Lomba arung jeram tingkat
nasional sudah beberapa kali digelar di kawasan Geopark Merangin, Kabupaten
Merangin, Provinsi Jambi. Pada Festival Pesona Geopark Nasional Merangin, Desa
Air Batu, Kecamatan Batangmerangin, Provinsi Jambi, Senin - Kamis (11 - 14/09/2017),
lomba arung jeram juga menjadi suguhan wisata utama. (Foto : S24/RSM)
Merangin, S24– Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Jambi dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin ternyata tidak pernah berhenti
berjuang untuk menggolkan Geopark (Taman Bumi) Merangin menjadi salah satu
bagian dari world heritage (keajaiban dunia). Kendati usulan memasukkan Georpar
Merangin menjadi keajaiban dunia kepada Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan
Kebudayaan Perserikatan Bangsa - Bangsa (United Nations Educational, Scientific
and Cultural Organization/UNESCO) sudah ditolak tahun lalu, namun Jambi tetap
optimis Geopark Merangin berpeluang mendapat pengakuan dunisa sebagai salah satu
keajaiban dunia.
Untuk itu, Pemprov Jambi dan
Pemkab Merangin terus mengembangkan dan menata kawasan Geopark Merangin. Mulai
September ini, Pemprov Jambi dan Pemkab Merangin juga menggelar perhelatan
wisata berskala nasional di kawasan Geopark Merangin. Perhelatan wisata
tersebut, yakni Festival Pesona Geopark Nasional Merangin. Festival Pesona
Geopark Nasional Merangin yang baru pertama kali dilakukan tersebut dipusatkan
di Taman Batu, Desa Air Baru, Kecamatan Batangmerangin, Kabupaten Merangin,
Provinsi Jambi, mulai Senin - Kamis (11
- 14/09/2017).
Kegiatan yang digelar selama
Festival Pesona Geopark Nasional Merangin tersebut, yakni kegiatan kesenian
daerah, kemah jurnalistik, lomba burung berkicau, lomba sepeda gunung, lomba
fotografi dan lomba arung jeram.
Festival wisata bertajuk “Dengan
Festival Geopark Nasional Merangin Jambi Menuju Global Geopark Network -
UNESCO" tersebut dihadiri sekitar 500 pengunjung. Festival wisata yang
dibuka Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar tersebut turut dihadiri Asisten
Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia, Tazbir.
Geopark Merangin di Desa Air
Batu, Kecamatan Batangmerangin, Provinsi Jambi belakangan ini semakin dilirik
wisatawan karena memiliki kekayaan wisata sejarah berupa batu-batu fosil
berusia ribuan tahun yang tersebar di bibir sungai. (Foto : S24/RSM)
Fachrori Umar pada kesempatan
tersebut mengatakan, Festival Pesona Geopark Nasional Merangin menjadi salah
agenda wisata besar nasional yang mampu mendatangkan banyak wisatawan nasional
dan mancanegara ke Provinsi Jambi. Geopark Merangin yang merupakan salah satu
geopark nasional memiliki potensi besar mendongkrak kunjungan wisata ke Jambi karena memiliki pemandangan
alam yang indah dan menyimpan harta karun peninggalan peradaban dunia.
“Kawasan Geopark Merangun
memiliki batu-batu fosil unik berusia
ribuan tahun yang menjadi dalah satu bukti sejarah pembentukan bumi. Kekayaan
objek wisata alam, lingkungan dan sejarah Merangin ini perlu terus dipromosikan
agar semakin dikenal di tingkat nasional dan internasional. Salah satu upaya
promosi tersebut, yaitu menggelar festival wisata Geopark Merangin
ini,”ujarnya.
Selain meningkatkan kunjungan
wisata, lanjut, Fachrori Umar berharap, Festival Pesona Geopark Nasional
Merangin juga diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang budaya dan
wisata di Jambi. Festival wisata tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan
kecintaan generasi muda dan masyarakat Jambi terhadap seni budaya asli bangsa.
Selain itu, pengembangan wisata Geopark Merangin juga diharapkan memiliki
manfaat mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar.
Sementara itu Asisten Deputi
Pengembangan Segmen Pasar Bisnis Kementerian Pariwisata Republik Indonesia,
Tazbir pada kesempatan tersebut mengatakan
sangat mengapresiasi usaha Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin terus mengembangkan objek wisata Geopark
Merangin. Pengembangan objek wisata Geopark Merangin bakal mampu menambah
destinasi wisata andalan baru di Provinsi Jambi yang layak dijual ke tingkat
nasional dan internasional.
"Pengembangan Geopark
Merangin merupakan suatu peluang yang baik untuk pengembangan objek pariwisata
alam di Jambi. Saya sudah berkeliling di kawasan Geopark Merangin dua hari.
Memang betul banyak yang harus kita jual melalui objek wisata ini. Alamnya
bagus. Ada danau ada Batu Sungkai atau batu fosil. Gua juga banyak. Kini
tinggal bagaimana kita mengelola objekwisata ini sehingga bisa menarik
wisatawan,"katanya.
Tazbir mengharapkan masyarakat Jambi turut membantu
pemerintah daerah dalam menciptakan keramahan, keidahan, ketertiban, keamanan
dan kebersihan objek wisata tersebut.
“Kalau budaya ini sudah dipenuhi,
onsya Allah objekwisata Geopark Merangin akan semakin banyak dikunjungi
pelancong,baik pelancong lokal maupun mancanegara," tambahnya.
Tim Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Merangin tampil
sebagai Juara I lomba arung jeram pada Festival Pesona Geopark Nasional
Merangin 2017. Juara II diraih FAJI Sarolangun dan Juara III diraih FAJI Bungo.
Kapolres Merangin, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Aman Guntoro (dua dari
kiri) didampingi Asisten II Bupati Merangin, Arwan (kiri) menyerahkan hadiah kepada
para pemenang lomba arung jeram pada penutupan Festival Pesona Geopark Nasional
Merangin di halaman Rumah Tuo, Rantau Panjang,Kecamatan Tabir, Kabupaten
Merangin, Kamis (14/09/2017). (Foto : S24/RSM)
Sempat Kecewa
Sementara Bupati Merangin, Al Haris sempat kecewa atas
kurang profesionalnya penyelenggaraan lomba arung jeram yang digelar pada
Festival Pesona Geopark Nasional Merangin tersebut. Ketika membuka lomba arung jeram tersebut, Selasa (12/09/2017), Al
Haris menilai pihak penyelenggara tidak melaksanakan lomba arung jeram secara
profesional.
“Bagaimana persiapan lomba arung
jeram ini. Jumlah perahu dan pelampung yang disiapkan pihak panitia tidak cukup
untuk seluruh peserta lomba arung jeram. Kemarin saya lihat banyak pelampung.
Tetapi sekarang hilang. Kemudian peserta lomba arung jeram ini juga tidak ada
dari tingkat nasional,”katanya.
Dikatakan, lomba arung jeram yang
digelar dalam rangka Festival Pesona Geopark Nasional Merangin tersebut hanya
diikuti ada 27 tim arung jeram lokal dari Kabupaten Bungo, Sarolangun, Tebo,
Kerinci, dan Merangin. Peserta lomba arung jeram tersebut hanya 10 tim senior
putra, 10 tim putri dan 7 tim junior
putra.
“Biasanya lomba arung jeram di
kawasan Geopark Merangin, Desa Air Batu ini diikuti tim arung jeram tingkat
nasional. Tapi ini hanya diikuti tim arung jeram lokal. Bagaimana kesiapan
panitia in. Kalau tidak siap menggelar lomba, jangan dilaksanakan,”keluhnya.
Al Haris juga menilai,
penyelenggaraan Festival Pesona Geopark Nasional Merangin Senin – Kamis (11 –
14/09/2017) yang baru pertama kali dilaksanakan kurang bergairah. Pengunjung
yang menyaksikan kegiatan tersebut tidak sesuai harapan, hanya ratusan orang.
Kemudian peserta berbagai kegiatan yang digelar pada Festival Pesona Geopark
Nasional Merangin tersebut tidak maksimal. Baik kegiatan seni, kemah
jurnalistik, lomba kicau burung, lomba sepeda gunung dan lomba arung jeram.
Sementara itu Kepala Dinas
Pariwisata Provinsi Jambi, Ujang Haryadi pada pembukaan lomba arung jeram
tersebut mengakui kurang maksimalnya persiapan Panitia Festival Pesona Geopark
Nasional Merangin. Kurang maksimalnya pesiapan tersebut disebabkan kurangnya
koordinasi antara pihak Dinas Pariwisata Merangin dengan Dinas Pariwisata
Provinsi Jambi.
“Panitia pelaksana Festival
Pesona Geopark Nasional Merangin ini sepenuhnya dari Dinas Pariwisata Merangin.
Sedangkan pihak Dinas Pariwisata Provinsi Jambi hanya membantu promosi.
Koordinasi kurang, sehingga kegiatan festival wisata berskala nasional ini
kurang maksimal,”katanya.
Secara terpisah Ketua Umum
Federasi Arung Jeram Indonesia (FASI) Kota Jambi, Pontas Sitanggang mengatakan,
kendati hanya diikuti peserta lokal, lomba arung jeram yang dilaksanakan dalam
rangka Festival Pesona Geopark Nasional Merangin tersebut sudah cukup lumayan.
Peserta yang ikut lomba arung jeram mencapai 27 tim.
“Lomba arung jeram tingkat
nasional sudah memiliki jadwal tersendiri. Jadi tim arung jeram nasional yang
ikut pada lomba arung jeram Festival Pesona Geopark Nasional Merangin ini
terbatas hanya peserta lokal. Tapi ini sudah lumayan, sebagai ajang latihan
menghadapi lomba arung jeram tingkat nasional,”ujarnya.
Salah
satu Tim Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Jambi ketika hendak
menjajal derasnya arus Sungai Batanghari pada lomba arung jeram Festival
Pesona Geopark Nasional
Merangin 2017 di Kabupaten
Merangin, Jambi, Selasa (12/09/2017). (Foto : PJM/RSM)
Tetap Optimis
Di tengah rasa kecewa tersebut, Al
Haris tetap optimis bahwa Festival Geopark Merangin mampu menjadi titik awal
bangkitnya pariwisata Merangin. Festival Geopark Merangin tersebut merupakan
salah satu bentuk keseriusan dan antusias Pemprov Jambi, Pemkab Merangin dan
masyarakat Jambi mengembangkan warisan budaya dan wisata di Kabupaten Merangin.
Keseriusan pemerintah daerah tersebut mengembangkan objek wisata Geopark
Merangin diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi UNESCO untuk
mengakui Geopark Merangin sebagai salah sartu warisan dunia.
"Geopark Merangin baru mendapat pengakuan
secara nasional pada tahun 2014. Karena itu Festival Pesona Geopark Nasional
Merangin mulai dilakukan tahun ini. Festival Geopark Merangin ini akan
dijadikan agenda wisata tahunan berskala nasional. ,”katanya. (S24/RSM)
Posting Komentar