Peringatan Hari Bumi
Drs. G.M. Saragih, M.Si. (Foto Matra/Asenk Lee Saragih) |
Oleh: Drs. G.M. Saragih, M.Si
(Matra, Jambi)-Tanggal 22 April setiap tahun ditetapkan sebagai Peringatan Hari Bumi. Peringatan Hari Bumi adalah acara tahunan yang dibuat untuk mengapresiasi Lingkungan di planet Bumi dan meningkatkan kesadaran publik tentang polusi.
Polusi adalah masuknya bahan berbahaya ke lingkungan. Polusi bersumber dari aktivitas manusia dan dari alam. Salah satu bentuk polusi adalah emisi gas rumah kaca (GRK). GRK meliputi uap H2O, CO2, O3, CH4, N2O, dan CFC (klorofluorokarbon utk pendingin).
ILUSTRASI Bencana alam di Indonesia.(Istimewa) |
Emisi GRK menyebabkan pemanasan global (Bumi makin panas) yang berdampak pada perubahan system ekosistem di Bumi, diantaranya perubahan iklim yang ekstrim.
Perubahan iklim inilah salah satu penyebab terjadinya bencana alam yang merupakan bencana ekologi di Indonesia. Bencana diawal 2021 ini di Indonesia adalah banjir, longsor, bergesernya lapisan bumi, naiknya permukaan laut, angin puting-beliung, kebakaran hutan, dan kekeringan (yang mungkin terjadi di akhir tahun ini).
Untuk meminimalkan bencana ke depan, maka publik harus meminimalkan polusinya dengan berbagai cara. Misalnya meminimalkan CO2 di atmosfer melalui konsep ekologi dengan cara yang sangat sederhana yakni memperkaya vegetasi di pekarangan rumah.
Proses Fotosintesis.(Istimewa) |
Perkayalah semua jenis vegetasi (tumbuh-tumbuhan atau tanam-tanaman), karena melalui proses fotosintesis, vetegasi akan menyerap karbon dioksida (CO2) berupa polusi dan menghasilkan oksigen (O2) untuk hidup sehat.
Masih banyak cara yang mampu dilakukan publik untuk meminimalkan polusi, masalahnya adalah kesadaran publik tentang pentingnya keberlangsungan hidup bumi yang sehat masih rendah.(Penulis Adalah Doses Universitas Batanghari Jambi-Praktisi Lingkungan Hidup, Tinggal di Jambi)
Posting Komentar