Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI memberikan pencerahan pada peringatan Isra Mi"raj Nabi Muhammad SAW bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pengajian Al Hidayah Provinsi Jambi di Masjid Agung Al Falah, Kota Jambi, Selasa (15/3/2022). (Matra/KominfoJambi).
(Matra, Jambi) – Gelimang harta dan segala kekayaan yang dimiliki umat manusia jangan digunakan untuk berbuat maksiat karena hal itu merupakan salah satu bentuk sifat hanya mengejar kenikmata duniawi. Segala yang dimiliki manusia hendaknya digunakan untuk melakukan kebaikan, khususnya kepedulian terhadap sesama.
Demikian diungkapkan Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI pada peringatan Isra Mi"raj Nabi Muhammad SAW bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pengajian Al Hidayah Provinsi Jambi di Masjid Agung Al Falah, Kota Jambi, Selasa (15/3/2022).
Menurut Abdullah Sani, umat manusia perlu senantiasa bersyukur atas apa yang dimilikinya. Rasa syukur tersebut akan mengarahkan umat manusia menggunakan segala sesuatu yang diterimanya kepada hal-hal yang baik dan positif. Selain itu apapun persoalan dan cobaan yang Allah berikan kepada manusia dan apapun bentuk kenikmatan dan kemewaan yang diterima manusia, hal tersebut harus tetap disyukuri.
Dikatakan, berkah atau kenikmatan berupa anggota badan sempurna yang diberikan Allah kepada manusia harus dipergunakan untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT. Anggota badan yang sempurna tersebut tidak digunakan untuk berbuat maksiat.
Selanjutnya, nikmat harta yang diterima setiap manusia juga hendaknya disyukuri dengan menggunakan harta itu untuk kebaikan semata, sesuai dengan perintah Allah SWT. Di antaranya untuk nafkah diri, keluarga, kerabat dan kaum dhuafa dengan tetap mengeluarkan zakat, infak dan sedekahnya.
“Termasuk syukur terhadap nikmat harta adalah mempersembahkan harta itu untuk Allah atau menegakkan syi'ar Islam,”jelasnya.
Abdullah Sani mengatakan, umat Islam harus memaknai peringatan Isra Mikraj dengan tetap bersyukur atas segala hal kepada Allah. Baik itu rasa syukur atas berkah atau nikmat yang diberikan Allah maupun berbagai problema yang dihadapi manusia.
"Mari kita maknai peringatan Isra mikrat dengan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Selain meningkatka ketaqwaan dan keimanan juga meningkatkan silaturrahmi diantara kita semua,”katanya.
Dijelaskan, nikmat yang Allah SWT berikan kepada manusia tidaklah terhitung banyaknya. Bahkan manusia tidak akan bis amenghitung nikmat yang diterimanya dari Allah.
"Nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, tidaklah terhitung banyaknya. Dan jika kamu mencoba menghitung nikmat Allah, pastilah tidak akan mampu melakukannya,"katanya.
Anggota Pengajian Al Hidayah Provinsi Jambi mengikuti peringatan Isra Mi"raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Al Falah, Kota Jambi, Selasa (15/3/2022). (Matra/KominfoJambi).
Menurut Abdullah Sani, rasa syukur itu tersusun dari tiga hal, yaitu ilmu, keadaan dan amal perbuatan. Ilmu bersyukur, yaitu menyadari bahwa kenikmatan yang diterima itu semata-mata berasal dari Allah SWT. Wujud syukurnya, yaitu menyatakan kegembiraan karena memperoleh kenikmatan.
Kemudian, amalnya, yakni menunaikan ibadah kepada Allah SWT yang memberi kenikmatan. Syukur dalam bentuk amal berkaitan dengan amalan hati, anggota badan dan lisan. Syukur dengan hati, yaitu berbuat kebajikan dan merahasiakanya kepada seluruh makhluk.
“Sedangkan syukur dengan lisan, mengucapkan pujian, hamdalah, yakni mengucapkan alhamdulillah segala puji bagi Allah. Selanjutnya syukur dalam bentuk perbuatan anggota badan, yakni mempergunaan kenikmatan itu untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT, tidak mempergunakannya untuk berbuat maksiat.
“Dengan demikian nikmat harta disyukuri dengan menggunakan harta itu untuk kebaikan semata, sesuai dengan perintah Allah SWT, yakni memenuhi kebutuhan sendiri maupun menolong orang lain atau sesame yang berkekurangan,”ujarnya. (Matra/AdeSM).
Posting Komentar