. Sekolah Kesehatan TNI Jambi Terjunkan Mahasiwa Jadi Relawan Penanggulangan Covid-19

Sekolah Kesehatan TNI Jambi Terjunkan Mahasiwa Jadi Relawan Penanggulangan Covid-19

Kepala Staf Korem 042/Gapu Jambi, Kolonel (Inf) M Yamin Dano (kiri) didampingi Wali Kota Jambi, Syarif Fasha (kanan)pada pada pembekalan Relawan Tracer Penanganan Covid-19 dari Sekolah Tinggi Kesehatan Gapu Jambi di aula STIKES Gapu Jambi, Senin (5/7/2021). (Foto : Matra/PenremGapuJambi)

(Matra, Jambi) – Kiprah jajaran TNI dari Komando Rayon Militer (Korem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi terus ditingkatkan dalam penangggulangan pandemi Covid-19.  Setelah melakukan vaksinasi massal di Kota Jambi selama lima hari, Sabtu – Rabu (26 – 30/6/2021), kini jajaran pelayanan kesehatan Korem 042/Gapu Jambi melaksanakan program pelayanan kesehatan terhadap pasien isolasi mandiri di rumah-rumah.

Program tersebut ditandai dengan pengerahan sebanyak 62 orang mahasiswa semester akhir Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Korem 042/Gapu Jambi sebagai relawan tracer (petugas pelacak orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19).

Kepala Staf Korem 042/Gapu Jambi, Kolonel (Inf) M Yamin Dano pada pembekalan Relawan Tracer Penanganan Covid-19 Jambi di aula STIKES Gapu Jambi, Senin (5/7/2021) mengatakan, para mahasiwa STIKES Gapu Jambi yang diterjunkan menjadi relawan tracer tersebut sudah mendapatkan pelatihan khusus mengenai penanganan Covid-19.

“Tugas utama para relawan tracer, yaitu merawat para pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Mereka akan meninjau lokasi rumah isolasi mandiri untuk mengetahui kondisi pasien dan keperluan pasien. Kemudian para tracer juga membantu penyiapan sarapan pagi pasien isolasi mandiri. Selain itu mereka juga memeriksa tekanan darah pasien, suhu tubuh, kondisi oksigen, mengajak pasien berolah raga dan berjemur,”katanya.

Dijelaskan, relawan tracer dari mahasiswa STIKES Gapu Jambi tersebut akan dibagi dua tim agar bisa memberikan pelayanan kepada pasien isolasi mandiri satu hari penuh, termasuk haril libur. Setiap seorang relawan tracer melayani 10 orang pasien isolasi mandiri. Hssil pantauan dan pelayanan para tracer terhadap pasien isolasi mandiri dilaporkan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat setiap pagi.

“Selain melayani pasien isolasi mandiri, para relawan tracer juga akan melakukan pendekatan-pendekatan kepada warga masyarakat yang belum divaksinasi agar bersedia divaksinasi. Pendekatan persuasive harus lebih diutamakan untuk mengajak warga masyarakat mengikuti vaksinasi,”katanya.

Sementara itu, Wali Kota Jambi, DR H Syarif Fasha, ME pada kesempatan tersebut mengatakan, mengapresiasi keterlibatan para relawan tracer dari mahasiswa STIKES Gabu Jambi membantu penanganan Covid-19 di Kota Jambi. Keterlibatan para mahasiswa menanganai kasus Covid-19 tersebut termasuk salah satu bentuk gerakan kemanusiaan demi penyelematan masyarakat Jambi dari pandemi Covid-19.  

Selain itu keterlibatan para mahasiswa dalam penanganan Covid-19 tersebut juga akan menambah bekal bagi mereka untuk terjun di dunia kerja bidang kesehatan setelah lulus dari bangku kuliah.

“Tugas adik-adik relawan tracer sekalian nantinya yaitu merawat dan membantu pasien Covid-19 yang dirawat secara isolasi mandiri di rumah. Di Kota Jambi per hari ini (Senin (5/7/2021), ada sebanyak 249 orang yang dirawat secara isolasi mandiri,”katanya.

Menurut Wali Kota Jambi, pihaknya meminta bantuan jajaran kesehatan Korem 42/Gapu Jambi membantu penanganan pasien Covid-19 di Kota Jambi karena tenaga kesehatan di kota itu mulai kewalahan menghadapi terus bertambahnya pasien Covid-19.

“Para petugas kesehatan di setiap Puskesmas cukup kewalahan melayani pasien isolasi mandiri dan melakukan vaksinasi karena mereka juga masih disibukkan dengan pelayanan terhadap warga masyarakat umum. Jadi para petugas kesehatan di Puskesmas perlu mendapat dukungan para relawan,”katanya.

Dikatakan, Pemkot Jambi akan memberikan suplemen untuk menambah imunitas para relawan. Selain itu para relawan juga mendapatkan bantuan konsumsi dan biaya transportasi.  Bantuan tersebut diberikan selama para relawan bertugas  sekitar tiga bulan. (Matra/AdeSM)




Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama