Teluk Dusun Hutaimbaru.

Simalungun, S24– Di balik sejuknya udara pegunungan dan hijaunya hamparan perbukitan Kecamatan Pamatang Silimahuta, terdapat sebuah dusun kecil yang menyimpan potensi besar: Dusun Hutaimbaru, wilayah administrasi Nagori Ujung Mariah, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Meski letaknya terpencil, semangat masyarakatnya untuk berkembang patut diacungi jempol.

Keindahan Alam yang Menenangkan

Dusun Hutaimbaru memiliki panorama alam yang masih asri dan menyejukkan. Tanaman mangga dan holtikultura hijau menghampar di ladang dan lembah, sementara di kejauhan terlihat bukit-bukit kecil yang diselimuti kabut tipis di pagi hari. Suasana tenang dan udara sejuk menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang datang berkunjung.

“Alam di sini masih sangat alami. Kami ingin menjaga keindahan ini sambil tetap memanfaatkannya untuk kemajuan warga,” ujar Nuryati Br Girsang, saat berkunjung ke Dusun Hutaimbaru belum lama ini.

Potensi sumber air bersih dari perbukitan sekitar juga menjadi keunggulan utama desa ini. Debit air yang stabil sepanjang tahun menjadikan lahan pertanian tetap produktif, bahkan di musim kemarau.

Perkebunan Mangga Tulang Punggung Keluarga

Mayoritas warga Hutaimbaru bekerja sebagai petani. Komoditas utama yang dihasilkan antara lain tanaman holtikultura seperti kopi, cabei dan tomat. Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian warga juga mulai mengembangkan sayuran dataran tinggi seperti tanaman cabei dan sejenisnya yang banyak dipasok ke pasar di Saribudolog, Kecamatan Pamatang Silimakuta.

“Kami berharap pemerintah bisa membantu dalam pemasaran hasil tani kami. Selama ini masih dijual ke tengkulak dengan harga yang belum seimbang,” ujar Lamhot Manihuruk, salah satu petani muda di Hutaimbaru.

Selain bertani, warga juga memelihara ayam kampung, dan babi sebagai usaha sampingan. Potensi peternakan ayam kampung sebenarnya dapat dikembangkan menjadi produk olahan lokal seperti jual telur, pupuk organik, dan makanan tradisional khas Simalungun "Panggang Dayok Binatur.

Budaya, Gotong Royong, dan Kearifan Lokal

Kekuatan utama masyarakat Hutaimbaru terletak pada rasa kebersamaan dan gotong royong. Setiap kegiatan sosial, mulai dari pembangunan jalan, pesta adat, hingga acara keagamaan, selalu dilakukan secara bersama-sama.
Nilai-nilai "Marharoan Bolon" (saling membantu sesama) dan marsibual-bual (musyawarah bersama) masih dipegang teguh hingga kini.

“Kalau bukan karena gotong royong, kami tidak akan bisa bertahan dan berkembang. Semua pekerjaan di sini kami lakukan bersama, dengan semangat kekeluargaan,” tutur Kennedi Turnip, tokoh muda masyarakat setempat.

Arah Baru: Menuju Desa Wisata Edukasi

Dengan kekayaan alam dan tradisi yang masih kuat, Dusun Hutaimbaru dinilai sangat potensial menjadi desa wisata edukasi. Konsep wisata ini bisa memperkenalkan pengunjung pada sistem pertanian tradisional, kearifan lokal, dan budaya masyarakat Simalungun serta pengembangan hobi mancing. Pemerintah Nagori Ujung Mariah juga berencana mengajukan program pelatihan dan pembinaan pariwisata berbasis masyarakat.

“Kami ingin generasi muda di Hutaimbaru belajar memanfaatkan potensi ini. Jangan hanya jadi penonton, tapi pelaku utama dalam pembangunan desa,” tegas Dormantuah Manihuruk, anak kedua dari St Berlin Manihuruk (Alm)/ Anta Br Damanik yang kini memilih pulkam ke Hutaimbaru setelah sekian lama merantau ke Bandung Jawa Barat.

Harapan untuk Masa Depan

Warga berharap dukungan dari Pemerintah Kabupaten Simalungun dan instansi terkait dalam pembangunan infrastruktur jalan, akses internet, serta bantuan permodalan UMKM pertanian. Dengan perhatian serius, Dusun Hutaimbaru diyakini bisa menjadi contoh desa mandiri dan sejahtera.

“Kami tidak meminta bantuan besar, hanya perhatian agar hasil kerja keras kami bisa dirasakan lebih luas,” kata Dormantuah Manihuruk menutup perbincangan dengan senyum penuh harapan.

Penutup

Dusun Hutaimbaru bukan sekadar titik kecil di peta Simalungun. Ia adalah permata tersembunyi yang memancarkan potensi besar dari masyarakat yang sederhana, pekerja keras, dan berjiwa gotong royong. Anak asal dari Hutaimbaru juga banyak yang sukses di perantauan, seperti St Junimart Girsang, St Monang Saragih, St DR Bonarsius Saragih Manihuruk SH MH dan banyak lagi.

Jika potensi alam dan budaya ini dikelola dengan bijak, bukan tidak mungkin suatu hari nanti Hutaimbaru akan dikenal sebagai desa wisata unggulan Simalungun.(S24-Asenk Lee Saragih)

Potensi Besar Dusun Hutaimbaru