Masinton Pasaribu.
Tapteng, S24 - Kerugian sementara akibat banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) diperkirakan mencapai Rp 5,4 triliun. Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu, menyampaikan bahwa angka tersebut mencakup kerusakan pada fasilitas umum, perkantoran, jalan, jembatan, area persawahan, pasar, dan berbagai infrastruktur lainnya.

Menurut Masinton, nilai kerugian yang begitu besar membuat APBD Tapteng tidak mampu menanggung biaya pemulihan secara mandiri. Karena itu, pemerintah daerah membutuhkan dukungan berupa dana khusus dari pemerintah pusat untuk melaksanakan program rehabilitasi dan pemulihan pascabencana.

Ia mencontohkan, jika pemerintah pusat menambah kucuran dana sekitar Rp 2 triliun per tahun di luar dana transfer rutin, maka setidaknya dibutuhkan waktu tiga tahun untuk memulihkan kondisi Tapteng secara menyeluruh. Bantuan ini dinilai penting agar pembangunan kembali dapat berjalan lebih cepat.

Masinton yang juga politisi PDIP itu berharap pemerintah pusat memberi perhatian serius terhadap kebutuhan anggaran pemulihan. Menurutnya, Tapteng harus segera dikembalikan ke kondisi semula, baik dari sisi infrastruktur, perekonomian masyarakat, maupun lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan warga.

Ia menambahkan, sekitar 70 persen lahan persawahan warga mengalami kerusakan berat akibat longsor dan banjir bandang. Banyak sawah yang tertimbun material hingga tidak dapat digunakan. Karena itu, pemerintah daerah berencana membuka kembali lahan sawah baru sebagai langkah pemulihan sektor pertanian masyarakat.(S24-Red)