Ottawa, Canada, S24–Presiden Prabowo Subianto menyelesaikan kunjungan kerja singkatnya di Ottawa, Kanada, pada Rabu (24/9/2025), dengan membawa pulang sejumlah kesepakatan strategis bernilai besar.

Dalam waktu hanya sekitar tujuh jam, Indonesia dan Kanada resmi menandatangani tiga nota kesepahaman di bidang perdagangan, pertahanan, dan investasi.

ICA‑CEPA Resmi Disepakati

Kesepakatan utama adalah penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA‑CEPA), yang diproyeksikan bernilai hingga Rp197 triliun. 

Dalam perjanjian ini, lebih dari 95% tarif ekspor Kanada ke Indonesia akan dihapus atau dipangkas secara signifikan.

"Perjanjian ini akan menjadikan produk kami lebih kompetitif, dengan tarif preferensial untuk seluruh perdagangan," ujar Perdana Menteri Canada Mark Carney dalam sambutannya.

Pemerintah Indonesia memperkirakan perjanjian ini akan berkontribusi terhadap peningkatan PDB nasional sebesar 0,12% dan mendorong investasi asing masuk sebesar 0,38%.


Penguatan Kerja Sama Pertahanan

Selain sektor ekonomi, MoU juga ditandatangani antara Kementerian Pertahanan RI dan Departemen Pertahanan Nasional Canada. Presiden Prabowo menyatakan komitmennya untuk mengirim pelajar Indonesia guna mengikuti pelatihan pertahanan di Canada.

"Kami ingin anak-anak muda kami belajar dan berlatih di sini. Ini bagian dari komitmen kerja sama jangka panjang," katanya.

Kolaborasi Pengusaha RI–Canada

Di sisi dunia usaha, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Business Council of Canada (BCC) menandatangani MoU kerja sama perdagangan dan investasi. Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie, hadir langsung dalam penandatanganan tersebut.

Pemerintah Canada menyebut kerja sama ini akan diikuti dengan misi dagang untuk memperkuat relasi B To B antara pelaku usaha kedua negara.

Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Belanda

Usai lawatannya di Kanada, Presiden Prabowo melanjutkan perjalanan ke Belanda untuk bertemu dengan Raja Willem-Alexander. Sebelumnya, ia sempat menyapa diaspora Indonesia dan anak-anak yang mengenakan pakaian adat di Ottawa. @prm. (Dari Berbagai Sumber/Riana Saragih Manihuruk)