Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo ketika melihat kandang Perawatan Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi di Desa Mendalo, Jambi Luar Kota, Muarojambi, (27/4/2022). (Foto : Matra/HumasPoldaJambi)
(Matra, Jambi) – Seekor harimau Sumatera (Pantheratigris sumatrae) yang berhasil ditangkap di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi akan segera dilepas-liarkan ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Pelepas-liaran harimau Sumatera tersebut akan dilakukan setelah Lebaran. Pelepas-liaran harimau yang meresahkan dan sempat memangsa ternak warga Desa Nalo Gedang, Kabupaten Merangin dilakukan menggunakan helikopter. Petugas akan melepas-liarkan harimau teresebut denagn cara menggantung di helikopter. Hal itu dilakukan agar petugas yang melepasliarkan harimau tersebut aman.
“Kami akan melepas-liarkan harimau Sumatera yang kami tangkap beberapa hari lalu ke kawasan hutan TNKS Kerinci seusai Lebaran. Pelepasliaran harimau tersebut dilakukan menggunakan helikopter,"kata Balai Konservasi SUmber Daya Alam (BKSDA) Jambi Rahmad Saleh di tempat perawatan harimau, Desa Mendalo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Rabu (27/4/2022).
Sementara itu, Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo ketika melihat langsung kandang perawatan Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi di Desa Mendalo, Jambi Luar Kota, Muarojambi, (27/4/2022) mengatakan, penangkapan harimau Sumatera yang berhasil dilakukan Tim BKSDA Jambi, Kamis (21/4/2022) merupakan salah satu upaya penyelamatan harimau tersebut sekaligus mengamankan warga desa.
Dikatakan, jika harimau tersebut dibiarkan berkeliaran, harimau tersebut bisa mati diburu atau dijerat warga desa. Kemudian jika harimau tersebut terus berekeliaran, warga desa akan resah dan takut ke kebun dan ternak warga desa terus akan bertambah dimangsa harimau itu.
Menurut, A Rachmad Wibowo, konflik antara manusia di Jambi dengan harimau Sumatera diakibatkan hutan yang merupakan habitat harimau telah banyak beralih fungsi menjadi kebun sawit dan hutan tanaman industri (HTI) . Kemudian hutan juga banyak rusak akibat pembalakan liar, perambahan dan kebakaran. Kondisi demikian membuat harimau sering masuk ke perkampungan warga desa untuk mencari makan.
"Rumahnya atau habitat harimau ini sudah tidak ada lagi, sudah habis dijarah manusia, dijadikan kebun semua. Yang pasti harimau ini harus tetap hidup. Kita lakukan perawatan terlebih dahulu sebelum dilepasliarkan kembali ke hutan,"katanya.
Sementara terkait seekor harimau Sumatera yang telah memangsa dua karyawan perusahaan htan tanaman industri di Kabupaten Muarojambi pekan lalu, Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh mengatakan, pihaknya sudah menurunkan personil polisi kehutanan mencari keberadaan harimau yang menyerang manusia di Kumpehilir tersebut.
“Petugas kami masih di lapangan. Petugas sudah memasang kamera pengintai guna mengetahui jejak harimau tersebut. Perburuan harimau tersebut masih dilakukan agar jangan sampai meresahkan warga desa dan kembali memangsa manusia,”katanya. (Matra/Radesman Saragih).
Harimau Sumatera yang ditangkap Tim BKSDA Jambi di Kabupaten Merangin, Jambi,baru-baru ini. (Foto : Matra/BKSDAJambi).
Posting Komentar