. Film Dirty Vote, Baru Rilis Dua Hari, Sudah Ditonton 6.900.344 Kali

Film Dirty Vote, Baru Rilis Dua Hari, Sudah Ditonton 6.900.344 Kali

Sebuah Desain Kecurangan Pemilu 2024

Jakarta, S24-Film dokumenter Dirty Vote mendadak jadi pembahasan netizen. Sehari setelah penayangannya, saat ini sudah ditonton sampai 6.900.344 kali, Selasa (13/2/2024) Pukul 11.20 WIB sejak ditayang di Channel YouTube PSHK Indonesia, Minggu (11/2/2024).

Pembuat film Dirty Vote ini disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono. Ketika diunggah di akun YouTube, netizen langsung berbondong-bodong menyaksikannya hingga jadi viral. Dandhy juga yang pernah bikin heboh publik dengan karya film lainnya, seperti The EndGame hingga Sexy Killers

Film ini berdurasi 1 jam 57 menit dan menampilkan pemeran Dirty Vote yang lebih tepatnya disebut narasumber atau pembicara, karena model filmnya adalah berupa paparan tiga ahli hukum tata negara. Para narasumber Dirty Vote adalah Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari, yang menjelaskan dugaan kecurangan Pemilu 2024.


Usai dirilis di YouTube, film dokumenter Dirty Vote sudah ditonton 4,1 juta kali di channel Dirty Vote, sedangkan di channel PSHK (Pusat Studi Hukum dan Kebijakan) Indonesia sudah ditonton 3,1 juta kali sampai Senin siang (12/2/2024). Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring hebohnya film tersebut di masyarakat jelang pencoblosan 14 Februari 2024.

Sebagai informasi, Dirty Vote adalah hasil kolaborasi berbagai lembaga dan organisasi, seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Bangsa Mahardika, Ekspedisi Indonesia Baru, Ekuatorial, Fraksi Rakyat Indonesia, Greenpeace Indonesia, Indonesia Corruption Watch, Jatam, Jeda Untuk Iklim, KBR, LBH Pers, Lokataru, Perludem, Salam 4 Jari, Satya Bumi, Themis Indonesia, Walhi, Yayasan Dewi Keadilan, Yayasan Kurawal, dan YLBHI.

Berdasarkan pantauan detikINET di platform X atau Twitter, film ini juga jadi perbincangan warganet hingga jadi topik teratas yang paling dibahas saat ini.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran telah menggelar konferensi pers soal Dirty Vote dan memberikan pernyataan resmi terkait peredaran film ini. Mereka menyebut sebagian besar yang disampaikan dalam film Dirty Vote adalah fitnah.

Gibran yang turut dibahas di dalam dokumenter tersebut pun buka suara. Saat dikonfirmasi detikJateng, Gibran mengaku belum menonton film tersebut. Gibran pun mengatakan, apabila ada dugaan-dugaan kecurangan Pemilu yang ditampilkan dalam film tersebut ia hanya meminta untuk dibuktikan.

"Ya kalau ada kecurangan silakan dibuktikan, dilaporkan, makasih ya masukannya," ujar Gibran.

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan merespons munculnya film dokumenter Dirty Vote yang berisi dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024. Anies menilai peristiwa dalam film tersebut merupakan tanda-tanda kecurangan.

Anies ditanya perihal munculnya dokumenter 'Dirty Vote' menegaskan adanya kecurangan Pemilu. Anies kemudian menganalogikan dengan awan gelap dan hujan.

"Itu mulai agak awan gelap. Ya kita bisa mengatakan, ini tanda-tandanya mau hujan, tapi ketika pertanyaannya Pak Anies apakah pasti hujan, saya enggak tahu. Tapi ketika kita mengatakan 'oh ini tanda-tandanya mau hujan, oh iya ini tanda-tanda mau hujan'," ucap Anies, di kediaman Jusuf Kalla, Senin (12/2/2024).

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berkomentar lebih lanjut terkait kesimpulan film Dirty Vote yang menceritakan dugaan kecurangan Pemilu 2024. Hasto menilai film tersebut mewakili berbagai tekanan yang menurutnya dialami pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

"Film Dirty Vote yang sedang ramai diperbincangkan saat ini menyuarakan kebenaran dinamika politik di lapangan. Film ini merupakan kritik terhadap Presiden dan penyelenggara pemilu dengan harapan agar Pemilu demokratis dan jurdil dapat diwujudkan. Film ini mampu mengungkapkan berbagai kecurangan Pemilu yang dilakukan secara masif, bahkan campur tangan kekuasaan istana sangat kental terasa," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (12/2/2024). (S24-Detik.com)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama