Jambi, S24-Burung merpati hias adalah salah satu burung yang sering dijumpai dimanapun. Perawatan merpati putih yang cukup mudah juga menjadi salah satu alasan kenapa banyak orang ingin memeliharanya.Terlepas dari itu pasti pernah mendengar bahwa merpati adalah lambang janji suci terlebih lagi merpati putih yang kerap kali hadir dalam upacara pernikahan.
Lantas apa makna burung merpati putih dalam ruang lingkup yang lebih luas. Terlebih saat deklarasi kampanye damai Pilkada Gubernur Jambi di Bandara Lama Jambi, Selasa (24/9/2024). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi menyediakan beberapa ekor merpati putih hias dan dilepaskan bersama-sama oleh dua paslon Gubernur Jambi dan Forkompinda Provinsi Jambi.
Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi nomor urut 1 Romi Haryanto-Sudirman dan paslon H Al Haris-KH Abdullah Sani hadir bersama dan mengucapkan ikrar kampanye damai yang dipandu oleh Komisioner KPU Provinsi Jambi.
Dikutip dari berbagai sumber merpati merupakan burung yang tahu akan keberadaan rumahnya meskipun ia terbang begitu jauh. Karena kemampuannya tersebut burung merpati pernah digunakan untuk berkirim pesan (surat). Secara tidak langsung merpati mengajarkan untuk tetap pulang sejauh apapun kita pergi atau merantau.
Merpati juga dikenal dengan kesetiaannya, bukan hanya itu merpati juga hanya memiliki satu pasangan dalam hidupnya. Selain setia, merpati jantan juga kerap kali menggoda pasangannya hingga menunjukkan sisi romantisnya. Merpati juga tidak mempunyai empedu yang digambarkan sebagai rasa pahit karenya merpati tidak mempunyai dendam.
Burung merpati memang indah dengan beragam filosofi didalamnya.Filosofi yang paling sering terdengar ialah merpati tidak pernah ingkar janji, hal itu karena merpati tahu jalan pulang dan selalu setia pada pasangannya.
Filosofi merpati tidak pernah ingkar janji, sejatinya akan diwujudkan dalam masa kampanye Pilkada Gubernur Jambi 2024. Kedua paslon agar tidah mudah berjanji saat kampanye, namun saat terpilih hanya sebagai Pemberi Harapan Palsu (PHP). Kepala daerah yang kerap mem-PHP masyarakatnya akan ditinggal.
Posting Komentar