Pengunjung menikmati libur Idul Fitri 1443 Hijriyah di destinasi wisata religi Sibea-bea, Desa Janji Martahan, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, Sumut, Rabu (4/5/2022). (Foto : Matra/FebP).
(Matra, Sumut) – Destinasi wisata yang diserbu wisatawan di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) saat liburan Lebaran (Idul Fitri) 1443 Hijriyah (H) awal Mei ini ternyata bukan hanya Kota Wisata Parapat, Kabupaten Simalungun. Destinasi wisata baru ikonik di kawasan Danau Toba, yakni Sibe-bea di perbukitan Desa Harian Boho, Kabupaten Samosir, Sumut juga mampu menyedot wisatawan yang merayakan liburan Lebaran kali ini.
Sejak awal libur bersama dalam rangka perayaan Lebaran, Kamis (28/4/2022) hingga memasuki H + 3 Lebaran, Rabu (4/5/2022), Sibea-bea sudah banyak dikunjungi wisatawan lokal. Jumlah pengunjung objek wisata religi Sibea-bea sejak Kamis (28/4/2022) diperkirakan sudah mencapai puluhan ribu orang.
Lonjakan pengunjung ke Sibea-bea mulai terjadi H + 2 Lebaran, Selasa (3/5/2022). Pengunjung masih terus memadati objek wisata di kawasan perbukitan Danau Toba tersebut hingga Rabu (4/5/2022). Pubcak kunjungan wisata ke Sibea-bea diperkirakan bakal terjadi akhir liburan Lebaran, Sabtu -Minggu (7 – 8/5/2022).
Wisatawan yang ingin menikmati keelokan objek wisata Sibea-bea bukan hanya dari berbagai daerah di Sumut, tetapi juga dari luar Sumut, termasuk dari Pulau Jawa. Para pengunjung yang memadatai Sibea-bea sebagian besar para pemudik dari berbagai daerah di Sumatera dan Jawa dalam rangka mudik Lebaran.
Irwanto (45), warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau di lokasi wisata Sibea-bea, Rabu (4/5/2022) mengatakan, Dia dan keluarganya menyempatkan diri berkunjung ke Sibea-bea di sela-sela mudik Lebaran ke Kota Pematangsiantar. Irwanto dan keluarga tak ingin melewatkan kunjungan ke Sibea-bea karena sudah mengetahui keindahan destinasi wisata di perbukitan Danau Toba tersebut.
“Kami mudik ke Kota Pematangsiantar saat Lebaran kali ini mengunjungi keluarga. Sayang sekali kalau tidak berkunjung ke Sibea-bea. Belakangan ini objek wisata di perbukitan Danau Toba ini sedang viral (popular). Ternyata setelah kami sampai di sini, wah, memang luar biasa keindahan panoramanya. Bukitnya indah dan panorama Danau Toba tampak sangat eksotik dari lokasi Sibea-bea ini,”katanya.
Menurut Irwanto, selain pemandangannya yang elok, sarana jalan yang bagus, Sibea-bea juga memiliki daya tarik dari segi religi. Di puncak bukit Sibea-bea juga dibangun patung Tuhan Yesus. Namun pembangunan patung tersebut belum rampung.
Sibea-bea juga menarik minat wisatawan, katanya karena memiliki jalan berkelok – kelok indah di perbukitan. Jalan berkelok – kelok di bukit Sibea-bea berhadapan langsung ke panorama Danau Toba. Jalan berkelok di bukit Sibea-bea sangat cocok menjadi spot atau lokasi berfoto.
“Kalau bisa pembangunan sarana wisata di sekitar patung Tuhan Yesus di Sibea-bea dapat segera rampung agar objek wisata ini memiliki daya tarik yang lengkap. Baik daya tarik dari segi nuansa alam bukit Sibea-bea, panorama eksotik Danau Toba dan patung Tuhan Yesus,”katanya.
Dikatakan, perjalanan mereka menuju Sibea-bea mengambil jalur Seribu Dolok,Kabupaten Simalungun hingga Simpang Sidikalang, Kabupaten Dairi hingga Sibea-bea, Samosir. Irwanto mengambil jalur darat karena jalur air diduga padat di pelabuhan di saat libur Lebaran ini.
“Perjalanan jalur darat juga cukup lama karena macet di jalan. Namun jalur darat ini lebih enak juga karena kami bisa menikmati berbagai objek wisata di daerah Batak ini. Kami berharap berbagai objek wisata di kawasan Danau Toba, termasuk Sibea-bea dilestarikan. Jangan sampai lingkungan, termasuk hutan di kawasan Danau Toba sampai rusak,”katanya.
Irwanto mengakui, berkunjung ke Sibea-bea tidak terlalu memakan biaya mahal. Tiket masuk ke objek wisata tersebut hanya Rp 150.000/unit bus, Rp 50.000/unit minibus (mobil pribadi), Rp 20.000/unit sepeda motor, Rp 10.000/unit sepeda dayung dan Rp 5.000/orang untuk pengunjung umum.
Kawasan bukit Sibe-bea, Desa Janji Martahan, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, Sumut, baru-baru ini. (Foto : Matra/Ist).
Pikat Wisatawan
Destinasi wisata ikonik (khas) Sibea-bea di Desa Janji Martahan, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, Sumut benar-benar memikat hati wisatawan satu tahun terakhir. Daya pikat tersebut terkait dengan pembangunan patung Tuhan Yesus setinggi 61 meter di puncak bukit Sibea-bea.
Pembangunan patung Tuhan Yesus tersebut dimulai dengan peletakan batu pertama di puncak bukit Sibea-bea, Minggu, 17 Juni 2018 di masa kepemimpinan Bupati Samosir, Drs Rapidin Simbolon, MM.
Pembangunan patung Tuhan Yesus yang disebut sebagai patung Tuhan Yesus tertinggi di dunia tersebut diawali dengan pembangunan jalan akses sepanjang 2,5 Km menuju puncak bukit Sibea-bea. Pembangunan jalan diprogramkan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pekerjaan pembangunan jalan dilaksanakan oleh PT Matio Jaya Cemerlang dengan anggaran APBN senilai Rp 23,3 miliar. Untuk membangun jalan tersebut dilakukan penggalian bukti bebatuan menuju lokasi wisata Patung Yesus di puncak bukit Sibea-bea.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.9 Provinsi Sumut, Tambos M Nainggolan mengatakan, kendala yang dihadapi membangun akses jalan menuju puncak bukit Sibea-bea, yakni menggali bukit dengan banyak bebatuan. Untuk itu pembangunan jalan terpaksa mendatangkan peralatan khusus seperti breaker untuk memecahkan batu-batu besar.
Menurut Tambos M Nainggolan, pembangunan jalan akses wisata rohani sepanjang 2,5 Km di Sibea-bea dimulai April 2020 dan rampung Januari 2021. Jalan wisata di perbukitan Sibea-bea sempat viral di media sosial karena jalannya yang berkelok dan memiliki pemandangan yang cantik.
“Kelokan sebanyak delapan di bukit Sibea-bea dibuat untuk memenuhi kriteria geometrik jalan agar tidak terjadi kecelakaan karena lokasi jalan yang ada di perbukitan,”ujarnya.
Tambos M Nainggolan mengatakan, pembangunan patung Tuhan Yesus dan seluruh infratruktur wisata di kawasan bukit Sibea-bea diharapkan rampung Juni 2022. Jika seluruh pembangunan kawasan wisata religi Sibea-bea rampung, lokasi parkir dan restoran ditetapkan di sekitar patung Tuhan Yesus. Saat ini parkir masih berada di bahu jalan bukit Sibea-bea.
Sementara itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap Destinasi Super Prioritas (DPSP) di kawasan Danau Toba, termasuk Sibea-bea dilakukan secara terpadu melalui rencana induk pembangunan infratruktur. Baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi dan perbaikan hunian penduduk.
“Untuk kawasan pariwisata, tahap pertama yang harus diperbaiki, yakni infrastrukturnya. Kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,”katanya.
Untuk mencapai destinasi wisata bukit Sibea-bea dapat ditempuh melalui jalur darat dalam waktu tempuh dua jam, yakni dari Bandara Silangit melewati ruas jalan Tele - Pangururan. Kemudian destinasi wisata Sibea-bea juga dapat dicapai melalui jalur Kota Medan.
Perjalanan Kota Medan – Sibea-bea yang memiliki jarak sekitar 177 Km memakan waktu sekitar 4 – 5 jam. Kota Medan – Sibea-bea dapat dicapai melalui Jalur Berastagi - Kabanjahe Merak – Sidikalang - Seribudolok lalu lanjut ke arah Jalan Lintas Barat Sumatera menuju Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, akhirnya sampai di Sibea-bea. (Matra/Febriyanto Purba/Radesman Saragih/BerbagaiSumber).
Posting Komentar