternyata mendapat respon positif seluruh elemen masyarakat di Jambi, termasuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, Cek Endra – Ratu Munawaroh. Mereka menrima hasil PSU Pilgub Jambi, sehingga Jambi kini memiliki gubernur dan wakil gubernur definitif hasil Pilgub Jambi. 
Penjabat Gubernur Jambi, Dr Hari Nur Cahya Murni, MSi (dua dari kiri) berbincang dengan petugas penyelenggara Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi di Tempat Pemungutan Suara  (TPS) 02 Desa Sido Mukti, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi, Kamis (27/5/2021). (Foto : Matra/KominfoProvJambi)
 
Harapan Masyakarat

Terpilihnya Al Haris – Abdullah Sani menjadi pemimpin Jambi empat tahun ke depan melahirkan harapan baru bagi masyarakat Jambi tentang adanya percepatan pembangunan Jambi. Percepatan pembangunan Jambi yang diharapkan masyarakat antara lain, peningkatan ekonomi rakyat dan daerah, peningkatan perbaikan kerusakan jalan, penanganan pandemi Covid-19  dan penciptaan iklim berusaha yang baik. 

Para tokoh masyarakat dari enam kecamatan di Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi mengharapkan duet Al Haris – Abdullah Sani mampu mempercepat perbaikan kerusakan jalan, peningkatan ekonomi rakyat dan penanggulangan Covid-19 setelah mereka resmi memangku jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur  Jambi. 

Jones (65), tokoh masyarakat  Kecamatan Tebingtinggi, Tanjungjabung Barat, Jambi mengatakan, warga masyarakat di kecamatan tersebut, mendukung  Al Haris – Abdullah Sani menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi periode 2021 – 2024 karena yakin kedua pemimpin baru Jambi itu akan menepati janji mereka selama kampanye, yakni memperbaiki jalan dan peningkatan ekonomi.

“Latar belakang atau reputasi Al Haris sebagai birokrat cukup bagus karena selama ini dia aktif di kantor Gubernur Jambi kemudian menjadi Bupati Merangin hingga 2021. Mudah-mudahan AL Haris mampu memperbaiki infratruktur jalan di daerah kami seperti dilakukannya di Kabupaten Merangin selama lima tahun terahir,”ujarnya. 

Hal senada juga diungkapkan, tokoh pemuda Kecamatan Tebingtinggi, Tanjungjabung Barat, Wanhendri (35). Menurut Wanhendri, warga masyarakat Tebingtinggi, Tanjungjabung Barat sangat mengharapkan Al Haris – Abdullah Sani segera memajukan usaha ekonomi rakyat, khususnya koperasi unit desa yang selama ini banyak membantu petani sawit. 

“Saya melihat, Bang Al Haris  mampu memajukan ekonomi rakyat dan pertanian, terutama memajukan koperasi unit desa. Kemudian saya juga Bang Al Haris mampu menangani konflik-konflik lahan yang terjadi antaraperusahaan dengan petani di daerah kami. Itulah harapan buruh tani, koperasi dan pengusaha di Tanjungjabung Barat terhaap Bang Al Haris,”katanya.

Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Dr Hari Nur Cahya Murni, MSi yang memangku tugas sebagai Pj Gubernur Jambi sejak Sejak Kamis (18/2/2021) juga berharap banyak terhadap AlHaris – Abdullah Sani dalam peningkatan ekonomi Provinsi Jambi. 
 
Seperti harapan Hari Nur Cahya Murni terhadap para bupati dan wakil bupati baru hasil Pilklada Serentak 202o di Jambi untuk dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi hingga 7 % dan peningkatan investasi, demikian juga harapan Hari Nur Cahya Murni terhadap Al Haris - Abdullah Sani.

Kabupaten Merangin menjadi percontohan peremajaan kebun sawit di Sumatera tahun ini berkat keberhasilan peremajaan kebun sawit di daerah itu. Bupati Merangin, Al Haris (depan) menanam bibit sawit untuk peremajaan kebun kelapa sawit di Kabupaten Merangin, baru-baru ini. (Foto: Matra/KominfoMerangin).

Pertumbuhan Ekonomi

Harapan masyarakat Tebingtinggi, Tanjungjabung Barat terhadap Al Haris – Abdullah Sani juga merupakan harapan segenap lapisan masyarakat Jambi. Masyarakat Jambi mengharapkan Al Haris – Abdullah Sani mampu memulihkan perekonomian Jambi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 sejak April 2020. 

Harapan masyarakat tersebut perlu direspon secara serius Al Haris – Abdullah Sani karena memang kondisi ekonomi Jambi cukup memprihatinkan selama pandemi Covid-19. Berdasarkan kajian Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Jambi termasuk salah satu provinsi dari 10 provinsi di Sumatera yang mengalami kemerosotan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan sejak Maret 2020 hingga saat ini. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang menurun, tingginya angka kemiskinan dan mandegnya pembangunan infrastruktur di daerah itu.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Wahyudin, baru-baru ini memaparkan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan III (Juli – September) masih mengalami minus 1, 36 %. Bila dibandingkan dengan pertumuhan ekonomi Provinsi Jambi yang mencapai 4,40 % tahun 2019, maka pertumbuhan ekonomi daerah itu selama pandemi turun sekitar 3,04 %.

Kemunduran ekonomi Jambi itu disebabkan lumpuhnya berbagai kegiatan ekonomi akibat pandemi. Kemunduran pertumbuhan ekonomi Jambi tersebut banyak dipengaruhi lumpuhnya kegiatan transportasi, pertambangan, konstruksi, perdagangan dan administrasi pemerintahan. Penurunan pertumbuhan ekonomi paling parah terjadi di sektor transportasi, yakni sekitar 0,92 %.

“Dampak pandemi sangat dirasakan oleh sektor transportasi, penyediaan akomodasi, makan minum, perdagangan serta jasa-jasa. Hal tersebut terjadi akibat pembatasan kegiatan ekonomi dan sosial terkait penanggulangan penularan Covid-19 secara nasional dan lokal,”katanya.

Imbas Kemiskinan

Lumpuhnya perekonomian akibat pandemi di daerah tersebut berimbas besar terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat Jambi. Selama pandemi melanda Jambi, angka kemiskinan di daerah itu cukup tinggi. Hal tersebut tercermin dari banyaknya jumlah penduduk penerima bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Covid-19 dan keluarga harapan.

Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial, Rachmat Koesnadi ketika melakukan Monitoring Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Penguatan Program Pemberdayaan untuk Penanganan Fakir Miskin pada masa pandemi Covid-19 di Provinsi Jambi 25 November 2020 mengungkapkan masih tingginya angka kemiskinan di Jambi. Tingginya angka kemiskinan tersebut dapat dilihat dari penerima bantuan sosial dan beras untuk orang miskin (raksin) di daerah itu.

Menurut Rachmat Koesnadi, jumlah keluarga miskin di Jambi yang menerima  bantuan sosial tahun 2020 mencapai 102.148 kepala keluarga (KK) dengan total bantuan Rp 376,4 miliar. Kemudian keluarga miskin penerima bantuan beras di Provinsi Jambi tahun lalu sekitar 104.239 KK.  

“Masih tingginya jumlah penduduk miskin di Jambi dipengaruhi lesunya kegiatan ekonomi, pertanian dan perdagangan selama pandemi seperti terjadi di seluruh daerah di Indonesia,”katanya.

Bupati Merangin yang terpilih menjadi Gubernur Jambi, Al Haris (dua dari kiri) ketika meninjau pembangunan jalan di Kabupatn Merangin, baru-bartu ini. (Foto : Matra/Kominfo Merangin)
 
Infrastruktur Mandeg

Satu lagi dampak berat pandemi terhadap pembanguan di Provinsi Jambi, yaitu mandegnya pembangunan infrastruktur, khususnya jalan. Mandegnya pembangunan infrastruktur tersebut membuat kerusakan jalan di Jambi meningkat karena selama pandemi. Meningkatnya kerusakan jalan tersebut tidak terhindarkan akibat pengalihan dana pembangunan infrstruktur di daerah itu untuk penanganan Covid-19.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi, M Fauzi di Jambi baru-baru ini mengatakan, total anggaran pembangunan infrastruktur jalan di Jambi yang dialihkan untuk penanganan Covid-19 di Jambi tahun lalu mencapai Rp  477 miliar. Tingginya jumlah dana pembangunan infrastruktur di daerah itu membuat perbaikan jalan tidak bisa dilakukan secara optimal. Akibatnya kerusakan jalan pun tinggi.  

Dikatakan, ruas jalan nasional dan provinsi di daerah itu yang masih rusak hingga akhir 2020 mencapai 424,16 kilometer (Km) atau sekitar 22,1 % dari sekitar 1.920 Km panjang jalan nasional dan provinsi di daerah itu.  Ruas jalan nasional yang rusak di Jambi mencapai 175,56 Km atau 22 % dari total jalan nasional 798 Km di daerah itu. Sedangkan ruas jalan provinsi yang rusak di Jambi mencapai 248,6 Km atau 22 % dari total 1.130 Km jalan provinsi di daerah itu.

“Perbaikan kerusakan jalan di Jambi tidak bisa dilaksanakan sesuai target akibat refocusing (pengalihan) dana infrastruktur untuk penanganan Covid-19 di Jambi. Jadi selama tahun 2020, kami hanya melakukan perbaikan jalan secara terbatas dan sebagian hanya dengan cara tambal sulam atau darurat,”ujarnya.

Tantangan Berat

Sementara itu Gubernur Jambi periode 2016 – 2021, Fachrori Umar seusai pamitan pada rapat paripurna DPRD Provinsi Jambi mengenai berakhirnya masa jabatan Gubernur Jambi di gedung DPRD Jambi, Kota Jambi, Januari lalu mengatakan,  pembangunan Jambi di masa mendatang cukup berat menyusul masih belum berakhirnya pandemi Covid-19 dan sulitnya pemperoleh dana pembangunan.  

Dijelaskan, selama pandemi Covid-19 tahun 2020, pembangunan berbagai sektor di Jambi tidak bisa dilakukan secara optimal akibat program pemerintah daerah itu fokus pada penanganan Covid-19. Total anggaran pembangunan dari APBD Provinsi Jambi 2020 yang dialihkan untuk penanganan Covid-19 di Jambi tahun lalu mencapai mencapai Rp 211 miliar.

“Pengalihan anggaran pembangunan untuk penanganan Covid-19 tersebut membuat sektor-sektor pembangunan yang semestinya mendapat prioritas tahun lalu terpaksa ditangguhkan dan dikurangi. Salah satu sektor pembangunan yang banyak tertunda akibat pengalihan annggaran pembangunan, yakni pembangunan fisik, khususnya pembangunan infratruktur jalan,”katanya.

Dikatakan, percepatan pembangunan di Jambi perlu dilakukan di masa mendatang mencegah terus terjadinya kemunduran ekonomi, peningkatan kemiskinan dan kerusakan sarana dan prasarana infrastruktur, khususnya jalan. Salah satu yang bisa dilakukan untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi di daerah tersebut, yaitu meningkatkan kegiatan ekonomi andalan di Jambi, terutama perkebunan kelapa sawit dan karet.

“Selama ini ekonomi Jambi banyakdidukung sektor perkebunan, khususnya perkebunan kelapa sawit dan karet. Karena kedua komoditas perkebunan ini harus mendapat perhatian khusus di masa mendatang. Untuk menunjang pembangunan perkebunan ini perlu ditingkatkan juga perbaikan jalan ke sentra-sentra produksi,”katanya.
Selama memangku jabatan Bupati Merangin 2016 – 2020, Al Haris cukup berhasil memajukan pembangunan pariwisata Merangin.. Al Haris ayang kini menjadi Guernur Jambi (kiri) ketika mengunjungi objek wisata Danau Depati Empat, Desa Tanjung Kasri, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Sabtu (23/1/2021). (Foto : Matra/KominfoMerangin)

Tekad Gubernur Baru

Sementara itu, Gubernur Jambi hasil Pilgub Jambi 9 Desember 2020 dan PSU Pilgub Jambi 27 Mei 2021, Al Haris di Jambi baru-baru ini mengatakan, pihaknya bertekad mencari berbagai solusi untuk melakukan percepatan pembangunan Jambi di masa pandemi.

Al Haris yang berpasangan dengan Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani pada Pilgub Jambi mengatakan sudah menyusun berbagai prioritas pembangunan untuk membangkitkan ekonomi Jambi setelah dilantik nanti jadi Gubernur Jambi periode 2021 – 2024.

Prioritas pertama pembangunan di daerah itu, yaitu penanggulangan Covid-19. Provinsi Jambi tahun ini berupaya menekan kasus Covid-19 agar pemulihan ekonomi dan kegiatan sosial masyarakat dapat dipercepat. Kemudian Provinsi Jambi juga akan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur jalan ke sentra-sentra produksi, pengembangan kawasan kampung pangan terpadu, sentra produksi ternak & kelautan.

Selain itu dicanangkan juga  percepatan pembangunan pabrik aspal karet, percepatan hilirisasi produk-produk pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan serta percepatan pembangunan kawasan industri dan pelabuhan Ujung Jabung di pantai timur Provinsi Jambi.

Di sektor ekonomi rakyat, lanjut Al Haris, Pemprov Jambi nantinya akan membangun sinergi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan Usha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang peningkatan produksi dan pemasaran produk.

Sementara Menurut Direktur Media dan Publikasi Haris-Sani, Musri Nauli, untuk mencapai target pembangunan Jambi di masa kepemimpinan Gubernur Jambi dan Wakil Gubernur Jambi, Al Haris – Abdullah Sani empat tahun ke depan, anggaran yang disipakan mencapai Rp 1,6 triliun.

Dana tersebut diprioritaskan untuk percepatan ekonomi, yakni program pemberian bantuan dua miliar satu kecamatan (Dumisake). Dana yang dibutuhkan  untuk program pemberdayaan ekonomi 141 kecamatan di Provinsi Jambi tersebut sekitar Rp 282 miliar. Sedangkan untuk membantu pembangunan desa disiapkan anggaran  Rp 60 juta untuk setiap desa. Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi sebanyak 1.399 desa di daerah itu mencapai Rp 83,9 miliar.

Menurut Musri Nauli, pembangunan ekonomi rakyat di Jambi juga akan dipercepat melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Setiap UMKM di Jambi akan mendapat bantuan Rp 10 juta. Jadi total dana yang akan disiapkan untuk membantu 3.000 unit UMKM di Jambi mencapai Rp 30 miliar.

“Total APBD Provinsi Jambi tahun 2021 mencapai Rp 4,2 triliun. Sekitar Rp 1,3 triliun APBD digunakan untuk belanja pegawai. Sekitar Rp 1,6 triliun APBD tersebut akan dimanfaatkan untuk program percepatan ekonomi rakyat. Jadi kami berharap di tahun pertama kepemimpinan Al Haris – Abdullah Sani, Provinsi Jambi bisa lepas dari himpitan ekonomi akibat pandemi ini,”katanya. (Matra/Radesman Saragih). [Demi menjaga kehormatan dan profesionalisme jurnalis, pengutipan tulisan ini hendaknya minta izin)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama