![]() |
| Aktifitas Dapur Kasis Yayasan Cinta NKRI di GKPA Batangtoru. (Foto-Foto FB Togu Simorangkir) |
Tapteng, S24- Di tengah kesedihan dan kepanikan warga Tapanuli Tengah (Tapteng) akibat bencana yang melanda, sebuah gerakan kemanusiaan hadir menjadi penguat dan penghibur. Yayasan Cinta NKRI melalui Dapur Kasih membuka layanan dapur umum yang menyediakan makanan siap santap bagi siapa saja yang membutuhkan tanpa melihat suku, agama, denominasi gereja, maupun wilayah administrasi.
Gerakan ini berangkat dari keyakinan sederhana, semua orang yang terdampak bencana berhak mendapatkan perhatian dan uluran tangan.
GKPA Batangtoru dipilih sebagai pusat kegiatan bukan tanpa alasan. Lokasinya memiliki sumber air bersih, ruang yang aman, serta suasana yang nyaman bagi para relawan yang bekerja tanpa henti.
“Kita tidak buka satu atau dua hari. Kalau masih dibutuhkan, Dapur Kasih akan tetap ada sampai Tahun Baru 2026,” ujar Togu Simorangkir dari Yayasan Cinta NKRI.
Dalam kondisi darurat, para relawan tidak hanya memasak, mereka menjaga harapan. Setiap piring makanan adalah wujud kepedulian.
Basecamp Dapur Kasih di GKPA Batangtoru
Dapur Kasih terbuka untuk seluruh masyarakat, termasuk warga Tapteng, Sibolga, bahkan dari wilayah lain. Siapa pun yang membutuhkan makanan bisa datang langsung ke GKPA Batangtoru atau menghubungi Togu Simorangkir melalui WhatsApp di 0818462611.
“Yang pasti, makanan ini halal. Kami hadir untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” tutur Togu.
Dapur Kasih memasak sesuai jumlah pesanan yang didaftarkan. Mereka tidak memasak berlebihan agar tidak terjadi pemborosan, mengingat logistik harus digunakan secara bijak.
Di saat para relawan hampir menutup dapur untuk beristirahat, tiga orang Naposo GKPA Pulo Pakkat, Marvel Samosir, Rewini Simanjuntak, dan Josua Simanjuntak tiba menawarkan tenaga untuk marhobas. Kehadiran mereka, yang didampingi Inang Pendeta Vidia Anggreni Silalahi, membuat dapur kembali menyala.
Semangat gotong royong ini menunjukkan bahwa di tengah bencana, manusia tetap menjadi harapan satu sama lain.
Malam itu, ketika chef memasak nasi goreng untuk 1.200 porsi sarapan, relawan lainnya menyiapkan bahan masakan untuk makan siang. Setiap gerak, setiap keping tenaga, diberikan dengan hati.
Upaya Jangka Panjang: Assessment Sumur Bor
Selain dapur umum, Dapur Kasih juga sedang melakukan assessment pembangunan sumur bor untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat. Upaya ini menunjukkan bahwa bantuan yang diberikan bukan hanya bersifat sesaat, tetapi juga berkelanjutan.
Bagi warga Batangtoru atau sekitarnya yang ingin terlibat dalam kegiatan kemanusiaan ini, Dapur Kasih membuka pintu lebar-lebar bagi relawan baru. Cukup datang ke Basecamp Dapur Kasih di GKPA Batangtoru.
Yayasan Cinta NKRI melalui Dapur Kasih tidak hanya menyediakan makanan. Mereka membawa pesan kuat, kita selamat ketika kita saling menguatkan.
Dalam situasi sesulit apa pun, selalu ada orang-orang yang dengan tulus mengulurkan tangan. Dan di Batangtoru, tangan-tangan itu bekerja dari pagi hingga malam untuk Tapteng, untuk sesama, untuk kemanusiaan.(S24-AsenkLeeSaragih)
![]() |
| Aktifitas Dapur Kasis Yayasan Cinta NKRI di GKPA Batangtoru. (Foto-Foto FB Togu Simorangkir) |
![]() |
| Aktifitas Dapur Kasis Yayasan Cinta NKRI di GKPA Batangtoru. (Foto-Foto FB Togu Simorangkir) |
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

0Komentar