Kepala Daops Manggala Agni Pekanbaru Edwin Putra mengatakan, personel dari Daops Jambi dan Palembang telah bergabung dan langsung diterjunkan untuk mempercepat proses pemadaman.
Wilayah-wilayah seperti Rokan Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis, hingga Kampar menjadi titik perhatian utama karena medannya yang sulit dijangkau dan minim sumber air. Bantuan personel dari Daerah Operasi (Daops) Jambi dan Palembang diharapkan dapat mempercepat proses pemadaman di lokasi-lokasi tersebut.
"Penambahan ini sangat membantu kami dalam mengintensifkan operasi pemadaman. Saat ini kami mengandalkan kekuatan penuh, baik di darat maupun melalui dukungan udara berupa water bombing," ujar Edwin, Senin (21/7/2025).
Kondisi lapangan yang dihadapi tim pemadam terbilang berat. Tidak hanya dipersulit oleh angin kencang dan cuaca panas, tetapi juga karakteristik lahan gambut yang mudah terbakar serta minimnya pasokan air.
Edwin mencontohkan salah satu tantangan yang dihadapi di Kabupaten Kampar. “Di Kampar misalnya, tim harus menggali secara manual untuk mendapatkan sumber air, kemudian disemprotkan langsung ke titik api,” ungkapnya.
Selain mengandalkan armada pemadam dan teknologi pemantauan udara, patroli terpadu juga terus dilakukan. Kegiatan ini melibatkan TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Masyarakat Peduli Api (MPA), yang secara rutin menyisir wilayah rawan.
Edwin mengingatkan masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, mengingat dampaknya yang luas serta konsekuensi hukumnya. "Pembakaran lahan merupakan pelanggaran hukum," tegasnya.
Penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran juga terus digencarkan sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berulang di musim kemarau. (S24/Red).
0 Komentar