Pematangsiantar, S24 — Satu ikon lama pusat ekonomi Kota Pematangsiantar kini resmi tinggal kenangan. Pemerintah Kota Pematangsiantar mulai merobohkan Gedung IV Pasar Horas, bangunan berlantai dua yang sempat terbakar hebat pada Minggu, 22 September 2024 lalu.
Gedung yang berdiri sejak tahun 1983 itu selama puluhan tahun menjadi denyut nadi perdagangan rakyat mulai dari pedagang daging, ikan, kelontong, hingga pakaian bekas. Kini, setelah setahun pascakebakaran, bangunan tua tersebut diratakan untuk memberi ruang bagi pembangunan pasar darurat.
Proses Perobohan dan Antusias Warga
Sejak Rabu (8/10/2025), dua unit alat berat mulai bekerja meruntuhkan sisa struktur beton Gedung IV. Pemandangan itu menarik perhatian warga dan pedagang sekitar yang sudah lama menjadikan Pasar Horas sebagai pusat kegiatan ekonomi mereka.
Dalam unggahan akun Danau Toba Center di media sosial, tampak alat berat memecah dinding dan tiang beton gedung, menandai berakhirnya satu babak sejarah di jantung kota itu.
Kepala Bidang Tata Ruang dan Bangunan Dinas PUTR Kota Pematangsiantar, Henry Jhon Musa Silalahi, mengatakan pekerjaan pembongkaran dikerjakan oleh CV Sihujur Jaya dan hingga Sabtu (11/10/2025) progresnya sudah mencapai 35 persen.
“Kami mulai dari sisi kiri menuju sisi kanan bangunan secara bertahap. Targetnya, dalam waktu satu setengah bulan pekerjaan selesai seluruhnya,” ujar Musa, Senin (13/10/2025).
Namun, ia mengakui proses sempat mengalami kendala teknis akibat cuaca dan kerusakan pada dua unit alat berat.
“Pipa hidrolik pecah karena terkena besi beton. Saat ini sedang diperbaiki, sementara satu unit alat berat lainnya tetap beroperasi,” jelasnya.
Langkah Demi Langkah Pembongkaran
Sebelum perobohan gedung dimulai, jembatan penyeberangan yang menghubungkan Gedung III dan Gedung IV di Jalan Merdeka terlebih dahulu dibongkar oleh pihak swasta, PT STTC, selaku pemilik.
Proses pembongkaran jembatan yang dilakukan pada Minggu (6/10/2025) malam itu menggunakan crane dan trado untuk mengangkat material baja.
“Pembongkaran dilakukan secara bertahap hingga seluruh material diangkat. Setelah itu baru alat berat breaker dikerahkan untuk merobohkan gedung,” kata Musa.
Selain jembatan, pihak pelaksana juga telah memasang pagar seng setinggi 2,4 meter di sekeliling lokasi guna menjaga keamanan dan membatasi area kerja.
Target Rampung dan Harapan Pedagang
Sekretaris Daerah Kota Pematangsiantar, Junaedi Antonius Sitanggang, mengatakan pemerintah menargetkan para pedagang sudah bisa kembali berjualan di pasar darurat pada awal Desember 2025.
“Kita ingin aktivitas ekonomi pedagang tidak terlalu lama terhenti. Pasar darurat diharapkan menjadi solusi sementara sebelum dilakukan penataan permanen,” ujarnya.
Musa menambahkan, pihaknya tetap menekankan pentingnya keselamatan kerja dan kenyamanan warga sekitar selama proses pembongkaran berlangsung.
“Pekerjaan dilakukan hingga tengah malam, tapi kami pastikan tidak mengganggu lalu lintas dan warga sekitar,” tegasnya.
Ikon Lama, Kenangan Tak Terhapus
Sejak diresmikan pada awal 1980-an, Gedung IV Pasar Horas telah menjadi bagian dari denyut ekonomi Pematangsiantar. Bagi banyak warga, gedung ini bukan sekadar tempat jual beli, tetapi juga saksi sejarah kehidupan sosial dan budaya masyarakat kota.
Kini, suara alat berat menggantikan hiruk-pikuk pedagang. Dinding yang dulu dipenuhi papan nama toko dan suara tawar-menawar, kini luluh lantak menjadi puing.
Meski fisiknya hilang, kenangan tentang Gedung IV Pasar Horas akan tetap hidup di ingatan warga — sebagai simbol perjuangan ekonomi rakyat kecil yang pernah berdenyut di jantung Kota Pematangsiantar.(S24-AsenkLeeSaragih)
![]() |
Fofo-Foto dari Akun FB: Siantar CCTV |
![]() |
Fofo-Foto dari Akun FB: Siantar CCTV |
0Komentar