Geng Motor Kembali Teror Jambi: Warga Pertanyakan Ketegasan Aparat dan Efektivitas Satgas.(IST)

Jambi, S24 - Ketika warga berharap situasi keamanan di Kota Jambi membaik, aksi brutal geng motor justru kembali menghantui. Meski Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi telah membentuk satuan tugas khusus untuk memberantas kelompok kriminal bermotor dan tawuran pelajar, kenyataannya ancaman itu belum juga surut.

Terbaru, insiden yang diduga melibatkan geng motor terjadi di SPBU Aurduri, kawasan Perikanan, Kota Jambi, pada Kamis sore (30/10/2025). Kejadian ini viral setelah akun Instagram @manangsoebeti_official membagikan rekaman video yang memperlihatkan sekelompok remaja melakukan aksi brutal di lokasi tersebut.

“Kejadian sore ini Kamis tanggal 30 Oktober 2025. TKP SPBU Aurduri perikanan Jambi.. MADESU Jambi ga bisa dikasih hati,” tulis keterangan unggahan itu.

Video itu langsung menyulut kemarahan warganet. Kolom komentar dipenuhi suara kekecewaan, ketakutan, sekaligus sindiran tajam terhadap lemahnya penegakan hukum di kota ini.

Akun @sltnad02 menulis, “Jambi gak aman ya pak.” Sementara @adidwamrta berkomentar, “Bapak tidak di Jambi lagi makin merajalela pak.”

Tak sedikit yang menilai aparat dan pemerintah terkesan kehilangan wibawa menghadapi ulah geng motor.
“Peluru sepertinya cuma jadi hiasan pak,” sindir @irawan alamsyahh. Sedangkan @inieve13 menulis dengan nada prihatin, “Mau jadi apa sih kecil-kecil tangannya udah ringan betul.”

Komentar-komentar bernada getir ini mencerminkan keresahan publik yang kian memuncak. Banyak warga menilai bahwa berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah sejauh ini belum membuahkan hasil nyata di lapangan.

Sebelumnya, Wali Kota Jambi dr. Maulana telah menerbitkan Instruksi Wali Kota Jambi Nomor 02 Tahun 2025 tentang Penanggulangan dan Pengawasan Terhadap Aktivitas Kelompok Kriminal Anak Bermotor dan Tawuran Antar Pelajar.

Instruksi itu menegaskan peran lintas sektor, dari aparat keamanan, sekolah, hingga masyarakat, untuk bersama menjaga ketertiban kota.

“Kami sudah membentuk satgas dan melibatkan berbagai unsur untuk menjaga keamanan. Pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap aksi kriminalitas remaja,” tegas Maulana beberapa waktu lalu.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Aksi kekerasan jalanan justru terus berulang, seolah kebijakan itu hanya berhenti di atas kertas.

Kini publik menunggu langkah konkret dari Polresta Jambi dan Satgas Anti Geng Motor, bukan sekadar patroli simbolis atau imbauan moral, melainkan penegakan hukum yang tegas dan memberi efek jera.

Keamanan warga adalah hak dasar yang harus dijamin negara. Jika aksi geng motor terus dibiarkan, maka yang dipertaruhkan bukan sekadar citra kota, melainkan rasa aman masyarakat Jambi itu sendiri.(S24-Red/Tim)