. Perayaan Imlek di Kota Jambi Tanpa Barongsai, Warga Tionghoa Dambakan Kebangkitan Usaha

Perayaan Imlek di Kota Jambi Tanpa Barongsai, Warga Tionghoa Dambakan Kebangkitan Usaha

Umat Konghucu melakukan sembahyang perayaan Imlek 2573 Khongzili di Kelenteng Kelenteng Twa Pe Kong, Kampung Manggis, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (1/2/2022) pagi. (Foto : Matra/Radesman Saragih).

(Matra, Jambi) – Asap kemenyan tampak mengepul memenuhi ruangan dan pekarangan Kelenteng Twa Pe Kong, Kampung Manggis, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (1/2/2022) pagi. Asap tersebut berasal dari bakaran kemenyan dan penyalaan lilin dari altar-altar persembahan di kelenteng tersebut. 

Sementara itu ratusan warga atau umat Konghucu di kelenteng tersebut bersujud bergantian di depan altar penyembahan memanjatkan doa sembari memegang tangkai – tangkai kemenyan yang sudah dinyalakan. 

Begitulah suasana ibadah atau sembahyang perayaan hari raya Tahun Baru China atau Imlek 2573 Khongzili di salah satu kelenteng terbesar di Kota Jambi tersebut. Umat yang datang beribadah ke kelenteng cukup ramai, namun tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air bersih dan berupaya menjaga jarak.

Keramaian perayaan Imlek di kelenteng tersebut tidak terlepas dari melandainya kasus Covid-19 di Kota Jambi sejak Oktober 2021 hingga saat ini. Melandainya kasus Covid-19 tersebut membuat ibadah Imlek yang ditiadakan di kelenteng tersebut tahun lalu kini dibuka kembali.

“Kami bersyukur bisa merayakan ibadah perayaan Imlek di kelenteng tahun ini. Pada perayaan Imlek tahun lalu, kelenteng ini ditutup dan kami tidak bisa beribadah di kelenteng, tetapi hanya di rumah. Mudah-mudahan pandemi Covid-19 ini cepat berlalu agar berbagai kegiatan sosial, ekonomi dan kemasyarakatan di kota ini bisa normal kembali,”kata Fa Bong (39) kepada medialintassumatera.com (Matra) di Kelenteng Twa Pe Kong, Kota Jambi, Selasa (1/2/2022) pagi.

Fa Bong yang berusaha di bidang otomotif di Kota Jambi mengakui, melandainya kasus Covid-19 beberapa bulan terakhir membuat kegiatan usaha otomotiof di Kota Jambi berangsur membaik. Namun kegiatan usaha otomotof tersebut belum pulih seperti sedia kala.

“Karena itu di tahun baru Imlek ini, kami warga Tionghoa (Konghucu) mengharapkan adanya percepatan pemulihan ekonomi melalui penuntasan permasalahn pandemi Covid-19. Kami juga berharap seluruh elemen masyarakat di Jambi tetap mematuhu prokes dan mengikuti vaksinasi agar Covid-19 bisa segera teratasi dan usaha lancar kembali,”katanya.

Umat Buddha di Kota Jambi cukup antusias melaksanakan sembahyang perayaan Imlek 2573 Khongzili kendati pembatasan ibadah masih diberlakukan sesuai protokol kesehatan. Gambar diambil di Vihara Sakyakirti, Jalan Diponegoro, Kelurahan Talang jauh, Jelutung, Kota Jambi, Selasa (1/2/2022) siang. (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Masih Terbatas

Harapan yang sama mengenai pemulihan ekonomi dari tekanan pandemi Covid-19 juga disampaikan Sekretaris Yayasan Caka Maha Jaya Vihara Sakyakirti, Kota Jambi, Erwan. Pemulihan ekonomi tersebut penting guna mengatasi kesulitan warga dan pengusaha yang belum ada solusi hingga kini.

Erwan menilai, pemulihan ekonomi tersebut akan bisa tercapai jika penanganan Covid-19 benar-benar dilakukan semaksimal mungkin melalui vaksinasi dan prokes yang ketat.

“Kami umat Buddha di Jambi sangat mengharapkan segera berakhirnya pandemi Covid-19 yang beberapa bulan sudah mulai melandai. Dengan demikian kegiatan usaha bisa bangkit kembali dan kegiatan sosial kemasyarakatan juga bisa pulih. Kami juga berharap seluruh umat Buddha di Jambi mendukung upaya pemerintah menanggulangi penularan Covid-19 melalui kepatuhan terhadap prokes dan vaksinasi,”katanya.

Menurut Erwan, kendati ibadah perayaan Imlek di Vihara Sakyakirti, Kota Jambi kembali dibuka tahun ini, namun pembatasan – pembatasan masih dilakukan sesuai prokes. Jumlah umat yang beribadah di vihara tersebut dibatasi dan tetap mematuhi prokes.

Dikatakan, ibadah perayaan Imlek di vihara ini sudah dibagi selama dua hari. Sebagian umat melaksanakan ibadah Imlek sejak Senin (31/1/2022) sore hingga malam dan sebagian lagi hari ini, Selasa (1/2/2022). Pembagian jadwal ibadah perayaan Imlek tersebut dilakukan mengurangi kerumuman umat yang melaksanakan ibadah di vihara tersebut.

“Jadi kendati Covid-19 melandai di Jambi, ibadah perayaan Imlek sudah bisa dilakukan secara tatap muka di kelenteng, namun prokes tetap diterapkan. Hal itu penting mengantisipasi Covid-19 varian baru, omicron yang terus meningkat,”katanya.

Dijelaskan, walaupun sudah mengadakan ibadah secara tatp muka, namun pihak pengurus Vihara Sakyakirti belum memperbolehkan warganya melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk merayakan Imlek. Warga tetap diharapkan merayakan Imlek dengan keluarga secara sederhana di rumah masing-masing bersama keluarga inti (dekat).

Umat Buddha Kota Jambi cukup disiplin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum melakukan sembahyang perayaan Imlek 2573 Khongzili di Vihara Sakyakirti, Jalan Diponegoro, Kelurahan Talang jauh, Jelutung, Kota Jambi, Selasa (1/2/2022) siang. (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Kemudian atraksi barongsai yang biasanya digelar memeriahkan perayaan Imlek di vihara dan lingkungan permukiman warga Tionghoa, Pasar, Kota Jambi juga belum diperbolehkan guna mencegah kerumunan.

Azis (20), seorang pemain barongsai Vihara Sakyakirti mengatakan, mereka belum diperbolehkan tampil memeriahkan perayaan Imlek karena masih memberlakukan prokes.

“Kami belum bisa atraksi barongsai karena masih prokes. Kami berharap Covid-19 ini cepat berlalu agar kami bisa tampil pada perayaan Imlek maupun hari raya Waisak seperti biasanya,”katanya.

Sementara itu, warga Vihara Sakyakirti, Dewi (35) mengaku senang terkait diperbolehkannya kembali ibadah perayaan Imlek secara tatap muka di vihara. Bagi Dewi, kesempatan melakukan ibadah perayaan Imlek di vihara bersama keluarga sangat membangkitkan semangat religi dan kekeluargaan.

“Nuansa ibadah di vihara bersama keluarga lebih terasa nilai religinya ketimbang di rumah saja. Kemudian ibadah di vihara juga memberi kesempatan kembali bersilaturahmi dengan kerabat dan sanak saudara yang selama ini tidak bebsa saling berkunjung,”katanya.

Dewi mengharapkan, pandemi Covid-19 di tahun baru Imlek ini bisa segera berlalu agar kegiatan sosial, ekonomi dan kemasyarakat di Jambi bisa normal kembali. Penuntasan pandemi Covid-19 penting supaya warga masyarakat lebih leluasa berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Saya kira, pemulihan usaha ini yang paling penting bagi masyarakat kita sekarang ini. Ekonomi kita saat ini masih sulit akibat pandemi Covid-19 dua tahun terakhir. Jadi kami berharap seluruh masyarakat bisa bersama-sama memulihkan keadaan ini,”ujarnya.  

Sementara itu pantuan medialintassumatera.com (Matra) di Vihara Sakyakirti, Jalan Diponegoro, Kelurahan Talang Jauh, Jelutung, Kota Jambi, Selasa (1/2/2022), jumlah umat Buddha yang melakukan sembahyang atau ibadah perayaan Imlek 2573 Khongzili cukup ramai.

Umat Buddha yang hendak melakukan sembahyang Imlek di vihara tersebut cukup disiplin menerapkan prokes. Mereka langsung mencuci tangan di tempat yang disediakan di depan vihara. Kemudian warga Vihara Sakyakirti juga cukup didiplin memakai masker dan menjaga jarak selama melakukan berada di lingkungan vihara.

Warga vihara tersebut silih berganti bersujud sembari memegang kemenyan di beberapa altar persembahan yang ada di vihara tersebut. Seluruh rangkaian ritual sembahyang Imlek di vihara terbesar di Provinsi Jambi tersebut berlangsung khidmat, lancar dan aman.

Pengamanan ibadah perayaan Imlek di Vihara Sakyakirti Kota Jambi tidak terlalu ketat. Hanya beberapa orang petugas kepolisian berjaga pintu gerbang di dalam lingkungan vihara mengawasi pelaksanaan ibadah Imlek.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jambi, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Mulia Prianto, SSos, SIK mengatakan, Polda Jambi menerjunkan sekitar 105 personil mengamankan perayaan Imlek 2573 Khongzili di Kota Jambi. Pasukan pengamanan Imlek tersebut diterjunkan ke kelenteng-kelenteng dan vihara-vihara di berbagai wilayah Kota Jambi.

“Pengamanan Imlek di Jambi dilakukan secara terbuka dan tertutup. Pengamanan terbuka dilakukan dengan menempatkan petugas polisi berjaga di dalam dan sekitar kelenteng dan vihara. Sedangkan pengamanan tertutup dilakukan dengan mengerahpan operasi intelijen. Pengamanan Imlek di Jambi juga bekerja sama dengan jajaran TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP),”katanya.

Mulia Prianto mengatakan, Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo mengharapkan seluruh elemen masyarakat di Jambi saling menjaga toleransi beragama dan tidak berlebihan saat merayakan Imlek, guna menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif.

“Selain itu kami juga mengharapkan seluruh warga masyarakat, termasuk warga tionghoa yang merayakan Imlek tetap mematuhi prokes, khususnya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan,”paparnya. (Matra/Radesman Saragih).


Berita Lainya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama