. Desa Wisata Pesisir Danau Toba di Simalungun Sulit Berkembang, Akses Jalan Banyak Rusak Berat

Desa Wisata Pesisir Danau Toba di Simalungun Sulit Berkembang, Akses Jalan Banyak Rusak Berat

Bupati Simalungun, St Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH, MH (kanan) menyerahkan bingkisan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), H Basuki Hadimuljono (kiri) di Kota Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (1/2/2022). (Foto : KominfoSimalungun). 

Simalungun, S24 – Desa-desa wisata pesisir Danau Toba di Kabupaten Simalungun hingga kini sulit berkembang menjadi destinasi wisata unggulan akibat akses jalan yang rusak berat. Kondisi tersebut membuat warga desa pesisir Danau Toba di Simalungun sulit mengembangan usaha wisata di desa mereka. 

“Kabupaten Simalungun memiliki pantai Danau Toba terpanjang, sekitar lebih 70 Kilometer (Km). Di sepanjang pantai Danau Toba telah tumbuh desa-desa wisata dan pusat pemukiman penduduk. Namun perkembangannya sangat lambat akibat akses jalan yang kondisinya rusak berat,"kata Bupati Simalungun, St Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH, MH ketika menerima kedatangan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), H Basuki Hadimuljono di Kota Wisata Parapat, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (1/2/2022).

Kedatangan Basuki  Hadimuljono ke Parapat dalam rangka persiapan Peresmian Ruang Terbuka Publik Pantai Bebas Parapat yang akan dilakukan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). 

Turut menyambut kehadiran Mdenteri PUPR, H Basuki Hadimuljono, Wakil Bupati H Zonny Waldi, Sekretaris Daerah (Sekda) Peemrintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun, Sekda Esron Sinaga, Kepala Dinas (Kadis) PU Kabupaten Simalungun, Hotbinson Damanik, Kadis Kesehatan Simalungun, Edwin Tony SM Simanjuntak, Kadis Pariwisata Simalungun,  Fikri Fanani Damanik dan Kadis Pengembangan Sumber Daya Alam (PSDA) Simalungun, Djamahaen Purba. 

Kemudian hadir juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Simalungun,  Adnadi Girsang, Kadis Koperasi Simalungun, Maruli Tambunan dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun, Ramadhan Damanik.

Menyikapi banyaknya jalan rusak di pesisir Danau Toba wilayah Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga pada kesempatan tersebut meminta bantuan Kementerian PUPR melakukan percepatan pembangunan jalan pesisir pantai Danau Toba di Simalungun.  

Pembangunan ruas jalan pesisir Danau Toba di Simalungun yang perlu dipercepat untuk mengembangkan wisata desa-desa wisata mulai dari Bage, Kecamatan Pematang Silimakuta hingga Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun. Kawasan desa wisata tersebut masuk Daerah Pariwisata Super Perioritas (DPSP) Danau Toba. Desa – desa wisata pesisir Danau Toba di Simalungun tersebut kini sudah memiliki jalan desa, tetapi masih berstatus jalan perintis, jalan tanah, belum diaspal.  

Dikatakan, jika jalan ke desa-desa wisata pesisir Danau Toba di Simalungun ditangani atau segera dibangun secara permanen, konektivitas akses antar kabupaten akan terintegrasi. Dengan demikian destinasi wisata-wisata baru di sepanjang pantai Danau Toba wilayah Simalungun akan tumbuh. 

Pertumbuhan desa wisata tersebut akan mendongrak ekonomi daerah melalui tumbuhnya bisnis-bisnis baru, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sepanjang pesisir pantai Danau Toba. 

“Pantai di sepanjang pesisir Danau Toba wilayah Simalungun memiliki view atau pemandangan yang sangat indah, yakni kolaborasi antara view Danau Toba dan pegunungan Danau Toba seperti Pulau Samosir dan Pusuk Buhit. Karena itu kami berharap Kementrian PUPR yang dinakhodai Pak Basuki membantu Simalungun mempercepat penangan jalan susur pantai Danau Toba,”katanya.

Menanggapi permohonan Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga tersbeut, Menteri PUPR, H Basuki Hadimuljono meminta Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga dan Kepala Balai Jalan Nasional Sumut menindak-lanjuti permintaan Bupati Simalungun tersebut. 

Berdasarkan catatan Sumatera24Jam.com, ruang terbuka publik (RTP) Parapat di Pantai Bebas dan pelabuhan depan hotel Atsari kota Parapat dibangun oleh Kementerian PUPR untuk mendukung program nasional destinasi super prioritas pariwisata Danau Toba. Pembangunan RTP tersebut akan menjadi daya tarik atau magnet wisata baru di Parapat.
Maket (bentuk) Ruang Terbuka Publik Parapat, Simalungun, Sumatera Utara. (Foto : KementerianPUPR). 

Lahan Luas

Secara terpisah, Kepala Balai Pengembangan Prasarana Wilayah (BPPW) Sumut Utara, Syafriel Tansier menyatakan, sejumlah pekerjaan penataan kawasan di Danau Toba sudah rampung sejak akhir 2021. Salah satu di antaranya pembangunan penatan Ruang Terbuka Publik (RTP) Pantai Bebas Parapat Kabupaten Simalungun. 

Dikatakan, penataan RTP di Pantai Bebas Parapat berada di areal seluas 10.150 meter persegi (m2) atau sekitar satu hektare. Pekerjaan dimulai sejak 21 Oktober 2020 hingga 3 November 2021 dengan biaya sebesar Rp 84,6 miliar. Pengerjaanya meliputi penataan kawasan pantai bebas, penataan ruang terbuka publik Parapat, pembangunan gerbang Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) arah Medan dan pembangunan gerbang KSPN arah Silangit. 

Menurut , Syafriel Tansier, penataan RTP Pantai Bebas Parapat menghadirkan wahana bermain dan sport seperti, skateboard, joging area, spot selfie dengan paduan hamparan semenanjung Pantai Parapat. Pantai Bebas Parapat berada di Kota Wisata Parapat, seberang Danau Toba, wilayah Kabupaten Simalungun. Pantai Bebas Parapat berada sekitar 186 Km dari Kota Medan. Jarak tempuh Parapat – Medan melalui Jalan Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi mencapai waktu tempuh sekitar tiga jam. (S24-BerbagaiSumber).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama