Kerinci, S24 - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 4 (Jambi-Sumbar) sulap bekas Rumah Sakit Kayu Aro menjadi pabrik kopi dari hasil tanaman yang dikelola perusahaan perkebunan milik pemerintah tersebut. "Kita sekarang mencoba kembangkan kopi lebih serius, bekas rumah sakit unit usaha Kayu Aro akan kita sulap jadi pabrik," kata Manajer unit usaha Kayu Aro, Delvi di Kerinci, Minggu  (5/10/2025).

Pabrik teh Kayu Aro Kerinci berusia satu abad pada 2025, muncul inovasi baru dengan memanfaatkan bekas rumah sakit jadi pabrik komoditas kopi. Ia menjelaskan, selama ini produksi kopi dikelola melalui unit kecil di rumah-rumah karyawan sebagai produksi UMKM. 

PTPN IV Regional 4 Jambi melirik pengembangan industri kopi sebagai bagian usaha yang berpotensi menambah pendapatan perusahaan. Mengingat, potensi pasar kopi jenis Arabica tersebut sangat terbuka, baik untuk pemenuhan pasar domestik maupun ekspor.

Luasan lahan kopi yang dikembangkan perusahaan saat ini telah mencapai 500 hektare. Ditanam di ketinggian mulai dari 1.200 hingga 1.600 meter dari permukaan laut (Mdpl). Kualitas rasa dan aroma Kopi Kayu Aro yang khas menjadikannya komoditas ekspor yang menarik. 

Masuk sebagai kopi spesial dengan kualitas tinggi yang dinilai berdasarkan atribut seperti aroma, rasa, keasaman dan tekstur. Menurut Delvi, pemilihan bekas rumah sakit Kayu Aro dinilai strategis, karena berada di satu lingkungan yang terintegrasi dengan kantor, perumahan dan fasilitas milik perusahaan.

Saat ini, karyawan PTPN tengah mengupayakan pembersihan lahan bangunan itu. Setelah itu akan ada uji kelayakan dari manajemen sebelum bangunan tersebut di putuskan menjadi pabrik. "Rencana tersebut sudah di bahas oleh manajemen, mudah-mudahan rencana tersebut bisa dikembangkan. Biar lengkap, ada pabrik teh sekaligus pabrik kopi di unit ini," jelasnya. (S24/Red).