. Mahasiswa Jambi Demo Minyak Goreng, Pemerintah Diminta Jangan Diam

Mahasiswa Jambi Demo Minyak Goreng, Pemerintah Diminta Jangan Diam


Gubernur Jambi, H Al Haris (tengah kiri) dan Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto (tengah kanan) berdialog dengan mahasiswa yang menggelar demonstrasi mengenai minyak goreng di lapangan kantor Gubernur Jambi, Rabu (30/3/2022). (Foto : Matra/Ist).

(Matra, Jambi) – Sedikitnya 60 orang mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jambi akhirnya melakukan demonstrasi ke kantor Gubernur Jambi dan DPRD Provinsi Jambi, Rabu (30/3/2022). Mereka menggugat pemerintah pusat maupun daerah yang dinilai tidak mampu mengendalikan harga dan pasokan minyak goreng di pasaran.

Para mahsiswa yang menggelar demonstrasi minyak goreng tersebut berasal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Jambi, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Jambi dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Jambi. Para mahsiswa ditemui Gubernur Jambi, H Al Haris dan Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto di lapangan kantor Gubernur Jambi.

Seorang perwakilan mahasiswa, Riki Handriska pada kesempatan tersebut meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Jambi tidak diam menyikapi kekisruhan masalah minyak goreng, tetapi harus proaktif mengupayakan stabilitas harga dan menjamin persediaan minyak goreng di pasaran, khusunya menghadapi Ramadan 1443 Hijriyah (H) dan Idul Fitri nanti. 

Stabilitas harga dan jaminan persediaan minyak goreng di Jambi penting menghadapi Ramadan dan Idul Fitri mencegah keresahan warga masyarakat. Untuk itu pemerintah daerah di Jambi perlu berkomitmen memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok minyak goreng. 

"Kami meminta Gubernur Jambi, H Al Haris dan Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto memberikan jaminan harga minyak goreng bisa stabil dalam angka Rp 20.000/liter menghadapi Ramadan ini. Kami juga meminta adanya jaminan ketersediaan minyak goreng di pasaran,”katanya.

Menurut Riki Handriska, para mahasiswa Jambi juga menuntut pengusutan mengenai adanya upeti atau pungutan liar yang marak terkait distribusi minyak goreng di Jambi. Masalah ini juga kami minta segera ditangani mencegah penyelewengan distribusi dan penimbunan minyak goreng di Jambi. 

"Upeti dan stabilitas minyak goreng sudah kami ungkap pada demonstrasi pekan lalu. Namun hingga kini belum ada penanganan serius pihak terkait. Karena itu kami mebali melakukan demonstrasi,”katanya.

Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris ketika berdialog dengan para mahasiswa mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi para mahasiswa mengenai minyak goreng tersebut. Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi juga berkomitmen menyikapi serius berbagai masalah pembangunan Jambi, termasuk mengenai stabilitas harga dan ketersediaan stok minyak goreng.

"Saya dan Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto akan berkomitmen menyikapi aspirasi para mahaiswa terkait masalah minyak goreng ini. Tanpa didemo pun kita akan bekerja dengan sungguh hati mengatasi masalah minyak goreng ini,"katanya.

Menurut Al Haris, pihaknya sudah telah menginstruksikan Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) menyiapkan vaksin sebanyak 25.000 dosis selama bulan Ramadan. Pada vaksinasi tersebut nantinya, warga yang divaksinasi akan mendapatkan bantuan minyak goreng gratis.

"Setiap warga yang divaksinasi akan mendapatkan dua liter minyak goreng. Upaya ini kami lakukan untuk menggunakan produk lokal sekaligus mempercepat vaksinnasi dan mengatasi masalah minyak goreng dimasyarakat. Kami menyiapkan dana sekitar Rp 7,8 miliar mengatasi masalah minyak goreng dan vaksinasi selama Ramadan nanti,"katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat bersama korporasi (perusahaan) untuk menekan harga minyak goreng. Rapat tersebut penting untuk meminta kesiapan pihak perusahaan minyak goreng menjamin stabilitas harga dan jaminan ketersediaan stok minyak goreng, khususnya menghadapi Ramadan dan Lebaran. 

Memang, lanjut Edi Purwanto, Pemerintah Pusat sudah menghapuskan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng. Namun masih bisa diadakan kerja sama antara pengusaha di Jambi dengan Gubernur Jambi mengenai penetapan harga minyak goreng. Kami nanti akan menghitung biaya produksi. 

“Syukur-syukur pengusaha dan Pemprov Jambi bisa menetapkan harga minyak goreng Rp 20.000/liter seperti tuntutan adik- adik mahasiswa,"ujarnya. 

Temukan Kelangkaan

Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris,  menemukan kelangkaan persediaan minyak goreng curah ketika meninjau persediaan dan harga kebutuhan pokok di pasar Angso Duo, Kota Jambi, Rabu (30/3/2022) pagi. Kelangkaan minyak gorteng tersebut ditemukan ketika Al haris dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Jambi memeriksa persediaan minyak goreng di toko-toko kebutuhan pokok. Tiga pemilik toko mengaku tidak menjual minyak goreng curah karena tidak memiliki tempat penampungan. 

"Para pedagang banyak tidak menjual minyak goreng curah. Karena itu sulit menemukan minyak goreng curah di pasar Angso Duo, Kota Jambi. Padahal sebenarnya persediaan minyak goreng curah di Jambi mencukupi di gudang produsen,”katanya.

Al Haris pada kesmepatan tersebut meminta pedagang segera menjual minyak goreng curah karena stok cukup banyak di Jambi. Al Haris juga meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jambi juga menjual minyak goreng curah mencegah terjadinya gejolak harga dan kelangkaan persediaan minyak goreng lainnya. (Matra/AdeSM).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama