(Matra, Jambi) – Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera yang merupakan jalur utama mudik di Provinsi Jambi benar-benar lengang memasuki hari pertama larangan mudik Lebaran (Idul Fitri) 1442 Hijriyah (H), Kamis (6/5/2021). Kendaraan penumpang, baik bus, travel maupun kendaraan pribadi pemudik yang melintas di Jalintim Sumatera benar-benar nihil. Kendaraan yang melintas di Jalintim Sumatera wilayah Muarojambi – Kota Jambi, Kamis didominasi truk pengangkut barang maupun mobil tangki bahan bakar minyak.
Pantauan MediaLintasSumatera.Com (Matra) di ruas Jalintim Sumatera, batas Kota Jambi – Kabupaten Muarojambi, Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (6/5/2021) siang menunjukkan, kendaraan pemudik yang datang dari arah Sumatera Selatan tujuan Riau dan Sumatera Utara, baik bus, travel dan kendaraan pribadi tidak ada yang melintas. Sebaliknya bus, travel dan kendaraan pribadi pemudik dari arah Riau menuju Sumatera Selatan dan Pulau Jawa juga tidak ada yang melintas.
Sepinya kendaraan di Jalintim Sumatera wilayah Jambi disebabkan penyekatan yang sangat ketat di posko mudik perbatasan Jambi – Sumatera Selatan, yakni di Desa Tempino, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi dan perbatasan Jambi – Riau, Desa Sungai Badar, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi.
Satu unit bus yang mencoba menerobos pos penyekatan arus mudik di Desa
Sungai Badar, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjungjabung Barat,
Provinsi Jambi dipaksa putar arah, Kamis (6/5/2021). (Foto : Matra/Ist)
Putar Arah
Kapolres Tanjungjabung Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi ( AKBP) Guntur Saputro di Jambi, Kamis (6/5/2021) mengatakan, pihaknya tidak memberikan celah sedikit pun bagi pemudik dari arah Riau, Sumatera Utara dan Naggroe Aceh Darussalam (NAD) tujuan Sumatera Selatan, Lampung dan Pulau Jawa melewati pos perbatasan Jambi – Riau. Jika ada bus, travel dan kendaraan pribadi yang membawa pemudik mencoba melintas akan langsung dipaksa putar arah (kembali ke daerah asal).
“Satu unit bus membawa pemdik yang datang dari arah Riau tujuan Sumatera Selatan nekat menerobos pos penyekatan di Desa Sungai Badar, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi, Kamis (6/5/2021). Bus tersebut langsung dipaksa petugas kembali ke daerah asal (putar arah),”katanya.
Dikatakan, bus yang dipaksa putar arah tersebut membawa 10 orang, terdiri dari dua orang sopir, dua orang kondektur dan enam penumpang. Ketika diperiksa petugas, seluruh penumpang dan awak bus tersebut tidak memiliki surat keterangan rapid test. Empat awak bus tersebut langsung menjalani uji swab di pos penyekatan perbatasan Jambi – Riau tersebut dan hasilnya negatif.
Tindakan tegas juga dilakukan petugas terhadap bus penumpang yang membandel di pos penyekatan mudik Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Satu unit bus yang datang dari arah Sumatera Selatan tujuan Padan, Sumatera Barat, PO Mutia Putri Mulia yang mencoba melewati pos penyekatan di Jujuhan dihentikan, Kamis (6/5/2021) pagi.
Ketua Posko Mudik Jujuhan, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Carlos Sihombing mengatakan, pihaknya berhasil mencegat bus tersebut ketika hendak menerobos menuju Muarabungo, Kabupaten Bungo. Ketika dilakukan pemeriksaan, bus tersebut pun diperbolehkan melanjutkan perjalanan.
Posko penyekatan arus mudik Lebaran (Idul Fitri) 1442 Hijriyah (H) di perbatasan Kota Jambi – Kabupaten Muarojambi, Paal X, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi, Kamis (6/5/2021). (Foto : Matra/AdeSM) |
“Bus tersebut diperbolehkan melanjutkan perjalanan karena alasan pengemudi bisa diterima. Pengakuan sopir, bus tersebut berangkat dari Jakarta, Selasa (4/5/2021) dan seharusnya sudah tiba di Padang, Sumatera Barat, Kamis (6/5/2021). Namun karena bus tersebut rusak, perjalanan mereka terlambat sehari dan baru tiba di Kabupaten Bungo, Kamis pagi,”katanya.
Menurut Carlos Sihombing, pada hari pertama pemberlakuan larangan mudik, Kamis, pihaknya sudah memaksa puluhan kendaraan pribadi pemudikpos penyekatan mudik, Jujuhan, Kabupaten Bungo. Pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi tersebut ada yang berasal dari arah Sumatera Barat tujuan Pulau Jawa dan sebaliknya.
Terminal Bus Sepi
Sementara itu terminal bus Alam Barajo dan Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Kota Jambi sepi pada hari pertama pemberlakuan larangan mudik Lebaran, Kamis (6/45/2021). Pesawat tidak ada yang beroperasi di Bandara STS Kota Jambi. Hal yang sama juga terjadi di terminal bus Alam Barjo Kota Jambi. Tak ada bus yang berangkat dan datang di terminal tersebut.
“Seluruh penerbangan dihentikan di Bandara STS Jambi memasuki hari pertama larangan mudik, Kamis ini,”katanya.
Dijelaskan, penerbangan di Bandara STS Jambi terakhir Rabu (5/5/2021) atau sehari menjelang pemberlakuan larangan mudik, Kamis. Jumlah penumpang pesawat yang berangkat dan datang di Bandara STS Jambi beberapapekan menjelang pemberlakuan larangan mudik rata-rata 1.400 orang. Sedangkan penumpang terbanyak yang berangkat dan datang di bandara tersebut, Minggu (2/5/2021) sebanyak 1.890 orang.
“Selama larangan mudik diberlakukan mulai Kamis – Rabu (6 – 17/5/2021), penumpang pesawat di bandara ini dipastikan menurun drastis karena hanya penumpang tujuan khusus yang diperbolehkan terbang,”kata Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II (Bandara STS Jambi), Indra Gunawan.
Secara terpisah, Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) atau Kepala Terminal Tipe A Alam Barajo Kota Jambi, Ibrahim mengatakan. Tak satu pun bus penumpang yang berangkat dan datang di terminal terseut pada haripertama pemberlakuan larangan mudik Lebaran, Kamis.
Hal tersebut disebabkan tidak ada bus antar kota antarprovinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP) yang beroperasi di kota itu. Sebagian besar perusahaan bus di daerah itu sudah menghentikan operasional selama masa pemberlakuan larangan mudik Lebaran mulai Kamis – Rabu (6 – 17/5/2021).
Dijelaskan, warga Jambi sudah banyak yang pulang kampung beberapa pekan sebelumpemberlakuan larangan mudik Lebaran. Total penumpang bus yang berangkat dari terminal Alam Barajo Kota Jambi sebulan terakhir mencapai 8.327 orang. Sedangkan penumpang yang datang di terminal tersebut pada periode yang sama mencapai 2.113 orang.
“Jumlah penumpang yang berangkat dari terminal ini paling banyak Sabtu – Minggu (1 – 2/5/2021), yakni mencapai 800 orang. Puncak keberangkatan pemudik di terminal ini terjadi pada dua hari tersebut,”katanya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar