Sekolah Menengah Pertama 6 Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Haranggaol, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara yang masih perlu mendapat dukungan peningkatan kualitas dari Pemerintah Kabupaten Simalungun. Para siswa, guru dan alumni SMP Swasta GKPS Haranggaol dari seluruh Indonesia baru-baru ini. (Foto : Matra/Ist)
(Matra, Simalungun) – Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara sudah cukup lama terkenal sebagai salah satu pusat pendidikan. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya putra-putri Simalungun mampu menembus persaingan masuk ke jenjang perguruan tinggi favorit.
Baik itu perguruan favorit di Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Universitas Yogyakarta, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan berbagai perguruan tinggi lainnya.
Keberhasilan putra-putri Simalungun menembus perguruan tinggi negeri favorit di berbagai daerah di Tanah Air tak terlepas dari kualitas Pendidikan di Simalungun. Selama ini cukup banyak sekolah berkualitas di Simalungun. Di antaranya, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Seribudolok, SMAN Pematangraya dan beberapa SMAN danswasta di Kota Pematangsiantar.
Namun belakangan ini kini kualitas masih terkesan mengalami kemunduran. Hal tersebut tercermin dari tidak adanya lagi sekolah di Simalungun yang berhasil masuk nominasi berkualitas. Berdasarkan hasil ujian nasional (UN) tahun 2020, dari 15 SMA berkualitas atau terbaik di Sumut, hanya satu SMA dari Kota Pematangsiantar yang masuk daftar, yakni SMA Budi Mulia, Kota Pematangsiantar. Sedangkan SMA dari Kabupaten Simalungun tidak ada yang masuk daftar SMA terbaik.
Sementara itu berdasarkan catatan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sumut tahun 2020, kualitas pendidikan di Kabupaten Simalungun masih tergolong rendah. Sesuai dengan nilai rapor mutu kabupaten/kota se-Sumut, peringkat Simalungun berada pada urutan ke-21 dari 33 kabupaten/kota di Sumut.
Sedangkan jumlah sekolah di Simalungun yang memiliki nilai rapor mutu di atas 6,59 hanya 173 sekolah atau 17,7 %. Sementara jumlah sekolah di Simalungun yang memiliki nilai rapor mutu di bawah 6,59 mencapai 807 sekolah atau 82,3 %.
Bupati Simalungun, St Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH. (Foto : Matra/CK/SBP)
“Si Cerdas”
Guna meningkatkan kualitas Pendidikan di Simalungun ke depan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun terus melakukan terobosan. Salah satu terobosan tersebut, mencanangkan program “Si Cerdas” (Simalungun Cerdas).
Bupati Simalungun, St Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH pada peringatan Hari Guru Nasional di Pematangraya, Simalungun, Sumut, Kamis (25/11/2021) mengatakan, Pemkab Simalungun melakukan pembaharuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Simalungun.
Pembaharuan tersebut antara lain melakukan peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) Pendidikan, khususnya peningkatan kualitas guru. Peningkatan kualitas guru tersebut dilakukan melalui program “Si Cerdas”. Program “Si Cerdas” tersebut meliputi pelatihan dan pendidikan guru, penambahan jumlah guru dan peningkatan sarana dan prasarana Pendidikan di setiap sekolah.
“Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, insentif bagi yang berprestasi dan peningkatan kapasitas guru penting untuk meningkatkan komitmen meningkatkan kualitas penguasaan ilmu kalangan guru. Dengan demikian mereka akan mampu meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah. Program ‘Si Cerdas’ tersebut akan menjadi penguat bagi komitmen kami mewujudkan Kabupaten Simalungun lebih maju, lebih baik dan rakyat sejahtera,”katanya.
Radiapoh Hasiholan Sinaga mengatakan, pendidikan merupakan kunci peningkatan SDM demi percepatan peningkatan kesejahteraan keluarga dan secara umum masyarakat akyat Simalungun. Untuk itu, dunia pendidikan harus didukung sepenuh hati. Para guru pun diharapkan semakin kuat memberikan hati, waktu dan pikiran untuk bersama-sama dengan Pemkab Simalungun memajukan dunia pendidikan.
“Guru dan pemerintah harus berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Simalungun,”tambahnya.
Radiapoh Hasiholan Sinaga mengapresiasi perjuangan dan pengorbanan para guru mengedukasi generasi muda untuk berkembang. Melalui perkembangan pengetahuan generasi muda Simalungun, warga Simalungun akan dapat beradaptasi dengan pesatnya kemajuan zaman.
“Saya secara pribadi sangat mengapresiasi keuletan para guru yang dalam kondisi seperti apa pun, tidak tergoyahkan untuk memenuhi panggilan jiwa mendidik murid-muridnya,”ujarnya.
Penerimaan Guru
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, Elfiani Sitepu mengatakan, pihaknya terus melakukan penambahan guru untuk memenuhi kekurangan guru di Simalungun. Salah satu di antaranya penerimaan guru honor.
Melalui seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) khusus guru Oktober lalu, Simalungun menerima sebanyak 397 guru honor baru. Namun guru honar tersebut masih kurang. Sebab guru honor yang dibutuhkan Simalungun tahun ini mencapai 1.049 orang. Sedangkan peserta seleksi guru honor berstatus PPPK di daerah itu tahun ini mencapai 2.103 orang.
“Kami akan kembali melakukan seleksi penerimaan guru honor jika formasi yang dibutuhkan belum mencukupi. Peserta seleksi guru honor yang belum lolos bisa mengikuti seleksi selanjutnya. Berdasarkan Peraturan enteri Pendayaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2021, Simalungun mendapat jatah guru honor berstatus PPPK sekitar 1.049 orang,”katanya.
Kategori Kecil
Secara terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Simalungun, Parsaulian Sinaga, kualitas pendidikan sekolah dasar (SD) di Simalungun penting sbeab hingga kini masih ada sekitar 160 SD (20 %) yang masuk kategori kecil yang jumlah siswanya di bawah 60 orang.
Dijelaskan, ada 810 unit SD Negeri dan Swasta di Kabupaten Simalungun. SD tersebut di 32 kecamatan, 413 desa/kelurahan. Sebanyak 160 unit SD masuk kategori kecil. Bahkan ada SD yang hanya memiliki siswa 10 orang. Kondisi tersebut membuat satu kelas ada yang satu atau dua orang.
“Banyaknya sekolah yang kekurangan siswa ini membuat sekolah tersebut diuapayakan ke depan digabung. Namun tidak semua sekolah bisa digabung karena jarak yang jauh,”katanya.
Dijelaskan, SD kategori kecil di Simalungun di antaranya, SDN 097798 Gaol, Kecamatan Haranggaol – Horison. Sekolah tersebut hanya memiliki 10 siswa. Tenaga pendidik berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sekolah tersebut hanya satu orang.
“Kami telah mengusulkan 90 SD digabung. Namun setelah dievaluasi hanya 30 SD yang bisa digabung. Penggabungan SD itu pun masih harus onsultasikan ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan DPRD Simalungun,"katanya.
Ditambahkan, jumlah SD kategori sedang di Simalungun sebanyak 405 sekolah (50 %) dan SD kategori besar sebanyak 243 sekolah (30 %). Sedangkan jumlah siswa SD negeri dan swasta di Simalungun tahun ini mencapai 95.998 orang, guru SD berstatus PNS sebanyak 3.710 orang dan guru honor sekitar 3.080 orang. (Matra/CKSBP/Radesman Saragih/BerbagaiSumber).
Daftar SD Kategori Kecil di Simalungun :
SDN 091371 Bangun Purba, Kecamatan Haranggaol – Horisan hanya memiliki 12 siswa, seorang guru PNS dan seorang guru honor. SDN 091359 Halaotan, Kecamatan Haranggaol – Horisan (51 siswa, seorang guru PNS dan empat orang guru honor). Selanjutnya SDN 096773 Girsang, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (33 orang siswa, tiga orang guru PNS tiga orang dan seorang gurun honor).
SDN Tanjung Dolok (40 orang soswa, dua guru PNS dan du honor. SDN 091259 Perkebunan Bangun, Kecamatan Gunung Malela (32 siswa, tiga guru PNS dan lima guru honor). SDN 097387 Sibuntuon, Kecamatan Dolok Pardamean (23 siswa, tiga guru PNS dan seorang honor).
SDN 095175 Parbungaan (55 siswa, dua guru PNS dan lima guru honor). SDN 097369 Sipahalan, Kecamatan Dolog Masagal (47 siswa, empat guru PNS dan dua guru honor). SDN 091595 Dolok Ilir, Kecamatan Dolok Batunanggar (35 siswa, empat guru PNS dan dua orang honor). SDN 094131 Batu Silangit (53 siswa, tiga guru PNS dan empat guru honor).
SDN 091694 Mayang, Kecamatan Bosar Maligas (44 siswa, seorang guru PNS dan lima guru honor). SDN 097816 Afdeling II Mayang (43 siswa, dua guru PNS dan satu honor). SDN 091684 Gunung Bayu (43 siswa, empat guru PNS dan empat honor). SDN 095259 Mandaro, Kecamatan Bandar Marsilam (23 siswa, empat guru PNS dan lima guru honor).
SDN 091457 Palia Putar, Kecamatan Dolok Panribuan (29 siswa, lima guru PNS dan satu honor. SDN 091460 Marihat Baru (49 siswa, empat guru PNS tiga guru 3 honor). SDN 094139 Jongginihuta (42 siswa, satu guru PNS dan lima guru honor). SDN 097386 Sagala (22 siswa, dua guru PNS dan satu honor).
SDN 091652 Pematang Kerasaan Kecamatan Bandar (44 siswa), SD swasta Taman Siswa Perdagangan (59 siswa), SDN 097813 Kampung Tempel (60 siswa), SD swasta Advent Bandar Huluan (50 siswa), SDN 091669 Bandar Betsy (58 siswa).
SDN 091318 Pamatangraya (59 siswa), SDN 091337 Rindung (48 siswa), SDN 094112 Talun Kahombu (39 siswa), SDN 094113 Hutadolok (41 siswa), SDN 095154 Siloting (27 siswa), SDN 095158 Gunung Huluan (32 siswa), SDN 096117 Baringinraya (59 siswa) dan SDN 097371 Marjandi Dolok (50 siswa). (Matra/AdeSM/DinasPendidikanSimalungun)
Posting Komentar