Jambi, S24 - Gubernur Jambi Al Haris mendampingi Fadli Zon meninjau sejumlah titik utama di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarojambi, Kamis (18/12/2025). Kunjungan ini menjadi langkah konkret pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat revitalisasi salah satu kompleks percandian Buddha terbesar di Asia Tenggara.
Peninjauan dilakukan di beberapa lokasi strategis, mulai dari Purna Pagar Candi Parit Duku, Candi Teluk I, Candi Gedong I, Mandala, Gapura Candi Tinggi, hingga Candi Alun-alun. Di setiap titik, rombongan meninjau kondisi fisik bangunan, struktur yang mengalami kerusakan, serta potensi pemugaran lanjutan.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan revitalisasi Candi Muarojambi akan dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan tim ahli cagar budaya lintas disiplin, seperti arkeolog, sejarawan, dan tokoh umat Buddha.
“Kementerian Kebudayaan akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat pemugaran Candi Muarojambi agar mendekati bentuk aslinya. Tim ahli cagar budaya sudah kami libatkan,” ujar Fadli Zon.
Ia menjelaskan, pemugaran skala besar akan difokuskan pada Candi Kedaton dan Koto Mahligai yang memiliki struktur besar serta nilai sejarah tinggi. Proses revitalisasi direncanakan menggunakan skema private partnership dengan pengawasan ketat para ahli guna menjaga keaslian dan akurasi pemugaran.
Menurut Fadli, pemugaran terhadap candi-candi berukuran kecil sebenarnya telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, hasilnya dinilai belum maksimal sehingga masih membutuhkan penanganan lebih serius.
“Kawasan Muarojambi ini sangat penting, bukan hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi sejarah peradaban Buddha dunia. Ada keterkaitan sejarah dengan Nalanda di India,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris menyambut positif perhatian pemerintah pusat terhadap pelestarian Candi Muarojambi. Ia menilai keterlibatan langsung Menteri Kebudayaan menjadi dorongan besar bagi percepatan revitalisasi kawasan tersebut.
“Kita bangga karena Pak Menteri sangat serius. Beberapa candi yang sebelumnya runtuh akan direnovasi, diperbaiki, bahkan dibuatkan replika sesuai struktur aslinya,” ujar Al Haris.
Al Haris mengungkapkan, dari sekitar 115 candi yang terdata di kawasan Muarojambi, baru 12 candi yang telah direvitalisasi. Karena itu, dukungan berkelanjutan dari pemerintah pusat dinilai sangat penting.
“Saya mendukung penuh. Apa yang menjadi kewenangan pemerintah daerah akan kami laksanakan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Al Haris menyampaikan bahwa Kawasan Candi Muarojambi saat ini sedang diajukan sebagai Warisan Dunia UNESCO. Jika status tersebut berhasil diraih, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata dan perekonomian Provinsi Jambi.
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)

0Komentar