Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani (kiri depan) menabur benih ikan sekitar 50.000 ekor ketika meninjau Normalisasi Rawa Bento, Desa Jernih Jaya, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Minggu (19/12/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi).
(Matra, Jambi) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mendukung pengembangan Rawa Bento di Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci menjadi destinasi andalan Jambi. Rawa Bento yang terkenal dengan julukan “The Amazon of Kerinci” tersebut memiliki potensi wisata alam dan lingkungan yang mampu mendongkrak kunjungan wisata ke Kerinci dan Jambi.
Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani ketika berkunjung ke Rawa Bento, Minggu (19/12/2021) mengungkapkan, Rawa Bento merupakan salah satu objek wisata menarik di Kabupaten Kerinci dan serta menjadi kawasan rawa tertinggi di Pulau Sumatera dengan ketinggian 1.375 mdpl. Rawa Bento juga merupakan salah satu tempat favorit bagi para pengamat burung. Kawasan tersebut menjadi habitat bagi beberapa jenis burung air migran dan beberapa jenis burung air lainnya.
“Rawa Bento menawarkan wisata alam bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan ekosistem rawa perairan layaknya ekosistem Amazon di Amerika Serikat. Sampai sampai saat ini masih banyak wisatawan asing yang sudah datang berkunjung menikmati wisata alam Rawa Bento,”katanya.
Dikatakan, untuk mengemas Rawa Bento menjadi destinasi wisata andalan di Kerinci, saat ini pengembangan Rawa Bento dilakukan melalui Normalisasi Rawa Bento. Beberapa kawasan Rawa Bento diperbaiki dari kerusakan, baik itu kerusakan areal jalan maupun hutan penyangga kawasan rawa itu. Selain itu Rawa Bento juga kini perlu dibersihkan dari tumbuhan enceng gondok yang menutupi kawasan rawa tersebut.
Menurut Abdullah Sani, jika normalisasi Rawa Bento terus dilakukan secara berkesinambungan, kawasan wisata alam tersebut akan terus berkembang dan menjadi wisata alam andalan yang baru bagi Kabupaten Kerinci.Karena itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi turut mendukung pengembangan Rawa Bento menjadi destinasi wisata guna menarik kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.
“The Amazon of Kerinci atau Amazon Jambi ini memiliki potensi wisata alam luar biasa yang harus kita kembangkan bersama. Namun saat ini kondisi ekologis Rawa Bento mendapat ancaman dari semakin banyak populasi enceng gondok yang mengganggu kelancaran transportasi serta menyebabkan sedikitnya cahaya matahari mencapai dasar sungai. Akibatnya populasi fitoplankton dan zooplankton yang merupakan makanan bagi ikan di rawa ini terus menurun,”katanya.
Dijelaskan, objek wisata yang berada 1.375 di atas permukaan laut (mdpl) tersebut kini belum dikelola secara serius dan profesional. Padahal kawasan alam yang memiliki luas sekitar 1.000 hektarea (ha) tersebut memiliki kekayaan wisata yang unik dan menarik. Di antaranya rumput rawa gambut, hutan rawa kerdil serta danau rawa kecil.
Rawa Bento memiliki beberapa ekosistem ikan, antara lain ikan semah, ikan seluang dan belut yang juga menjadi mata pencaharian masyarakat sekitar. Besarnya potensi wisata alam di Rawa Bento membuat objek wisata tersebut selama ini dikenal dengan sebutan “The Amazon of Kerinci”.
Pada kunjungan ke Rawa Bento, Abdullah Sani menabur bibit ikan ikan nila sekitar 50.000 ekor. Penaburan bibit ikan tersebut tidak hanya dimaksudkan melestarikan populasi ikan di Rawa Bento, tetapi juga memberikan sumber kebutuhan pokok bergizi bagi masyarakat sekitar. Abdullah sani juga meminta masyarakat sekitar turut melestarikan Rawa Bento agar tidak sampai dirusak oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Sementara itu, Bupati Kerinci, H Adirozal pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya kini berupaya memulihkan ekonomi rakyat dan daerah Kerinci melalui penataan objek-objek wisata, termasuk Rawa Bento. Penataan objek-objek wisata dilakukan dengan memperbaiki sarana dan prasarana wisata, khususnya akses jalan dan fasilitas akomodasi.
“Untuk pengembangan wisata tersebut, kami sangat mebutuhkan dukungan Pemprov Jambi dan Pemerintah Pusat, khususnya bantuan dana. Selain itu juga kami juga membutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat untuk memulihkan pariwisata Kerinci dengan menekan kasus Covid-19 hingga tuntas melalui kedisiplinan protokol kesehatan (prokes) dan penuntasan vaksinasi,”paparnya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar