. Ketika Kementerian PUPR Abai Membenahi Nasional Jalintim Jambi-Palembang

Ketika Kementerian PUPR Abai Membenahi Nasional Jalintim Jambi-Palembang

Tampak pekerja saat melakukan perbaikan jalan hanya sebatas tambal sulam puluhan meter. Seperti tampak pada Minggu 3 Maret 2019 sore di Sungai Lilin yang ada pekerja yang melakukan penambalan jalan yang terkelupas parah. Foto Asenk Lee Saragih
(Matra, Jambi)-Disaat Presiden Joko Widodo menorehkan prestasi dibidang pembangunan infrastruktur lintas Sumatera, seperti Tol Lampung-Palembang, Tol Kualanamu-Tebing Tinggu Sumut, Tol Dumai-Pekanbaru, Jalur MRT di Kota Palembang, ternyata Kementerian PUPR RI abai dengan kondisi jalan lintas sumatera batas Jambi-Kota Palembang. Bahkan jalun sepanjang 276 KM ini kondisinya kini rusak berat.

Saya sudah lama tak melakukan perjalanan dari Kota Jambi ke Kota Palembang, hampir 6 tahun. Pada Jumat 1 Maret 2019 Pukul 04.30 WIB saya dijemput Drs Albertus Sinaga MPd (Ketua Wilayah PPTSB Provinsi Jambi) bersama Demson Sinaga (Ketua Cabang PPTSB Muarobungo) untuk ikut meliput kegiatan pelantikan Pengurus PPTSB Wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di Kota Palembang, Sabtu 2 Maret 2019. PPTSB adalah singkatan dari Parsadaan Pomparan Toga Sinaga-Boru atau kumpulan kerabat marga Sinaga. 

Jumat subuh itu kami berangkat. Kata Albertus Sinaga waktu tempuh perjalanan mencapai 10 jam. Mendengar itu saya sebenarnya kurang semangat, namun demi tugas liputan harus dijalankan dengan senang hati. Setahu saya waktu tempuh Kota Jambi-Kota Palembang dulunya saat jalan bagus bisa 5 hingga 6 jam. 

Dalam perjalanan, pada rambu lalulintas petunjuk jalan yang dipasang dinas perhubungan tertulis 276 KM dari Kota Jambi menuju Kota Palembang, Provinsi Sumatera Utara. Jalintim Sumatera yang masuk wilayah Provinsi Jambi lumayan mulus.

Saat memasuki wilayah Bayung Lencir, Kabupaten Musi Bayuasin (Muba), Provinsi Sumsel jalan terkelupas dengan lobang yang menganga mulai menghiasa badan jalan. Kecepatan kenderaan yang saat jalan mulus bisa dipacu hingga kecepatan 90 hingga 100 KM/jam, kini hanya dikisaran 40 hingga 70 KM/jam. 
Jalur MRT di Kota Palembang yang tampak kokoh dibangun dengan dana Triliun dari APBN saat menyambut Asian Games 2018 lalu. Foto Asenk Lee Saragih.
Kondisi ini terjadi disepanjang jalan mulai dari Bayung Lencir, Sungai Lilin, Betung hingga pintu masuk Kota Palembang. Sekitar 200 KM Jalan Nasional di jalur lintas timur (Jalintim ) Sumatera dari batas  Jambi hingga ke Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan kondisinya "Babak Belur" alias rusak berat.

Pengamatan saya saat melakukan perjalanan dari Kota Jambi menuju Kota Palembang Jumat (1/3/2019) lalu menunjukkan, hampir disepanjang jalan terdapat lobang yang lebar dengan kedalaman dari 20 centi meter hingga kedalaman 50 centi meter.

Bahkan ada sekitar 5 unit Bus kontainer yang mengalami patah per dan as sehingga harus teronggok di tengah jalan yang mengganggu jalur lalulintas.

Waktu tempuh Kota Jambi ke Kota Palembang yang jika jalan bagus bisa ditempuh dengan 6 jam perjalanan. Namun kini waktu tempuh mencapai 8 hingga 10 jam.

"Kami berangkat dari Kota Jambi Jumat 1 Maret 2019 Pukul 4.30 WIB tiba di Kota Palembang Pukul 14.00 WIB menggunakan mobil pribadi. Jalannya rusak parah sehingga kecepatan mobil cukup lambat. Diperparah lagi sejumlah mobil truk bertonase berat patah per dan as di tengah jalan. Hal ini juga membuat kemacetan. Semoga Kementerian PUPR RI bisa memperbaiki kerusakan jalan Nasional Jalintim Sumatera ini," ujar Demson Sinaga Ketua Cabang PPTSB Bungo kepada Jambipos saat bersama menuju Kota Palembang untuk menghadiri Pelantikan Pengurus Wilayah PPTSB Provinsi Sumatera Selatan Periode 2019-2023, Jumat (1/3/2019) lalu.

Hal senada juga disampaikan Ketua Wilayah PPTSB Provinsi Jambi Drs Slbertus Sinaga MPd pada kesempatan yang sama. Menurutnya, perbaikan jalan nasional Jalintim Sumatera (Jambi-Kota Palembang) harus segera dilaksanakan mengingat akses ini merupakan jalur utama akses ekonomi dari Jambi-Palembang dan sebaliknya. 

Kondisi jalan lintas timur Sumatera batas Jambi-Palembang, sangat bertolak belakang dengan pembangunan jalan di Kota Palembang dan batas Kota Palembang-Provinsi Lampung dan sekitarnya. 

Keterikatan jalur ekonomi Kota Palembang-Kota Jambi memang sangat minim, sehingga perhatian Provinsi Sumsel melalui Dinas PUPR Provinsi Sumsel sangat minim. Bahkan Kementerian PUPR RI bahkan luput memperhatikan akses utama lintas Timur Sumatera menuju Kota Jambi dari Pulau Jawa ini.

Disaat dibukanya jalur penerbangan maskapai Garuda Indonesia dari Bandara Sultan Thaha Syaifudin Jambi ke Bandara Palembang dan sebaliknya, kondisi sekitar 200 KM Jalan Nasional di jalur lintas Timur (Jalintim ) Sumatera dari batas  Jambi hingga ke Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan kondisinya "Babak Belur" alias rusak berat.

Jikapun ada perbaikan hanya sebatas tambal sulam puluhan meter. Seperti tampak pada Minggu 3 Maret 2019 sore di Sungai Lilin yang ada pekerja yang melakukan penambalan jalan yang terkelupas parah.   

Pemprov Sumsel melalui Dinas PUPR Provinsi Sumsel harus melaporkan kondisi jalan lintas Timur Sumatera Batas Jambi Kota Palembang yang kini kondisinya rusak berat. Dinas PUPR Provinsi Jambi juga bisa berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Sumsel terkait dengan kondisi Jalan Nasional Lintas Sumatera ini. 

Semoga Jokowi “Menjewer” Kementerian PUPR RI yang tutup mata terhadap kondisi kondisi Jalan Nasional Lintas Sumatera (Batas Jambi-Kota Palembang) ini.(MLS-Asenk Lee Saragih)
 




Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama