(Matra, Pematangsiantar)-Keberadaan Organisasi Etnis Simalungun terbesar Partuha Maujana Simalungun (PMS) diharapkan memiliki posisi tawar untuk keberlangsungan tradisi Adat Budaya Simalungun. PMS juga diharapkan mampu menciptakan produk dibidangnya sehingga tidak terkesan mati suri.
PMS kalau tidak berfungsi sama saja mati. Lembaga budaya tak menjadi pemandu moral politik, mati! Lembaga budaya tak menjadi inspirasi untuk bikin anak anak cerdas, mati! Lembaga budaya tak jadi pemicu kegiatan ekonomi, mati!
Demikian diungkapkan Marim Purba yang disadur Robby Saragih yang dibagikan disalah satu Group WhatsApp komunitas Simalungun, Sabtu (26/6/2021).
“PMS yang manapun itu, siapapun yang pimpin, sesungguhnya sudah mati! Tak ada produk apapun. Tak ada terbitkan buku, tak ada seminar, tak ada maklumat, cuma omong kosong di kedai kopi. Yang disebut tokoh juga tak bikin apa apa. Mereka bukan tokoh, hanya berpura jadi tokeh,” ujar Marim Purba.
Disebutkan, siapa yang merasa 'konstituen' PMS? Gak ada tuh. Posisi tawar politik, jeblok. Posisi tawar pemulihan jalan, gak bisa. Keliru kalau ada oknum bikin PMS untuk 'bargaining position.
Mindset soal PMS memang harus dirubah. Sepertinya semua hal mau diomongin, kecuali yang penting. Strateginya harus yang baru. Jangan pake cara biasa untuk lahirkan sesuatu yang luar biasa.
“Cobalah kalau ada yang bikin baru. Kita bikin kegiatan kebudayaan yang rutin dan berkualitas. Kita jadikan kebudayaan sebagai sumber inspirasi bagi kemajuan. Beberapa marga bahkan sudah bikin kumpulan yang lebih progesif, tak hanya untuk marga, tapi demi Simalungun dan demi Bangsa. Hebat!,” ujarnya.
Ditambahkan, etnis Simalungun tidak boleh lagi terkungkung dalam ketokohan orang yang sebenarnya bukan tokoh. Tak lagi cuma sekedar membanggakan sejarah PMS. Di era sekarang, orang perlu sehat dan sejahtera, gak bisa cuma makan sejarah. Itu a-historis!
“Gak bisa lagi tepuk dada ingat ingat masa lalu, masa depan sudah menagih. Orang muda juga jangan ikutan jadi salah, seolah menari digendangnya orang lain. Lucunya, orang lain itu dalam banyak hal tak lebih pintar dari anak anak milenial kita. Kalau anak muda ikuti cara mereka selesaikan konflik, sebenarnya anak muda ini terjebak dalam sesat piker,” kata Marim Purba.
“Jadi, ayo lah berkebudayaan. Tak perlu lembaga yang formal (apalagi yang absurd). Kalau cuma membawa bawa kartu nama lembaga (kayak PMS) bikin apa? Sepuluh lembaga yang sah bisa kita bikin hari ini. Masak bertahun tahun cuma diskusi soal lembaga yang sudah tak ada roh, kemana mana mengusung peti mati?! Apakah kita kurang kerjaan? Lucunya, dibahas pulak sampai mati. Aih lakkan,” tulis Marim Purba.
Robby Saragih. |
Sementara Robby Saragih, Milenial Simalungun berpendapat, suara dari kalangan muda Simalungun menyarankan supaya para orangtua untuk lebih berpikir bagaimana Simalungun lebih maju dengan adanya PMS.
“Sehingga perlu adanya pembenahan dan mengakhiri dualisme yang selama ini juga tidak efektif fungsinya seperti apa dan terlihat hanya alat kepentingan egoisme orangtua semata,” kata Robby Saragih.
Kata Robby Saragih, dengan dualisme PMS ini, hal yang pasti terjadi adalah miskordinasi. Sehingga terjadi kebingungan anggota disetiap cabang dan pada akhirnya setiap PMS di cabang-cabang akan berjan sendiri-sendiri (sesuai yang diakui PMS mana?) dan ada yang lebih parah lagi, yaitu mati suri dan tidak ada kegiatan sama sekali selama kepengurusan.
“Milineal saat ini sangat berperan di lini manapun, termasuk dalam PMS. Jikalau saja orangtua bersatu dan tekat bulat memajukan Kabupaten Simalungun baik dari Budaya dan sisi kebijakan lainnya maka milineal akan berperan dalam kolaborasi dengan orangtua/tokoh. Kecepatan merespon perkembangan teknologi informasi dan kreativitas para milineal akan menambah tingkat keberhasilan program PMS kedepan,” kata Robby Saragih.
Marsiaman Saragih Terpilih Aklamasi
St Marsiaman Saragih SH terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partuha Maujana Simalungun (PMS) Periode 2021-2026 pada Harungguan Bolon (HB) ke IX Jumat-Sabtu 25 - 26 Juni 2021 di Gedung Auditorium Radjamin Purba komplek Universitas Simalungun Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Sabtu (26/6/2021).
Prosesi Patappe Sihilap Ketua Umum terpilih PMS Periode 2021 - 2026 Marsiaman Saragih SH telah dilaksanakan, di Gedung Auditorium Radjamin Purba komplek Universitas Simalungun Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (26/6/2021).
St Marsiaman Saragih SH. |
Dalam Harungguan Bolon IX yang dihadiri 17 DPC dan 11 organisasi kesimalungunan memilih secara aklamasi Marsiaman Saragih, SH sebagai Ketua Umum DPP / Presidium PMS periode 2021-2026.
Sidang pemilihan dipimpin dr. John Ryder Purba, Aleksius Purba, Kurpan Sinaga, Herbin Saragih dan Kawan Jatinggi Purba. Setelah terpilih secara aklamasi, Ketua Umum terpilih Marsiaman Saragih, bersama Tim Formateur 4 Orang, dr. John Ryder Purba, Drs. Alexius Purba, Sarlim Sipayung, S.Pd dan Kalkedon Sumbayak menyusun kepengurusan DPP PMS Periode 2021-2026.
Sebelumnya Harungguan Bolon IX PMS resmi dibuka Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat/Presidium Partuha Maujana Simalungun, Marsiaman Saragih, SH, Jumat (25/6/2021).
Marsiaman Saragih, mengatakan Partuha Maujana Simalungun merupakan wadah yang berdiri sejak 1960 sebagai satu-satunya lembaga pemangku adat dan Budaya Simalungun yang masyarakatnya menyebar di Siantar, Simalungun, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Batubara, Tanah Karo dan Deli Serdang.
“Dengan tradisi, adat istiadat, budaya, bahasa, aksara dan sejarah asal usul tersendiri. Jejak-jejak warna Simalungun dapat kita jumpai di Deli Serdang dalam nama-nama, Bangun Purba, Sinar Gunung, Gunung Mariah. Serdang Bedagai dalam nama-nama Sipispis, Bedagai, Dolok Masihul, Huta Rih, Baja Linggai. Tanah Karo dengan nama-nama Tongging dan Tebing Tinggi dalam nama Teriminal Bis Bandar Kajum Damanik,” kata Marsiaman.
Kata Marsiaman, PMS juga patut bangga mengingat bahwa putra kebanggaan Simalungun pernah mengemban Jabatan Walikota Medan, Djaidin Purba tahun 1947-1952 dan Madja Purba tahun 1958-1961.
“Marsiaman juga mengingatkan bahwa Visi dari PMS sebagaimana diputuskan pada Harungguan Bolon VIII tahun 2016 adalah “Meneguhkan Jati Diri Simalungun”, ujarnya.
Marsiaman juga mengajak semua elemen masyarakat Simalungun melestarikan dan mengembangkan Budaya Simalungun adalah merupakan wujud partisipasi lokal sebagai bagian dari Kebudayaan Nasional Indonesia, demi terciptanya tata sosial dan terpeliharanya persaudaraan yang setara dalam kehidupan bermasyarakat yang majemuk khusunya di Siantar dan Simalungun.
Disamping itu Marsiaman Saragih juga menyinggung beberapa pekerjaan rumah Partuha Maujana Simalungun yang belum selesai seperti memperjuangkan Raja Sangnaualuh menjadi Pahlawan Nasional, mengabadikan nama tokoh lokal Simalungun sebagai nama jalan atau gedung di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun dan merevitalisasi SMA Plus Pematangraya yang sudah tutup tiga tahun terakhir ini.
Sebelumnya, St Marsiaman Saragih terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPP Partuha Maujana Simalungun Periode 2016-2021 pada Harungguan Bolon (HB) ke VIII, Rabu 13 Juli 2016 di Regale International Convention Centre Medan.
Pada kesempatan itu Marsiaman Saragih menyampaikan visi dan misi PMS. Visi Ketua DPP PMS St Marsiaman Saragih yakni menjadikan PMS "Menjadikan PMS Sebagai Lembaga Perjuangan, Pemersatu dan Promotor Kebangkitan Masyarakat Simalungun".
Sedangkan Misi PMS saat itu mempersatukan masyarakat Simalungun disetiap DPC, DPD PMS. PMS juga harus berdiri disetiap Provinsi di Seluruh Indonesia. PMS juga membangun jaringan kerjasama dengan lembaga lain untuk peningkatan program PMS secara keseluruhan. Marsiaman Saragih juga berjanji saat itu menggeraknan DPC, DPD PMS untuk membangun kerjasama dengan pemerintah setempat.
St Marsiaman Saragih SH (kiri) dan Pengurus Partuha Maujana Simalungun (PMS). (Foto: Istimewa) |
Susunan Pengurus DPP/Presidium PMS Periode 2021-2026
Dalam Harungguan Bolon IX juga ditetapkan Anggota Majelis Hapartuhaon Nabolon (MHN) Partuha Maujana Simalungun, periode 2021-2026 sebagai berikut.
Dr. Darwan M. Purba, SpM, Irjen Pol (Purn) Edison Jammer Haloho, H. Idris Sinaga, Jasarmen Purba, SH., MBA, Drs. Kimmer Damnik, SE, Prof. Dr. Bungaran Saragih, Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH, Drs. Alexius Purba, Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Prof. Dr. Amrin Saragih.
Kemudian Prof. Dr. Hasyim Purba, Prof. Dr. Edison Sidadolog, Marsma Ir. Budi R.M. Purba, M.Sc, Dr. Junimart Girsang, SH, Ir. H. Rizal Damanik, Ir. H. Amran Sinaga, Robert Sinaga, Darma Damanik, SH, MH, Sarmen Saragih, H. Basran Damanik, SE, MM.
Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) / Presidium Partuha Maujana Simalungun Periode 2021-2026.
Ketua Umum: Marsiaman Saragih SH, Wakil Ketua Umum: Drs. Salmon Sinaga, Ir. Amsar Saragih, MM.
Ketua, Dr. Japansen Sinaga, SH.,M.Hum, dr. Tuahman Purba, Dr. Timbul Sinaga, Delpin Barus, ST, Yuna Shaund HS Damanik, SE., MM, Rado Damanik, S.Pd, Baren Alijoyo Purba, SH, Ir. Walpen Sipayung, M.Sc, Darwin Purba, S.Sos., M.Si, Darman Saragih, Prof. Rizal Damanik, Jhon Efendi Martuah Purba, M.Si., S.PM, dr. Rajin Saragih, SPB, Evra Sasky Damanik, S.Sos, DR. Drs. M. Ismael P. Sinaga, M.Si, Rudolf Valentino Saragih, SE.Ak., CA, MH, Drs. Ubahman Sinaga, Wesly Silalahi, SE, SH, MKn.
Sekretaris Jenderal: dr. John Ryder Purba, Wakil Sekretaris Jenderal : Dr. Indra Gunawan Purba, Kurpan Sinaga, SH.
Sekretaris : Haslan Damanik SIP, MM, Andar Sando Sinaga S.Sos,MM, Risben Nduari Tambun Saribu, Parlin Doni Sipayung, S.H., MH, Ir. Jonni Hamonangan Purba, ST, M.Si, Drs. Albert Pancasila Sipayung, M.Si, Tuahman Saragih, Ir. Christo Purba.
Bendahara Umum: Ir. J. Paulus Saragih, Bendahara, Kurnia Boloni Sinaga, S.STP, Dr. Saiden Saragih, Artha Berliana Samosir.
Tim Formateur: Ketua Marsiaman Saragih, SH, Anggota: dr. John Ryder Purba, Drs. Alexius Purba, Sarlim Sipayung, S.Pd dan Kalkedon Sumbayak. (Berbagaisumber/Asenk Lee Saragih)
Posting Komentar