Kabar wafatnya tokoh ekonomi nasional ini pertama kali diketahui publik melalui unggahan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, di akun media sosialnya.
“Selamat jalan Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” tulis Sandiaga dalam unggahannya di platform X.
Kwik Kian Gie lahir pada 11 Januari 1935 di Pati, Jawa Tengah. Sosok yang juga dikenal dengan nama Tionghoa Guo Jianyi ini merupakan figur yang dihormati dalam dunia ekonomi dan politik Indonesia. Ia dikenal luas atas pemikirannya yang tajam, integritasnya yang tinggi, serta konsistensinya dalam menyuarakan kepentingan rakyat.
Semasa hidupnya, Kwik pernah mengemban sejumlah jabatan penting di pemerintahan, termasuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri pada periode 1999-2000, serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas pada 2001-2004.
Selain itu, ia juga pernah memimpin Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) di era yang penuh tantangan usai krisis moneter. Tak hanya di ranah pemerintahan, Kwik juga dikenal aktif dalam politik sebagai fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Pemikirannya yang kritis kerap menjadi rujukan, baik oleh kalangan akademisi, aktivis, hingga politisi lintas generasi. Semangat nasionalismenya yang kuat dan konsistensinya dalam memperjuangkan keadilan ekonomi membuatnya menjadi sosok panutan yang dihormati, bahkan setelah tak lagi menjabat di pemerintahan.
Kepergian Kwik Kian Gie meninggalkan duka mendalam bagi banyak kalangan. Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya seorang ekonom yang bukan hanya piawai dalam teori, tetapi juga teguh dalam prinsip dan pengabdian untuk bangsa. (S24/Red).
.png)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
0 Komentar