Tapteng, S24 - Deru helikopter memecah sunyi Kecamatan Tukka yang lumpuh diterjang banjir dan longsor. Setelah berhari-hari terisolasi tanpa listrik, tanpa akses jalan, dan bahkan tanpa sinyal, warga akhirnya melihat harapan datang. Di tengah puing-puing dan lumpur setinggi lutut, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, tiba untuk memastikan bahwa mereka tidak menghadapi bencana ini sendirian.

Begitu menginjakkan kaki di lokasi, Bobby langsung meninjau rumah-rumah yang rusak, berbincang dengan warga, dan mengecek kebutuhan paling mendesak. Tidak datang dengan tangan kosong, ia membawa logistik, air bersih, hingga perangkat jaringan internet darurat—sesuatu yang paling dirindukan warga agar bisa memberi kabar pada keluarga.

Dan ada satu momen yang membuat warga tak mampu menahan air mata. Saat internet darurat dinyalakan, ponsel-ponsel yang sebelumnya mati komunikasi langsung berbunyi bersahutan. Warga yang kehilangan kontak dengan keluarga selama berhari-hari akhirnya bisa berkata:
“Kami selamat.”

Tidak hanya itu. Gubernur juga memborong seluruh dagangan warga setempat, mulai dari makanan hingga kebutuhan rumah tangga, lalu membagikannya kepada para korban. Langkah ini bukan sekadar bantuan, melainkan upaya nyata menggerakkan ekonomi lokal agar warga tetap bisa berdagang dan mendapatkan penghasilan meski dalam situasi darurat.

“Daerah yang aksesnya sudah terbuka langsung kita salurkan bantuan. Untuk wilayah yang masih terisolasi, kita kirim lewat udara sambil menunggu alat berat membuka jalan,” ujar Bobby.

Upaya penanganan terus berlanjut. Pemprov Sumut bergerak dari darat dan udara, memastikan tidak ada satu pun warga yang terlewat.

Di tengah bencana yang menyisakan duka, semangat gotong royong dan kehadiran pemerintah memberikan secercah cahaya. Untuk keselamatan. Untuk pemulihan. Untuk Sumatera Utara.(S24-Red)