Catatan Kecil RPL Namaposo Sinode GKPS 2022
Wakil Gubernur Sumatera Utara, H Musa Rajekshah (dua dari kanan) memukul gong pembukaan Rapat Pengurus Lengkap Seksi Namaposo se-GKPS 2022 di Hotel Danau Toba Internasional Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (8/4/2022). (Foto : Matra/DiskominfoSumut).
(Matra, Medan) – Pemuda (Namaposo) Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) di seluruh Tanah Air diminta tidak sampai terlena di tengah perubahan sosial yang begitu cepat agar tidak sampai terseret arus zaman. Para pemuda GKPS harus mengikuti perkembangan zaman dengan meningkatkan kualitas diri dari segi religi, pengetahuan dan nilai-nilai sosial budaya agar bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa.
Pemuda GKPS juga diharapkan tidak melupakan bahasa Simalungun di tengah gempuran bahasa asing agar jangan sampai kehilangan identitas. Selain itu para pemuda GKPS yang kegiatannya banyak bebasis religi diharapkan tetap menjaga solidaritas dan kerukunan umat beragama sebagai bukti bahwa pemuda GKPS benar-benar menghargai kemajemukan masyarakat Indonesia.
Demikian beberapa pokok pikiran yang mengemuka pada Rapat Pengurus Lengkap (RPL) Seksi Namaposo se-GKPS 2022 di Hotel Danau Toba Internasional Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (8/4/2022). RPL Namaposo se-GKPS tersebut berlangsung selama tiga hari, Jumat – Minggu (8 – 10/4/2022).
Pembukaan RPL Namapaso se- Sinode GKPS tersebut dihadiri Wakil Gubernur Sumut, H Musa Rajeksah, Bupati Simalungun, St Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH, MH dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) GKPS, Pdt Dr Paul Ulrich Munthe.
Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga pada kesempatan tersebut mengharapkan, para pemuda GKPS hanya bisa menjaga identitasnya di GKPS dengan menggunakan bahasa Simalungun yang masih terjaga dan terawat. Karena itu para pemuda GKPS di mana pun berada diharapkan tetap menggunakan bahasa Simalungun di lingkungan GKPS agar bahasa Simalungun tetap terawatt atau lestari.
“Anak saya tetap bisa berbahasa Simalungun walupun di sekolah di luar negeri. Hal tersebut berkat kecintaan dan kebiasannya menggunakan bahasa Simalungun di tengah keluarga dan gereja. Jadi dari dulu keluarga saya selalu merawat dan menjaga bahasa Simalungun,"ucapnya.
Bupati Simalungun, St Radiapoh Hasiholan Sinaga (tengah) mendapatkan hiou (kain tenun khas Simalungun) pada pembukaan Rapat Pengurus Lengkap Seksi Namaposo se-GKPS 2022 di Hotel Danau Toba Internasional Medan, (Sumut, Jumat (8/4/2022). (Foto : Matra/KominfoSimalungun).
Dikatakan, sekarang ini memang masih biasa terdengar bahasa Simalungun di lingkungan keluarga, kelompok budaya dan gereja Simalungun. Hal tersebut karena masih banyak orang tua yang menggunakan bahasa Simalungun.
Namun melihat kecenderungan semakin banyaknya generasi muda Simalungun terbiasa menggunakan bahasa Indonesia, termasuk di lingkungan keluarga dan gereja, dikhawatirkan bahasa Simalungun akan semakin terlupakan.
“Nah, jika bahasa Simalungun semakin sering digunakan, nanti, 15 tahun 20 tahun kemudian, generasi muda Simalungun akan tetap menggunakan bahasa Simalungun. Penggunaan bahasa Simalungun nantinya akan jadi luar biasa jika bahasa Simalungun dirawat. Jadi ini merupakan tugas kita semua untuk merawat dan menjaga Simalungun ini,"tandasnya.
Menurut Radiapoh Hasiholan Sinaga, pemuda GKPS memiliki peran penting melestarikan seni budaya, khususnya Bahasa Simalungun. Penguasaan bahasa Simalungun tersebut juga penting menunjukkan identitas pemuda GKPS sebagai warga Simalungun.
Melalui berbagai kegiatan di GKPS, baik itu ibadah maupun kegiatan pelayanan lainnya, para pemuda GKPS bisa mempelajari, menggunakan dan merawat bahasa Simalungun. Jika para pemuda GKPS tetap merawat bahasa Simalungun, mereka telah menunjukkan komitmen melestarikan budaya daerahnya.
Radiapoh Hasiholan Sinaga mengatakan, pemuda GKPS juga diharapkan tetap memberikan kontribusi terhadap pembangunan Simalungun. Baik itu kontribusi dari segi tenaga, pikiran/pengetahuan dan material. Pemuda GKPS sudah cukup banyak yang memiliki kualitas sumber daya manusia (SDM). Hendaknya SDM tersebut benar-benar memberikan sumbangan untuk kemajuan Simalungun.
“Saya yakin masih banyak pemuda dan pemudi di GKPS ini merupakan kader terbaik yang dapat ikut menyumbang pembangunan di Simalungun. Mari kita sama-sama memajukan pembangunan Simalungun. Pemuda dan pemudi GKPS bisa menjadi pemimpin - pemimpin di masa depan,”katanya.
Dikatakan, sebagai generasi muda, para pemuda GKPS harus berpikir maju, jauh menjangkau ke masa depan. Hal itu penting terutama di era digitalisasi sekarang ini. Para pemuda GKPS harus mampu mengikuti perkembangan zaman agar tidak sampai tetinggal.
“Zaman terus berubah, digitalisasi semakin menguat. Karena itu mari persiapkan diri menghadapi perubahan itu. Jika tidak berubah dalam segi pemikiran, sikap, tindakan dan daya juang ke arah yang lebih baik, pemuda GKPS akan tertinggal,"ujarnya.
Wakil Gubernur Sumatera Utara, H Musa Rajekshah memakai pakaian adat Simalungun, gotong (penutup kepala) dan hiou (selendang) memberikan arahan pada pembukaan Rapat Pengurus Lengkap Seksi Namaposo se-GKPS 2022 di Hotel Danau Toba Internasional Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (8/4/2022). (Foto : Matra/DiskominfoSumut).
Jaga Kerukunan
Sementara itu, Wagub Sumut, H Musa Rajekshah pada kesempatan tersebut meminta para pemuda GKPS untuk selalu menjaga kebersamaan dan memberi sumbangsih terhadap kemajuan Provinsi Sumut. Hal itu penting demi kelancaran pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumut, termasuk di Simalungun.
"Kita patut bersyukur RPL Namaposo GKPS ini bisa terlaksana dan sampai selesai nanti semoga berjalan lancar. Para Pemuda GKPS yang sekarang sudah berkumpul semua di sini akan membuat program kerja dalam pengurusan lengkap ini. Kami Pemerintah Provinsi Sumut sangat mendukung kegiatan ini dan berharap GKPS bisa berbuat juga untuk membantu pembangunan di Provinsi Sumut dan juga untuk Indonesia,"ujar Ijeck nama panggilan akrab Wagub Sumut.
H Musa Rajekshah juga meminta seluruh pemuda GKPS menjaga kekompakan dan kerukunan antarumat beragama sebagai upaya menciptakan Sumut Bermartabat.
"Kalian punya beban berat, menjaga nama baik GKPS. Jaga juga situasi toleransi antarumat. Semua agama mengajarkan hal baik, apa yang kita lakukan pertangungjawabannya bukan kepada manusia, tapi juga kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apa yang kita lakukan karena kita takut, ingin taat kepada Sang Pencipta,"tandasnya.
Dikatakan, RPL pemuda se-GKPS tersebut diharapkan bisa melahirkan berbagai program untuk mendukung kemajuan Sumut khususnya peningkatan ekonomi. Para pemuda GKPS akan menggantikan peran peran orang tua menjalankan organisasi. Untuk itu, para pemuda GKPS harus menjaga nama baik gereja dan namaposo, jaga toleransi antar saudara sebangsa dan se-Tanah Air.
"Situasi selama ini yang kita rasakan saat pandemi, kondisi ekonomi yang menurun. Semoga rapat ini juga bisa melahirkan program yang bermanfaat untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat,"paparnya.
Sementara Sekjen GKPS, Pdt Paul Ulrich Munthe mengatakan, pihaknya berharap rapat pengurus bisa dimanfaatkan dengan baik. Berbagai kegiatan harus ditingkatkan lebih baik agar yang bermanfaat untuk gereja dan masyarakat.
"Pengembangan potensi diri juga harus ditingkatkan agar kita semua bisa berguna mengisi pembangunan di negara kita ini. Manfaatkan waktu selama RPL sampai hari Minggu dengan sebaik-baiknya,"pintanya.
Paul Ulrich Munte juga berharap di bulan bulan Ramadan 1443 Hijriyah ini, pemuda GKPS harus menjaga kerukunan antar umat beragama.
"Mari bersama sama saling menghormati, menghargai apalagi ini saudara kita sedang melaksanakan ibadah Ramadan,"tambahnya. (Matra/Radesman Saragih/FebP/Berbagai Sumber).
Posting Komentar